"Oke, anak-anak, Ibu ada kabar gembira untuk kalian!!" Kata Bu Sherly heboh.
"Jadiiii, kelas kita akan bergabung dengan kelas A untuk drama festival kebudayaan nanti"
Murid-murid mulai mengeluh. Aku? Aku sih biasa aja. Kiara dan Adlan kelas B, Kak Ryan sih kelas 3..
"Menyusahkan saja bu!"
"Melelahkan..."
Bu Sherly terlihat memendam kekesalannya.
"Kalian ini gak ada antusiasnya sama sekali!!! Saatnya kita membangkitkan nama kelas 2-D di sekolah iniii!!" Ujar Bu Sherly tambah heboh.
Hehe, kelasku, kelas 2-D memang terkenal oleh anak-anaknya yang gak mau capek. Kalau kelas A sih yang pintar atau jenius gitu. Kelas B kelas yang memiliki kekuatan yang hebat. Kelas C kelas yang keahliannya pada olahraga dan seni.
Sepertinya kelasku emang yang paling gak bagus, emang aku tau kok. Tapi itulah kelebihan kami! Walau malas, sebagian kelas ini berisi anak-anak yang ceria gak kayak kelas A yang suasananya mencekam. Yah sebagiannya lagi berandalan sih..
"Jadi kita segera kumpul di aula untuk diskusi akan kita tampilkan apa drama nanti" jelas Bu Sherly yang kelihatan sangat antusias. Kenapa ia bisa sangat antusias? Jelas karena pacarnya wali kelas kelas A.
Tapi aku sama sekali gak habis pikir deh. Kalau digabungakan jadi A dengan D, B dengan C... Jelas kelasnya sangat berbalik! Kelas A yang serius dengan kelas D yang susah banget untuk serius, kelas B yang mengandalkan kekuatan mereka yang selalu dilatih dengan kelas C yang mengandalkan keahlian mereka daripada kekuatan mereka yang tergolong lemah.
Hancur pasti drama kali ini kalau mereka sulit bekerja sama.
"Kanaya! Cepat pergi! Kok melamun terus?" Tegur Bu Sherly. Aku langsung terbangun dari lamunanku dan menoleh ke kanan dan ke kiri. Semua orang sudah pergi kecuali aku.
"I-iya Bu!" Jawabku dan langsung segera pergi ke aula.
\\\\\\+\\\\\\
"Cih, kenapa harus dengan anak kelas C sih. Mengganggu saja"
"Aah, kelas A.. Pasti enggak enak nih kerjanya."
Aku hanya menghela napas mendengar kasak kusuk mereka. Ketahuan banget gimana nanti jalannya drama ini.
"Ehem!!! Diam semuaaaa!!!!" Perintah Pak Arthur. Nah ini lah Pak Arthur yang terkenal oleh keseriusannya dan ketegasannya. Dan wajahnya itu lumayan keren andaikan ia tidak berumur 25 tahun. Masih muda sih.
"Kelas A dan B sudah diputuskan akan mengadakan drama.." Bu Sherly memotong ucapannya. Aku hanya memasang poker face melihat kelakuan Bu sherly.
"Sleeping Beauty~" ujar Bu Sherly dan Pak Arthur bersamaan.
Aku melongo mendengar tuturan mereka. Whaa- Sleeping Beauty? Yang ada ciumannya itu?! Wait, kok jadi sama dengan mimpiku sih?
Aku memerah mengingat mimpiku tadi malam. Mimpi yang mendebarkan. Tunggu itu berarti aku yang menjadi putri jika mimpi itu menjadi kenyataan?!
"Jadi kita akan menentukan tokohnya lewat undian. Silahkan satu-satu mengambil undiannya" jelas Pak Arthur sambil memegang wadah berisi kertas undian.
Saat giliranku, Aku mengambil undian dengan gugup.
"Yak! Kita buka sama-sama ya" kata Bu Sherly
Aku membuka undianku.
Aku membuka mataku takut. Tapi ketika melihat isi undian itu aku melongo.
"Penyihir??!!!"
Jadii.. Mimpiku tidak jadi kenyataan?! Tanpa sadar aku menghela napas lega sekaligus kecewa.
"Ayo silahkan maju yang menjadi Putri, pangeran, Penyihir, dan Adik pangeran" perintah Pak Arthur.
