GADIS DESA & CEO MUDA

310 16 1
                                    

PART 13

Hari berdiri dari tempat duduknya lalu pindah duduk di kursi kerjanya
Hari : sebentar ya put, Abang tanda tangani berkasnya dulu habis ini kita pulang
Putri : iya Bang 😊
Hari menyelesaikan pekerjaan, selesai semua nya Hari mengajak Putri pulang.
Sebelum pulang Hari mengajak Putri mampir ke toko perhiasan

Sesampai di toko perhiasan Hari memarkirkan mobilnya lalu turun, terus membukakan pintu untuk Putri
Putri : terimakasih Abang 😊
Hari : sama-sama Put, ayo
Hari menggandeng tangan Putri
Harput masuk
P. Toko : Selamat datang mas mbak 😊
Harput tersenyum
Hari : mbak, saya mau cari cincin nikah sama perhiasan berlian 1 set keluaran terbaru ya mbak
P. Toko : baik mas
P. Toko mengambil beberapa cincin kawin sama 4 kotak perhiasan berlian 1 set
Hari : Putri suka yang mana?
Putri : Putri bang?
Hari : iya kamu dek 😊
Putri : Yang ini bang (menunjuk kotak cincin no 2)
Hari : coba dulu
Putri : iya bang 😊
Putri mencoba cincin di jari manis dan pas, begitu pun Hari juga mencobanya dan pas
Harput melepas cincin nya
Hari : gimana pas?
Putri : pas kok bang cincinnya 😊
Hari : kalau yang perhiasan berlian kamu suka yang mana?
Putri menunjuk kotak perhiasan berlian no 4 berlian yang simpel namun elegan
Hari : saya ambil yang ini, berapa semuanya?
P. Toko : sebentar ya mas saya total dulu
Hari : iya mbak
P. Toko menotal cincin kawin dan 1 seh perhiasan berlian dan menulis di nota
P. Toko : semuanya 260 JT mas
Putri yang mendengar nominal uang nya langsung membelalakkan matanya
Hari : transfer bisa mbak
P. Toko : bisa mas
Hari mengambil HP dari sakunya lalu memasukkan nominal uang, no rekening nya di masukkan terus di transfer
Hari : sudah masuk ya mbak transfer an nya (menunjukkan bukti)
P. Toko : iya mas.
Hari mengambil perhiasan yang sudah dimasukkan ke tas perhiasan
Harput : mari mbak
P. Toko : iya mas mbak
Harput pulang.

Perjalanan
Sepanjang jalan Putri berfikir kenapa bang mengajak Putri ke toko perhiasan, apakah bang Hari akan melamar orang lain, tapi Bang Hari pernah ngomong aku disuruh sabar
Banyak pertanyaan yang ada dibenak Putri
Hari : Putri (menepuk pundak Putri)
Putri : astaghfirullah hal adzim iya bang
Hari : kamu kenapa kok ngelamun
Putri : Putri nggak kenapa-kenapa kok bang 😊 (berbohong)

Sesampai nya dirumah Hari memarkirkan mobilnya lalu Harput turun dari mobil
Harput masuk
Harput : assalamualaikum
Rahma : wa'alaikumsalam
Hari : Bu lusa kita ke rumah Ibu sama Putri
Rahma : lusa nak?
Hari : iya Bu, Hari pengen tau rumah nya Ibu sama Putri 😊 tidak apa-apa kan Bu?
Rahma : tidak apa-apa kok nak 😊
Hari : oh ya Ibu sama Putri ada saudara di kampung
Rahma : kami tidak punya saudara nak, Ibu sama ayahnya Putri kami anak satu-satunya 😊
Tiba-tiba Mami telfon
Hari : sebentar ya Bu Hari angkat telfon dulu
Bu Rahma mengangguk
Call on
Maya : assalamualaikum dek
Hari : wa'alaikumsalam mi, ada apa mi?
Maya : sayang nanti malam kamu ke rumah ya
Hari : nanti malam mi? Ada apa emang?
Maya : kakak mau lamaran dek
Hari : Kakak, kok baru ngasih tau Hari sih mi? Oh Mami sudah lupa sama Hari (ngambek)
Maya : Adek Kok ngomong begitu, sayang dengerin Mami, pihak laki-laki nya baru ngasih tau tadi nak, mendadak soalnya calon suami kakak mau pergi ke luar negeri, jadi nanti malam lamaran 2 Hari lagi melangsungkan pernikahan dek
Hari : oh begitu kirain Mami Papi sama kak Amel sudah lupa sama Hari. 2 hari lagi mi? Hari rencananya lusa mau pergi ke rumahnya Ibu sama Putri
Maya : nanti diobrolin lagi ya dek, ya sudah Mami tutup telfonnya Mami mau menyiapkan semuanya
Hari : iya mi
Maya : assalamualaikum
Hari : wa'alaikumsalam
Call of
Hari : em Put, Ibu nanti malam kita ke rumah Papi Mami
Putri : nanti malam Bang?
Hari : iya Put, dan untuk rencana ke kampung Abang batalin, nggak apa-apa kan?
Putri : tidak apa-apa kok Bang 😊
Rahma : iya nak tidak apa-apa kan masih banyak waktu
Hari : Bu, Putri Hari ke kamar dulu
Putri & Ibu : iya Bang/nak
Hari pergi ke kamar nya
Putri juga pergi ke kamar, Ibu pergi ke dapur makan siang

GADIS DESA & CEO MUDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang