GADIS DESA & CEO MUDA

335 18 1
                                    

PART 6

Hari : Putri besok kamu ikut Abang meeting sama klien di Cafe D'coffe jam 9 pagi
Putri : iya bang
Hari : Abang ke kamar dulu, Bu
Rahma : nggak makan siang dulu nak, tadi pagi kamu belum makan nasi loh
Putri : makan dulu ya Bang, habis itu istirahat
Hari : nanti saja Put, Abang belum laper
Putri : Abang harus makan, nanti kalau sakit kasihan ibu sama bapak Bang, makan ya bang (bujuk nya)
Begitu khawatir dan perhatian nya Putri sama Hari. Hari mau makan, Hari bersyukur banget bertemu dengan Putri dan ibunya mereka berdua sangat baik
Hari : iya Abang makan, tapi Abang bersih-bersih dulu ya
Putri : iya bang
Hari pergi ke kamar bersih-bersih setelah itu Hari turun untuk makan siang bareng Putri dan ibunya
Keesokan harinya, Hari dan Putri setelah sarapan pamit ke Ibu berangkat meeting. Sebelum ke cafe D'coffe Hari mengambil berkas meeting nya di kantor, setelah itu langsung berangkat ke tempat meeting, sampai di cafe D'coffe ternyata klien nya belum datang
CAFE D'COFFE
Hari : janjian nya jam 9 ini sudah jam 9 lebih belum datang
Putri : sabar Bang mungkin sebentar lagi datang
Dan benar saja klien nya datang
...... : Maaf pak Hari kami telat
Hari : lain kali harus on time dong pak Bambang (hari kesel)
Bambang : maaf pak Hari. Berkas nya mana sin
Sinta (sekertaris Bambang) : ini pak.
Meletakkan di meja
Putri mengeluarkan berkas meeting dari dalam tas
Sinta : oh my God Pak Hari ganteng banget, tapi siapa perempuan yang sama pak Hari, mungkin sekertaris nya, tapi cantik an aku (gumamnya dalam hati sambil melirik menatap Hari)
Bambang terpesona dengan kecantikan Putri sampai tak berkedip, Hari yang melihat nya nggak suka
Hari : Hem Hem (berdehem). Bisa dimulai pak Bambang meeting nya
Bambang tersadar dari lamunannya
Bambang : eh iya pak Hari. Mohon maaf pak Hari siapa dia? Dia sekertaris baru bapak?
Hari : dia asisten saya. Ngapain si pak Bambang pakai nanya-nanya Putri (gumamnya dalam hati)
Bambang : oh asisten bapak, Bambang (Bambang mengulurkan tangannya)
Putri : (Putri juga mengulurkan tangannya) Putri pak (senyum)
Bambang : senyumnya manis sekali, cantik, putih, tangannya halus (dalam hati)
Hari yang melihat Bambang memegang tangan Putri nggak suka
Hari : sudah kali Pak salamannya (Hari cemburu)
Bambang melepaskan tangannya
Bambang : maaf Pak Hari
Putri nggak ngeh kalau Hari cemburu
Bambang : oh ya Bu Putri sudah punya pasangan
Hari : bisa nggak bahas itu nggak pak, kita disini mau meeting bahas kerjasama perusahaan kita (Hari marah)
Putri kaget karena baru pertama kali melihat Hari marah
Bambang : saya kan nanya saja Pak Hari, kenapa pak Hari marah, dia kan cuma asisten pak Hari saja
Kesabaran Hari sudah habis, Hari berdiri dari tempat duduknya
Sinta : pak Hari mau kemana meeting nya belum dimulai
Hari : kamu bisa diam nggak (bentak nya).
Sinta langsung diam
Putri juga diam
Bambang : kok pak Hari bentak sekertaris saya
Hari : kenapa anda nggak suka, kita batalkan kontrak kerja kita. Ayo Put
Putri berdiri
Bambang : biarkan Bu Putri disini, Pak Hari saja yang pergi
Hari menarik kerah baju Bambang
Putri : bang sudah jangan berantem bang
Hari : kamu diam jangan ikut campur (membentak Putri)
Putri diam matanya berkaca-kaca
Bodyguard Hari datang
Dion : tuan muda tidak kenapa-kenapa?
Hari melepaskan kerah baju Bambang
Hari : kalian urus Bambang, kamu berani sama saya, siap-siap perusahaan mu bangkrut (ancam nya)
Ayo
Hari menarik tangan Putri, Putri menundukkan kepalanya, dia menangis
Didalam mobil hanya ada keheningan Hari melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Putri takut dia membaca sholawat
RUMAH HARI
Sampai rumah setelah memarkirkan
mobilnya, Hari lalu turun meninggalkan Putri, Putri turun langsung masuk ke dalam rumah
Putri memeluk ibunya yang lagi masak di dapur
Rahma : sayang kamu kenapa nak?
Putri menangis dipelukan ibunya
Bik Ijah : mbak Putri kenapa pulang-pulang kok nangis, Tuan Hari nggak pulang sama mbak?
Putri masih menangis
Rahma : sayang cup cup cup, sekarang kamu cerita nak, ada apa? Kamu pulang-pulang kok nangis
Putri melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya, Putri mengambil minum lalu meminumnya
Rahma : sekarang kamu cerita kenapa kamu pulang-pulang nangis terus nak Hari mana?
Putri : Abang di kamarnya Bu, Bang Hari tadi membentak Putri Bu (Putri menangis)
Bik Ijah : Tuan membentak Mbak Putri (ucapnya tak percaya, karena selama ini Hari tidak pernah marah-marah)
Putri : iya Bu Ijah
Rahma : tapi kenapa nak Hari sampai membentak kamu sayang, kamu salah nak
Putri : Putri nggak salah Bu, tadi Bang Hari mau berantem sama klien nya, Putri melerai nya malah Putri dibentak sama Bang Hari
Bik Ijah : selama ini tuan tidak pernah marah atau ngebentak kami Bu Rahma
KAMAR HARI
Sedangkan disisi lain Hari dikamar nya langsung membanting kan tubuhnya di kasur
Hari : aku kenapa sih, aku bukan siapa-siapa nya Putri tapi kenapa aku nggak suka melihat Bambang menatap dan memegang tangan Putri
Aaaaaaaaa (Hari berteriak)
Kembali ke DAPUR
Tiba-tiba Mami datang
Maya : apa nak, Hari membentak kamu
Putri ibunya dan Bik Ijah kaget
Bik Ijah : Nyonya besar
Rahma : Bu Maya
Maya : sayang apa benar yang Ibu dengar barusan, Hari membentak kamu?
Putri : iya Bu
Maya : sekarang kita ke ruang keluarga ya . Ayo Bu Rahma
Rahma : iya Bu
Maya : Bik Ijah tolong buatkan minum ya
Bik Ijah : iya nyonya besar
Putri ibunya dan Mami Hari ke ruang keluarga di ruang keluarga sudah ada Papi Hari
Putri salim ke Papi Hari
Wahyu : nak kamu kenapa habis nangis
Maya : dibentak Hari Pi
Wahyu : dibentak Hari mi?
Papi kaget karena selama ini Hari nggak pernah marah-marah maupun membentak orang
Maya : iya Pi
Wahyu : sekarang kamu cerita nak, kenapa sampai Hari membentak kamu.
Putri menceritakan semuanya kepada Ibunya, Mami dan Papi Hari
Wahyu : jadi begitu ceritanya nak
Putri : iya pak
Maya : Hari itu sekalinya dia sayang sama seseorang, dia akan benar-benar menjaga nya nak, dia nggak mau orang yang dia cintai dan sayangi dilirik sama laki-laki lain
Wahyu : iya nak bener apa yang dibilang Mami nya Hari, Hari itu orangnya posesif, sekalinya dia cinta dan sayang sama seseorang dia akan benar-benar menjaga nya dan menyayanginya
Maya : Hari, nak turun (teriak nya)
KAMAR HARI
Hari : itu kan suara Mami, Mami ganggu saja (ngomel-ngomel sendiri dalam kamar). Kalau nggak turun pasti marah.
Akhirnya Hari turun ke ruang keluarga
RUANG KELUARGA
Hari : apa sih mi, teriak-teriak ganggu orang istirahat saja
Maya : duduk dulu
Hari diam sekali melirik ke arah Putri
Maya : kenapa Adek ngebentak Putri
Hari diam
Wahyu : apa gara-gara Putri melerai Adek supaya Adek nggak berantem sama klien Adek
Lagi-lagi Hari diam
Maya : Adek jawab
Hari : iya kenapa? Apa Hari salah, Hari nggak suka Bambang megang- megang tangan Putri, terus tanya-tanya Putri sudah ada pacar apa belum.
Maya : Adek cemburu, kalau ada laki-laki memegang tangan Putri
Hari : nggak (ngegas)
Wahyu : kalau tidak kenapa harus ngegas gitu nak
Maya : iya pakai ngegas segala, bilang saja kalau kamu suka sama Putri Sayang, Mami Papi restuin, iya kan Pi?
Wahyu : iya mi
Hari : tau ah, Hari mau ke kamar dulu
Maya berdiri dan memegang tangan Hari
Maya : Adek nggak boleh pergi sebelum minta maaf sama Putri
Hari : nggak mau
Maya : sayang minta maaf, minta maaf nggak akan membuat mu malu nak. Minta maaf nggak
Hari menatap Putri dan Bu Rahma secara bergantian
Wahyu : minta maaf nak
Hari melepaskan genggaman Mami nya dengan lembut. Lalu Hari bersimpuh di hadapan Putri
Hari memegang tangan Putri, Putri memalingkan wajahnya, Putri sakit hati karena sudah dibentak sama Hari, apa? Apa dia salah melerai Hari agar tidak berantem di tempat umum, ini baru pertama kalinya ada orang yang membentak nya
Putri berusaha melepaskan genggaman Hari, tapi Hari menggenggam tangan Putri sangat erat
Apakah Hari akan minta maaf atau.......

GADIS DESA & CEO MUDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang