Lucas terbangun dengan Pine yang terlelap di sampingnya masih ada sisa air mata di wajah Lucas apa yang ia lakukanndan bagaimana ia akan mengatakan ini pada orang tua nya dan banyak lagi pertanyaan di pikiran nya hingga tidak sadar kalau Pine sudah terbangun hingga Pine mencium bibir nya yang kecil.
"Apa yang di pikirkan cantik?"
"Kenapa kalian suka memanggil ku cantik?"
Ia mengalihkan pertanyaan dengan pertanyaan.
"Karena mereka dan aku lihat sendiri, kau cantik luar dalam dan kau akan menjadi milik ku seutuh nya Lucas"
"Aku sudah seutuhnya menjadi milik om, sejak semalam dan..... "
Lucas menangis membuat Pine kebingungan dan panik.
"Ada apa?"
"Semua karena om aku tidak bisa bergerak semuanya sakit"
Pine menghembuskan nafas dan tertawa keras sekali mendengar nya ia lalu menghujani wajah Lucas dengan ciuman karena ia merasa gemas sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo om... aku sangat merindukan ibu dan ayah"
Lucas pulang setelah dua hari di rumah Pine ia segera berlari ke pelukan ibu nya yang langsung memeluknya ia mengusap wajah Lucas dan tampak Lucas sangat bahagia dari terakhir mereka melihat nya, muncul Lily dan Lily tersenyum melihat nya.
"Dasar anak nakal, kau membuat kami khawatir"
"Maaf kakak, aku juga merindukan mu"
Lily memeluk Lucas ia mencium dahi nya.
"Maaf kan kakakmu yang jahat ini namun kakak mau jadi kakak terbaik untuk mu hmmm tapi jika ia menyakiti mu aku akan memberinya pelajaran"
Liky mendelik menatap Pine dengan tatapan sinis dan Pine pura pura tidak melihat nya ia memalingkan wajah orang tua nya tertawa mendengar Lily dan cara nya memandang Pine.
"Sudah sudah, ibu bikin kesukaan kamu sayang kita makan sama sama ya"
Ibu mengusap rambut anak nya dan menarik nya ke ruang makan di ikuti yang lain, setelah nya orangntua nya dan Pine berbincang sedangkan Lily bersama Lucas mereka sepertinya bergosip sesekali terdengar tawanya hingga ada suara bentakan dari suara ayah nya membuat kedua nya terdiam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maafkan aku Lucas, orang tua mu tidak merestui kita"
"Ia lebih pantas menjadi ayah mu dari pada suami Lucas dan ayah tidak setuju"
Lucas menangis seketika dan Lily memeluknya.
"Kau menyerah begitu saja, Pine aku merelakan adik ku untuk mu kau tidak mau memperjuangkan nya?"
"Lily, restu orang tua itu penting dan paling utama"
Makin keraslah tangis Lucas di pelukan Lily ia tidak mau berpisah denga Pine mereka baru saja jadian dan kenapa jadi begini, tangis Lucas berhenti itu karena ia jatuh di pelukan Lily membuat Lily dan ibu nya memekik panik Pine segera menggendong Lucas untuk dipindahkan ke kamar.
"Kita sudah kelewatan sepertinya"
Lily memandang mereka satu persatu.
"Kalian mengerjai nya ya tuhan, Pine, ayah, ibu.... lihat apa yang sudah kalian lakukan"
Ketiganya juga tidak menyangka sandiwara mereka membuat Lucas syok.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak, aku tidak mau bertemu mereka semua"
"Lucas, mereka hanya mengerjai mu, mereka tidak bersungguh sungguh"
Lily membujuk nya namun Lucas tetep kekeh dengan pendirian nya ia tertekan dengan apa yang mereka lakukan hingga Lily pun menyerah ia tinggalkan Lucas untuk istirahat, Lily keluar setelah Lucas tertidur karena obat yang ia minum.
"Ia merajuk pada ayah, ibu dan kau Pine... ia tidak mau menemui kalian"
Ibu nya gelisah duh ia baru kali ini membuat Lucas seperti ini karena ialah yang memanjakan Lucas saat Lucas kecil.
"Yah ini salah mu, ini ide mu"
"Ayah juga tidak menyangka kalau ia bereaksi sejauh ini"
"Jadi ini ide ayah?"
Tanya Lily dan ayah nya mengangguk ia menepuk jidat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ia masih marah tidak mau bertemu dengan ku"
"Ia memang seperti itu kalau merajuk, dia itu mudah tertekan Pine"
"Bantu aku Lily"
"Sudah namun ia tidak mau mendengar ku"
"Oh ya bagaimana keadaan nya?"
"Ia lemas dan hanya berbaring saja, ia seperti itu dari dulu dan tubuhnya sedikit panas tadi malam, sebaik nya kau menemui nya Pine bujuk dia, gimana mau menikah apalagi kau sudah macam macam dengan adik ku"
Pine terkekeh menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Tanggung jawab atau aku akan mencincang mu"
"Ya pasti namun ia masih merajuk dan aku tidak akan menyerah kok"
"Bagus bagus bagus.... sudah sana kau mengganggu ku pekerjaan ku nggak kelar kelar karena mu"
"Ya ya aku pergi"
Pine bangkit meninggalkan Lily dan Lily menghembuskan nafas lega.