Aku maju dengan lunglai.
Jadi.... Putri = Sella, Pangeran = Samuel, Penyihir = Kanaya, Adik pangeran = Alan.
Alan!
Aku tanpa sadar tersenyum melihatnya. Haaah.. Hari ini dia juga menarik...
"Jadi kami sudah memodifikasi cerita ini. Akan ada 4 orang tokoh utama. Putri, pangeran, penyihir, dan adik pangeran. Ceritanya yang dimodifikasi hanya adik pangeran yang mencintai penyihir, dan penyihir yang terbakar amarah dendam karena raja membunuh kedua orang tua penyihir" jelas Bu Sherly.
Aku mengernyit bingung. Maksudnya?
"Baca skenarionya saja sendiri" ujar Pak Arthur membaca pikiranku. Dia semakin lama mirip Kiara.
Sleeping Princess And The Witch
Di Negri Lalala, terdapat sebuah kerajaan yang megah. Di kerajaan itu hiduplah sang Raja dan Ratu. Suatu hari sang ratu hamil. Mereka sangat bahagia dan mengadakan pesta 7 hari 7 malam, tak terkecuali siapapun. Tapi saat itu kerajaan sangat miskin, rakyat sangat melarat saat itu. Tak ada yang bisa melawan raja dan ratu. Tapi ada satu pasangan yang membenci ketidakadlian di negri itu. Mereka berdua seorang penyihir. Mereka membentuk sebuah revolusi untuk menjatuhkan raja dan ratu. Selama 9 bulan revolusi itu terjadi. Dan saat itu, malam dimana semua berawal. Sang istri penyihir melahirkan seorang anak perempuan yang cantik jelita. Begitu juga ratu, ia juga melahirkan putri. Pasangan penyihir sangat bahagia, tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama, pasukan raja menyerang pasangan penyihir itu. Istri penyihir menitipkan anaknya ke nenek yang mereka kenal sejak lama. Dan malam itu juga, pasangan penyihir dibunuh. Kedua anak yang dilahirkan bersamaan begitu berbeda hidupnya. Putri hidup berbahagia dan penuh kecukupan, sedangkan sang anak penyihir hidup dengan makian dan melarat. Tapi anak penyihir juga hidup bahagia dengan sang nenek. Ia di didik tidak mendendam pada pembunuh orang tuannya. Ia juga belajar sihir lewat buku yang ditinggalkan ibunya. Tapi suatu hari, sang anak penyihir berulang tahun ke-17, sang nenek dibunuh oleh pasukan raja yang menunduhnya menjelek-jelekan nama Raja dan ratu. Dan dengan marah, anak penyihir mengutuk putri untuk tertidur selama-lamanya. Tapi peri menyihir, sehingga putri hanya tertidur sampai cinta sejatinya menciumnya. Sang peri juga menyihir anak penyihir tertidur sampai cinta sejati yang dapat menghilangkan dendamnya.
Wow, panjang, bisa dijaiin novel nih.
Aku membelalak saat membaca kata ciuman. B-berciuman dengan Alan?! Memikirkannya saja aku sudah merona.
Aku melirik Alan yang memasang poker face setelah membacanya. Apa ia tidak keberatan? Apa ia juga menginginkan ci-ciuman dengan ku? Geez, jangan berpikir terlalu tinggi, Kanaya!
"Bu! Kok ada ciumannya?!!" Protesku malu.
Bu Sherly melihatku bingung. "Cuma mendekatkan wajah saja kok" sangkalnya polos.
Aku menghela napas lega sekaligus kecewa. Ah, kecewa karena gak dapat ciuman dari Alan? Aaah, entahlah!
"Jadi kita mulai latihan besok! Siap-siap ya!"
Oke! Sudah kuputuskan! Aku akan mulai PDKT pada Alan mulai besok!
"Siap-siap saja Alan!" Gumamku sambil menyerigai
KAMU SEDANG MEMBACA
MD2: Cheerful Princess and Her Prince
JugendliteraturNamaku Kanaya Sunshine Cross. Temanku banyak. Semua orang akan menyukaiku karena kemanisan dan sifat periangku. Aku berkata aku lesbi, sehingga banyak yang menjauhiku. Aku tidak benar-benar lesbi. Aku hanya tidak ingin kalah dengan kakakku dan Adlan...