pindahan

8 1 0
                                    

Selasa,
Ya hari dimana seorang Alleana,gadis yang tak pernah pisah dengan kedua orangtuanya kini harus meninggalkan rumah dan kedua orangtuanya,mau gimana lagi kan.

Kini allea,ayah serta bundanya berada di mobil pribadi mereka tengah menuju ke kostnya.allea selama perjalanan terus menerus memeluk bundanya,memang ni susah kalau dipisahkan dengan induk.

"Ayahhhh bisa gasi rumah kita dipindah ke Bogor ihh allea masih belom bisaa pisah sama kalian."rengek Allea yang sendari tadi tidak pernah lepas memeluk bundanya.

"Pasti bisa ko,cuma perihal waktu doang kamu harus mandiri dan berinteraksi dengan sekitar."jawab mico sembari menyetir.

"Iya yah."jawabnya pasrah.

Sesampainya di depan kost yang di share lock Dicky,tepat pas di depan adalah tempat kost yang akan di tempati allea,dan terdapat Dicky yang tengah menunggu di bangku depan kost allea.
Allea dan kedua orangtuanya pun datang menghampiri Dicky yang tengah menunggunya.

"Hallo om selamat datang."ucap Dicky menyalimi ayah dan bunda allea.

"Hallo bocil jeyek."sambung Dicky setelah menyalimi om dan tantenya kini mengacak gemas rambut sepupu kecilnya itu.

"Ihhhh bang iky jail deh,rambut allea jadi berantakan dodol."pinta allea menyalimi abangnya dan merapihkan rambutnya kembali.

"Siapa yang jualan dodol om Tan?"ledek Dicky dengan menanyakan om dan tantenya dengan muka jailnya.

"Ihh dasar,untung ga 1 kost Ama ini makhluk satu klo ga udah darah tinggi deh Bund Allea."ucap Allea dengan muka btnya.

"Emang tetanggaan."sambung Dicky

"Whattt!!yaallah semoga hambamu ini kuat menghadapi Abang yang jail ini."ucap Allea sembari menengadahkan tangannya,membuat kedua orangtuanya dan Dicky menggelengkan kepala melihat tingkah anak kecil yang tumbuh menjadi gadis kuliah ini.

"Yaudah ayah sama bunda pulang dulu yaa,ky titip allea ya jaga dia jangan sampai salah pergaulan."pinta Revalina.

"Siap Tan,pasti aku jaga ko lagian udah ikut anggep adek sendrii ko lumayan juga Tan buat dijadiin kang laundry kalau iky males nyuci."ucap Dicky sembari meledek melirik allea

"ABANGGG!"rengek Allea menabok bahu Dicky

"Becanda cil hehe,ohiya hati hati Tan allea aman bareng Dicky."ucap Dicky sembari merangkul allea.

"Dah sayang jaga diri baik baik ya."ucap Revalina memeluk allea,dan allea pun menyalimi kedua orangtuanya sembari tangisnya yang pecah.

Setelah mobil kedua orangtuanya tak terlihat batang hidungnya alleapun masuk dan merapihkan baju serta barang barangnya yang harus di benahi,tidak lupa pula sekarang dia memiliki asisten,siapa lagi kalau bukan abangnya wkwk.

Setelah beberapa menit bebenah,allea pun memutuskan membuat puding dan teh anget buat Dicky yang baru saja duduk depan tv karna kelelahan.

"Taraaaaa."ucap Allea menghampiri Dicki dengan membawa nampan yang berisikan puding mangga dan coklat serta 2 teh anget.

"Wihhh makasih Ade cancik."ucapnya mengambil cup puding mangga dari nampan yang dibawa allea dan kembali fokus pada acara bola di televisi.

"Ihhh Abang kan allea mau yang mangga."rengeknya,Dicky pun yang tadi melahap sedikit puding mangganya nyemerahkan kembali pada pelaku,karna memang kasian juga pasti letih hari ini.

"Nihh maap udh melahap dikitt,kau juga kan tau abangmu ini suka puding mangga."ucapnya menyodorkan balik dan mengambil cup puding coklat dan kembali melahapnya.

"Iya ga tau puding mangganya tinggal atu."jawab allea ikut nimbrung duduk di samping Dicky.

"Ohiya al by the way kost Abang ada di sebrang sana,allea kan kost putri no 04 nah abang kost putra no 02,Abang juga udah izin ko ke ibu kostnya 1 Minggu ini Abang nemenin kamu disini sebelum temen kmu itu dateng."jelas Dicky

"Loh temen Abang yang di kost gmna?katanya Abang bedua juga kan ngekostnya?"tanya Allea sembari melahap pudingnya.

"Udah bilang ko katanya santai aja."

"Padahal mah gapapa tau allea ditinggal Disni sendirian,kan sebrang sebrangan juga."ucap Allea.

"Gakk Udeh diem gue mau jagain bocill adek gue yang bandel ini."ucap Dicky sembari mengacak rambut allea seperti biasa.

Allea pun terhura,eh terharu dia tak pernah memiliki sosok kakak dalam hidupnya,dan tuhan berikan sepupu spek Abang yang sayang pake banget terhadapnya walaupun nyebelin.

"Kenapa liatin kek gitu,serem tau Al jangan kerasupan sekarang ga lucu Disni gada ustadz."ucapnya begidik ngeri melihat mata allea yang tertuju melihatnya dengan tatapan sendu.

"Ih allea ga kesurupan,allea bersyukur aja di temuin sama bang iky yang baik banget padahal allea bukan adik kandung Abang."ucapnya dengan mata sendunya.

"Kirain ada apa,iya gapapa sama sama lagian juga bang iky gapunya adek kan Abang 2 bersaudara,si bang Akbar yang udah ke London itu aish ga sabar nyusul."ucapnya melihat allea yang masih saja merenung membuatnya bingung harus berbuat apa.

"Ihh nanti ninggalin allea dong klo mau nyusul bang Akbar kesana."ucap Allea menekukkan mukanya.

"Sini peluk Abang."ucap Dicky membuat allea tenggelam dalam dada bidang Dicky dengan tangisnya.

"Bang iky ga janji bisa terus,tapi bakal Abang usahain buat tetep di indo."ucap Dicky sembari mengelus puncak kepala Allea.

Setelah beberapa menit tidak ada pergerakan dari allea,betul saja apa yang di duga Dicky tidur anaknya.

Dicky pun membawa allea ke kamar dan membaringkannya ke atas kasur,sedangkan dirinya karna sudah malam dan sangat letih dickypun memutuskan untuk tidur di sebelah allea dengan pembatas guling,karna memang kasurnya besar dan diperuntukan untuk 2 orang,ya aman lah ya."

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang