"Selamat pagi, Bibi," ucap Wang Yibo begitu turun dan menuju dapur.
Wanita itu terkejut, "Kau sudah bangun?"
Semua orang di rumah belum bangun karena saat itu masih pukul tujuh pagi dan hari ini sudah pasti libur. Biasanya ibu Xiao Zhan akan menyiapkan sarapan lebih cepat karena suaminya harus berangkat kerja dan anak-anaknya sekolah. Tetapi karena hari ini libur, dan mereka semua tadi malam tidur sekitar pukul dua pagi. Wanita itu bangun lebih lambat dari biasanya.
"Biar saya bantu, Bibi."
Wang Yibo membantu dengan memotong sayuran yang belum dikerjakan. "Kau bisa memasak?" ibu Xiao Zhan bertanya. Pemuda itu tersenyum, "Sedikit. Saya sering melihat dan membantu ibu saya memasak dulu."
Wanita itu mengusap punggung Wang Yibo sebagai bahasa prihatin dan kasih sayang yang tidak dia ungkapkan. Mereka bersama akhirnya menyiapkan sarapan untuk semua orang di rumah pagi itu.
Setelah bercerita dan menumpahkan semua emosinya pada Xiao Zhan tadi malam, Wang Yibo tidur tanpa mimpi buruk untuk pertama kali. Lalu dia bangun dengan perasaan yang sangat ringan dan nyaman juga untuk pertama kali.
Keluarga Xiao Zhan benar-benar adalah gambaran dari keluarga yang dia impikan sejak kecil. Keluarga yang terasa tidak asing padahal itu adalah pertama kalinya mereka bertemu. Ayah dan ibu Xiao Zhan, juga semua saudaranya, menerima kehadirannya dengan begitu hangat. Wang Yibo sangat merasakan bahwa mereka semua adalah orang-orang baik yang beruntung dia temui.
Saat bertemu orang-orang baik, luka selama hidup yang kau dibawa hatimu, akan perlahan membaik.
Ayah Xiao Zhan adalah orang ketiga yang bangun lebih cepat di rumah itu. Pria itu kaget saat sudah melihat Wang Yibo menyiapkan sarapan yang akan selesai di meja makan.
"Yibo, kau sudah bangun?" tanyanya agak terkejut, lalu tersenyum sambil menepuk pundak pemuda itu.
Wang Yibo tersenyum dan mengangguk kecil. Setelah kepala keluarga bangun, semua anak-anaknya pun turun satu per satu.
"Tamunya bangun lebih dulu daripada pemilik rumah," sindir ibu Xiao Zhan pada anak-anaknya.
Mereka sarapan bersama. Wang Yibo lebih banyak memperhatikan bagaimana keluarga itu saling berinteraksi dan menikmatinya daripada memakan sarapan. Sehingga ketika mereka sudah menghabiskan makanan, hanya piringnya yang masih penuh. Lalu mereka menertawakannya dan mulai membuat lelucon tentang itu. Mereka masih duduk di sana dan menemaninya sampai makanan pagi tersebut dia habiskan.
"Kita mau ke mana?" tanya Wang Yibo setengah berbisik pada Xiao Zhan yang sedang terburu-buru memilih mantel baru di lemari.
"Kau pakai yang ini," ujar laki-laki itu tanpa menjawab. Dia lalu memakai syalnya sendiri dan Wang Yibo mengikutinya.
Xiao Zhan berkata saat mereka turun, "Kita akan pergi kuil untuk berdoa."
Setelah sarapan, Wang Yibo ikut bersama keluarga Xiao Zhan, berjalan menuju kuil terdekat. Mereka tidak menggunakan mobil karena selain kuilnya tidak jauh, pagi itu sangat cerah meski dingin. Ibu Xiao Zhan yang memutuskan untuk berjalan, karena mereka harus menyapa beberapa tetangga dan mengucapkan selamat tahun baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again [COMPLETED]
FanfictionXiao Zhan harus kehilangan Wang Yibo hanya satu hari sebelum upacara pernikahan mereka. Di tengah rasa putus asa yang membuatnya ingin mati. Xiao Zhan tiba-tiba-tiba terbangun di sebuah tempat yang tidak asing. Sebuah tempat di mana dia dan Wang Yib...