Bang Reyhan

11 5 0
                                    

Assalamualaikum
Kalian sehatkan? Harus dong!
Terima kasih telah berkunjung kembali dan jangan lupa pencet bintang nya ya!!
Enjoy:)

🍅🍅🍅

Baca dulu yang ini, PENTING!!

_Ada 1 kisah tentang kamu_

_Sekarang kamu membasahi bibir kamu dengan ucapan "Allahuakbar"_
_Kemudian dengan "Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah"_
_Setelah itu dilanjutkan dengan "Laa illa ha illa anta subhanaka inni kuntum minadz dzalimiin"_
_Lalu di teruskan dengan "Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah Wallahu akbar"_
_Selanjutnya mengucapkan "Subhannallahi wabihamdihii, subhannallahi adziim" sebanyak 3 kali ulangan._
_Lalu ber-istighfar dengan "Astagfirullahal'Adzim wa atubu illaih"_

_"Dengan ini kamu diberi balasan oleh Allah Ta'ala karena telah berdzikir, beristighfar dan bersholawat"_
*_InSyaaAllah🤲_*

🍅🍅🍅
__________

Selesai makan kami semua berkumpul di ruang tamu, aku menyenderkan kepala ku di bahu abang ku. Dan sahabatku menyenderkan kepalanya di bahu ku.

Di sebrang kami ada sepupu kembar ku yang katanya ke sini mau minta oleh-oleh. Ehh bicara soal oleh-oleh aku belum menagih pesanan ku ke bang Rey.

"Bang"

Hmmm

"Mana es krim Turki yang katanya mau abang beliin buat adek." kataku sedikit manja, bang Rey adalah abang ku satu-satunya jadi aku dan dia begitu dekat. Bahkan saat bang Rey memutuskan kuliah di Turki aku sempat marah kepadanya karena dia pergi tanpa memberitahu ku.

Menurutku bang Rey itu sosok ayah kedua setelah papi. Dari kecil sampe bang Rey belum berangkat ke Turki pasti kemana-mana tuh di temenin sama dia. Abang tuh sosok laki-laki paling baik setelah papi.

Bang Rey itu kayak pahlawan buat aku pas aku ada yang nyakitin di sekolah, saat aku nangis bang Rey pasti selalu ada.

"Kamu itu ya dek, nanti kalo abang bawa es krim dari Turki ke Bandung bakalan jadi air itu si es krim nya." dia berkata sambil mengacak kerudungku.

"Tapi kan abang bisa beli sama kulkas nya." kata ku tak ingin kalah.

"Subhanallah dek, mana mungkin abang bawa kulkas dari sana ke sini kan ribet."

"Auu ahh adek ngambek sama abang."
aku menjauhkan kepala ku dari bahunya dan berfose seperti orang marah.

"Uhh... adek nya marah toh sini sini."

"Awww...abang sakit tau." aku memukul kecil lengan abang ku yang seenak jidat nya mencubit pipiku.

"Maaf ya gak bisa penuhin keinginan kamu, nanti kalo kamu ke Turki boleh kamu beli sepuasnya di sana. Abang bawa oleh-oleh buat kamu sama temen mu itu, ada di kamar abang di paper bag warna abu ya. Ambil gih gak di kunci kamarnya."

Aku And My FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang