GADIS DESA & CEO MUDA

231 15 3
                                    

PART 42

Harput melepaskan pelukannya
Putri : sayang (Putri menyeka air mata Hari) jangan nangis, kan nggak sampai 1 minggu mas di Surabaya nya, nanti kan bisa video call an kalau kangen.
Hari : kamu kan tau mas nggak bisa jauh lama-lama dari kamu sayang.
Hari tiduran di pangkuan istrinya. Putri mengelus rambut suaminya
Putri : tidur ya mas 😊 semoga lelah mu menjadi lillah
Hari : aamiin (Hari mengambil tangan kiri Putri lalu menciumnya)
Putri memberikan kenyamanan untuk suaminya, tidak lama kemudian Hari tidur
Putri : sayang selama Papa di luar kota kamu jangan nakal ya sayang, jangan minta yang aneh-aneh ya nak (Putri mengajak sang jabang bayi bicara dan mengelus perutnya) aku pindah in kasihan mas nanti kepalanya sakit.
Putri memindahkan kepala suaminya ke bantal. Putri baring di samping Hari lalu memeluknya dan mereka berdua terlelap

Sore hari, Hari bangun tidur duluan
Hari : sayang mas nggak mau jauh-jauh dari kamu (Hari duduk lalu menghujani wajah istrinya dengan ciuman)
Putri merasa ada yang mencium nya lalu ia bangun
Putri : sayang, sudah bangun, kok gak bangunin aku?
Hari : mas juga baru bangun sayang, ayo kita mandi
Putri : mandi bareng ya
Hari : iya sayang 😊
Harput turun dari tempat tidur, lalu Hari menggendong Putri
Putri : eh mas nggak usah di gendong
Hari : izinkan suami mu menggendong mu sayang
Putri : emangnya aku nggak berat ya mas, kan sekarang ada dedek bayi nya di perut aku
Hari : kamu nggak berat kok sayang, kalau bukan mas yang gendong kamu terus siapa hem
Putri tersenyum manis

Harput pergi ke kamar mandi melakukan ritual mandinya (mandi bareng) selesai mandi mereka keluar kamar mandi
Rahma : aduh-aduh anak-anak Ibu yang sebentar lagi jadi Bunda dan Papa puas-puas in ya nak, nanti kalau bayinya sudah lahir pasti kalian jarang ada waktu buat berdua
Putri : nanti kalau si baby nya lagi bobok atau nggak gitu pas lagi sama Nenek dan Oma nya kan Bunda sama Papa nya bisa berduaan Bu
Rahma : ya tapi kan nggak bisa lama-lama sayang
Putri : meskipun nantinya si baby sudah lahir, Putri nggak akan melupakan kewajiban Putri untuk melayani dan memanjakan suami Putri Bu
Hari : terimakasih ya sayang
Putri : sama-sama sayang ku
Hari : Bu Hari sama Putri ke kamar dulu
Ibu : iya nak

Harput masuk ke kamar lalu sholat ashar berjamaah, selesai sholat mereka berdua berdzikir dan berdo'a setelah itu dilanjutkan membaca Al Qur'an surah Yusuf dan Surah Maryam
Harput : sodaqallahulazdim
Harput membereskan alat sholat nya
Putri : mas
Hari mengerti maksud Putri
Hari mencium kening Putri lalu mencium perut Putri, Putri mencium tangan Hari
Hari : em sayang
Putri : iya mas, mas laper mau makan?
Hari : mas nggak laper sayang, kamu ikut ke Surabaya ya?
Putri : kata mas kan, Putri nggak boleh ikut nanti kalau Putri kecapean gimana? Mas pergi saja Putri dirumah sama Ibu Bik Inah dan ada bodyguard mas (Putri mengelus pipi suaminya)
Hari : mas yang nggak tega ninggalin kamu sayang, kamu sekarang lagi hamil muda, seharusnya saat istri nya hamil suaminya harus selalu menemani nya sayang, terus nanti kalau kamu ngidam pengen sesuatu siapa yang nyariin sayang
Putri : sayang selama Papa di luar kota kamu jangan minta yang aneh-aneh ya nak (Putri mengelus perutnya) sebenarnya Putri juga nggak bisa lama-lama jauh dari kamu mas, tapi Putri juga nggak boleh egois, ini konsekuensinya mempunyai suami seorang CEO dan direktur utama (dalam hati)
Hari : sayang kamu ikut ya? Klien mas nanti ngajak istrinya juga, masak mas sendiri sih nanti ketemu kliennya. Mau ya sayang? (Hari memohon)
Karena nggak tega akhirnya Putri mau ikut suaminya ke Surabaya
Putri : iya mas Putri ikut mas ke Surabaya
Hari : beneran sayang? (Hari bahagia istri nya ikut menemaninya ke Surabaya)
Putri : iya sayang ku 😊
Hari : terimakasih sayang (Hari mencium bibir istrinya)

Malam hari, waktunya makan malam.
Meja Makan
Ibu dan Bik Inah sudah duduk di kursi meja makan menunggu kedatangan Harput
Harput datang
Harput : selamat malam Ibu, Bik Inah
Ibu & Bik Inah : selamat malam nak / Tuan nyonya
Hari duduk, Putri menyiapkan makanan untuk suami tercintanya
Hari : terimakasih sayang
Putri : sama-sama sayang ku 😊 oh ya Bu lusa mas sama Putri kita mau ke Surabaya
Rahma : ke Surabaya nak?
Hari : iya Bu, Hari ada kerjaan disana, dan Hari nggak tega ninggalin Putri, apalagi sekarang istri Hari lagi hamil Bu, nanti kalau semisal dia ngidam minta ini itu terus siapa yang nyari in, masa Ibu nggak mungkin kan, Hari nggak mau merepotkan siapa-siapa, Putri adalah istri Hari jadi tanggung jawab Hari
Rahma : tapi sayang apakah nggak apa-apa kamu untuk perjalanan jauh nak?
Putri : insyaallah tidak apa-apa Bu, ya kan sayang (Putri mengelus perutnya)
Hari : lusa sebelum berangkat kita konsultasi dulu Bu ke dokter kandungannya nya Putri, kalau misalkan Putri belum boleh perjalanan jauh ya (Hari sedih apakah istrinya nggak bisa ikut dia ke Surabaya)
Putri duduk
Putri : sayang (Putri mengelus lengan suaminya) dimakan gih nanti keburu dingin 😊
Hari : iya sayang
Putri : aku suapin ya
Hari mengangguk
Putri menyuapi suaminya, selesai menyuapi suaminya baru ia makan
Rahma : sayang mau nambah lagi?
Putri : nggak Bu 😊 mas mau nambah lagi makannya
Hari : nggak sayang, mas sudah kenyang 😊
Rahma : kalau begitu Ibu sama Bik Inah bereskan ya
Harput : iya Bu
Ibu dan Bik Inah membersihkan meja makan, setelah selesai makan malam Harput masuk ke kamar istirahat

Keesokan harinya, Hari dan Putri harus pamit pulang ke Jakarta untuk konsultasi dengan dokter kandungan Putri, karena besok pagi Hari dan Putri akan pergi ke Surabaya, sebenarnya Putri masih kangen sama Ibunya tapi...
Putri : Ibu Putri masih kangen sama Ibu
Rahma : ibu juga masih kangen sama kalian nak, nanti kan bisa ke sini lagi sayang
Hari : iya Bu, Ibu jaga kesehatan ya, insyaallah nanti kalau Hari free Hari dan Putri akan jenguk Ibu
Rahma : iya nak 😊
Hari : kita pamit ya Bu
Rahma : iya nak
Harput salim ke Ibu
Harput : assalamualaikum
Rahma : wa'alaikumsalam nak
Harput masuk ke dalam mobil, mobil meninggalkan halaman rumah Ibu Rahma

Perjalanan
Di dalam mobil
Putri sedih baru saja ia melepas kangen dengan ibunya tapi sekarang ia harus balek lagi ke Jakarta
Hari : sayang
Putri menyeka air matanya
Putri : iya mas
Hari : maafin mas ya sayang, mas sudah egois
Putri : mas nggak perlu minta maaf, kan nanti setelah pulang dari Surabaya kita bisa jenguk in Ibu lagi mas (Putri mengelus pipi suaminya) sini-sini sayang.
Hari menyandarkan kepalanya di bahu istrinya
Hari : maafin mas ya sayang, maafin Papa ya nak karena Papa sudah membuat Bunda sedih (Hari mengelus perut Putri)
Putri : Papa nggak perlu minta maaf, Bunda dan baby seneng diajak Papa ke Surabaya, kan nanti sekalian jalan-jalan
Hari membenarkan posisi duduknya
Hari : iya sayang nanti kalau urusan Papa sudah selesai kita jalan-jalan ya
Putri : iya Papa 😊

7 jam perjalanan dari kampung ke Jakarta, sesampai nya di Jakarta Harput langsung ke RS untuk konsultasi dengan dokter kandungan
Hari : jadi istri saya boleh dok untuk perjalanan jauh
Dokter : boleh pak Hari, tolong perhatikan makan untuk Bu Putri ya pak, Bu Putri tidak boleh telat makan
Hari : iya dok saya selalu mengingatkan Putri supaya dia tidak telat makan
Dokter : oh ya Bu Putri apakah masih mengalami mual muntah
Putri : Alhamdulillah sudah tidak dok
Dokter : mulai sekarang ikut senam hamil ya Bu, supaya nanti lahirannya normal
Putri : iya dok
Hari : kalau begitu kami permisi dulu dok
Dokter : iya pak
Harput : assalamualaikum
Dokter : wa'alaikumsalam pak bu
Harput meninggalkan ruangan dokter kandungan
Setelah selesai konsultasi Harput langsung pulang ke rumah untuk istirahat




Selamat pagi semuanya ☺️
Happy reading 🤗

GADIS DESA & CEO MUDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang