Forgive Me, Please..

311 25 3
                                    

Aku termenung menatap jendela kamar. Aku memikirkan banyak hal.

Bagaimana cara meminta maaf pada Alan, dan kalian tau? Ternyata sekarang sudah liburan musim panas!

Padahal aku hanya mengurung diri beberapa hari tapi aku merasa waktu dipercepat!!

Dan tanpa kusadari lagi, besok Kiara,Adlan, Kak Ryan, dan Hana akan pergi dari asrama ini.

Aku dan Kak Ryan tentu saja tidak pulang. Kami tidak ingin bertemu ayah dan ibu, oh, apa mereka masih ayah dan ibu?

Kak Ryan akan ikut Kiara ke rumahnya, bersama Aisha juga.

Hmm, mungkin aku juga akan ikut...

Apa Alan juga akan pulang?

Aku tertawa dalam hati, sudah pasti kan? Tak ada alasan untuk tidak pulang.

Huuf, bagaimana cara aku berlibur tanpa memikirkan marahnya Alan untukku?

Aku segera bangkit dari dudukku, aku menggeleng keras. Hanya mengeluh tidak mengubah apapun, aku harus terus berusaha!!

------

Nah, bagaimana cara menemukan Alan sekarang?

Tentu saja aku sudaah memeriksa kamarnya, dan hampir satu sekolah, tapi dia tak ada dimanapun!!

Apa dia sudah pulang? Tak mengherankan, hari ini murid-murid diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Aku mendesah, bagaimana ini, aku tidak tenang kalau belum mengengar kata aku memaafkanmu darinya.

Kakiku diluar kendali melangkah ke belakang sekolah, hutan.

Aku merengut, kenapa aku bisa tanpa sadar berjalan ke sini?

Karena penasaranku yang luar biasa menyebalkan, aku masuk ke hutan itu. Sendirian.

----

Aku mengikuti jejak kaki yang tampak belum lama.

Setelah hampir 30 menit berputar-putar, aku mulai menyerah dan berpikir untuk berjalan kembali ke sekolah.

Dan saat aku menoleh ke belakang, aku mulai menyadari satu hal.

Aku tersesat.

Oh, Bagus sekali, Kanaya. Kau tersesat.

Mungkin esok pagi, koran sekolah akan memberitakanmu sebagai berita terpanas.

Bayangkan, Ditemukan mayat seorang gadis cantik jelita nan imut di hutan belakang sekolah, diperkirakan ia meninggal karena terus menyalahkan rasa penasarannya atau yang biasa kita sebut kepo, karena terus disalahkan dirinya membunuh dirinya sendiri.

Aku memukul kepalaku karena imajinasi dan pemikiran yang terlalu hebat. Tapi apapun bisa terjadi bukan?

Aku memutuskan untuk terus menyusuri hutan ini. Tak ada jalan lain.

Dan setelah hampir 1 jam, akhirnya aku menemukan tempat yang sangat, wow, indah.

Tempat itu dikelilingi pohon rindang, hutan ini memang penuh pohon, tapi hanya tempat ini yang pohonnya jarang.

Ditengah-tengah pohon itu terdapat lahan kosong yang ditumbuhi bunga-bunga kecil berwarna-warni. Dan ditepi lahan kosong itu ada sebuah pohon besar yang dijadikan ayunan.

Dan kalian tau apa yang lebih menakjubkan lagi?

Aku melihat malaikat tidur yang jatuh dari surga. Oh apa ini saatnya aku menyanyikan lagu yang kukenal yang dulu sedang nge-trend itu?

Kau bidadari jatuh dari surga,
Dihadapanku, eaaa.

Aku hanya menyanyikan lagu itu dalam hati sambil menahan tawa karena aku tidak mau membangunkan malaikat itu.

Ngomong-ngomong, sebenarnya malaikat itu Alan. Hehe, Alan tampak seperti malaikat sih.

Aku berusaha berjalan tanpa suara mendekati tempat malaikat itu tidur dengan tenang. Tapi karena aku bukan ninja seperti di film atau anime, aku mengeluarkan sedikit suara.

Aku sempat panik karena Alan tampak seperti hendak terbangun, tapi untungnya dia hanya mengingau.

Dan, yeay, aku berhasil mendekatinya!!

Aku ikut berbaring perlahan di sebelahnya, menatap wajah tenang Alan yang tertidur. Ia tampak tanpa dosa.

Aku mengusap pipinya, ia tampak kacau, kantung mata yang tebal, rambut yang liar, walau begitu ia tetap terlihat keren dan liar.

Tanpa sadar aku menangis, mengingat kejadian sebelum drama. Aku, seperti ini juga,mengusap pipinya.

Aku menangis tanpa suara, berulang kali kau membisikkan kata maaf, maaf, maaf.

Airmataku membasahi seragamnya, karena ku memeluknya. Aku khawatir ia kan terbangun dan meninggalkanku, lagi.

Tapi aku tidak ingin melewat momen ini, jadi aku hanya terus menangis dan memeluk tubuhnya. Berulang kali aku berbisik maaf dan betapa aku mencintai dirinya.

Saat itu aku merasa sangat mengatuk.

Dan ketika kau merasa aku sudah dibatasku, aku melihat Alan membuka matanya dan membalas pelukannya, ia ikut menangis dan mengecup puncak kepalaku.

Aku ingin membuka mataku dan meraihnya, memohon maaf padanya.

Tapi apa daya, aku hanya bisa tertidur disampingnya.

Dalam tidurku, aku merasakan Alan terus membisikkan kata,

"Maafkan aku juga, Naya sayang, aku juga mencintaimu, lebih dari yang kau tau."

Tolong, katakan ini bukan mimpi, ini semua bukan khayalanku semata kan? Tolong, kumohon.

Aku harap ketika aku bangun nanti, kami akan bersikap seperti semula, kalau aku hanya bermimpi kami pernah bertengkar seperti ini.

Aku mohon.

---To Be Continued---

#tergeletak dengan mengenaskan.

H..halo..Readers semua...

Saya harap part kali ini enggak mengecewakan yah.

Saya ngetiknya sambil demam.

Oh ya, saya minta maaf saya gak bisa balas komen, entah kenapa. Saya juga gak bisa memberikan vote atau komen di cerita lain. Saya cuma bisa menulis komen di wall.

Maaf bagi semuanya yang telah berbaik hati telah memberikan komentar tapi saya hanya mencuekkannya. Bukannya saya dingin atau malas atau apapun itu, saya justru senang banget kalau ada yang baca cerita GaJe saya, bahkan semuanya pada vote atau komen ini semua.

Saya hanyalah penulis amatir, bahkan saya hanya bocah bau kencur yang belum genap berumur 13 tahun. Eh 13 itu bukan genap yah, kalau gitu saya hanya bocah bau kencur yang belum ganjil berumur 13 tahun. Tapi kok aneh sih jadinya? -_-

Ah, apalah namanya itu. Genap, ganjil, terserah, yang penting Readers sudah mengerti maksud saya. Eh Readers ngerti gak nih?

Pokoknya saya cuma anak kelas 1 SMP yang baru belajar menulis. Saya cinta menulis dan membaca, hanya itu.

Saya gak bosan-bosan mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya karena telah membaca cerita ini dari awal sampai akhir. Bahkan saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk silent readers, haters, atau apapun itu. Terimakasih karena mau membaca cerita ini walau hanya sedikit.

Jujur, saya masih sangat awam menggunakan Wattpad, saya masih bingung, kalau saya reply komen yang ada diwall saya trus dia komen balik lagi, saya mau lihat komennya aja gak bisa!! Kadang saya merasa kesal.

Dan!! Saya gak bisa menambahkan foto atau video di mulmed!! Aghh!! Entah ini salah wattpad saya atau saya yang terlalu gaptek.

Wow, ini Author Notenya panjang sekali. Ya, sudahlah saya akhiri sampai disini.

Regards,
MiuVanilla,23.31, Jumat, 1 Mei 2015. Pontianak, KalBar.

MD2: Cheerful Princess and Her PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang