9

66 6 0
                                    

"Kalau murung terus jadi berkurang lho cantik nya"

Lucas memaling kan wajah ia menyilangkan kedua tangan nya.

"Om benar benar minta maaf"

Pine menyodorkan buket yang terbuat dari aneka merek coklat Lucas menoleh sedikit hati nya ingin mengambil nya namun ego nya melarang namun ego nya menang.

"Yakin nggak mau nih?"

Lucas diam.

"Ya sudah di buang saja"

Lucas panik ia segera mengambil nya dan menatap Pine.

"Tapi jangan lakukan lagi, om tidak tahu betapa takut nya aku jika tidak jadi menikah dengan Om"

"Nggak akan lagi deh om janji, jangan merajuk lagi ayo tersenyum dan cepat sembuh nanti kita jalan jalan kemana saja terserah"

"Benar om?"

Pine mengangguk dan Lucas memekik girang.

Pine mengangguk dan Lucas memekik girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu aku nggak mau kuliah hari ini"

"Lho kok.... kenapa memang nya?"

"Badan ku nggak enak banget bunda dari bangun tidur"

"Itu karena kamu nya suka begadang buat main game online, kan bunda sudah ingatkan"

"Ibu aku sudah lama nggak main game online dan aku selalu tidur cepat kok"

"Sudah.... nanti ibu panggil dokter saja dan kamu sarapan dulu ya?"

Ibu meraba dahi Lucas hangat namun tidak panas tapi wajah Lucas terlihat lesu dan pucat, Lucas hanya sarapan sedikit Pine yang datang karena hendak mengantar kuliah akhirnya menemani Lucas yang terus merengek ia terpaksa menelpon sekretaris nya.

"Kamu makan sesuatu yang aneh ya sampai sakit perut begini ya?"

"Nggak kok om, uh sokter lama sekali"

"Kok nggak periksa langsung ke rumah sakit"

"Nggak ah, aku nggak mau nginap di rumah sakit lagi om"

Pine terkekeh memang susah kalau punya bottom remaja labil gini, dokter datang langsung periksa hingga dokter menekan sedikit bawah perut Lucas membuat nya memekik kaget karena sakit, dokter menoleh Pine dan ibu karena ayah nya pagi pagi sudah ke kantor.

Pine terkekeh memang susah kalau punya bottom remaja labil gini, dokter datang langsung periksa hingga dokter menekan sedikit bawah perut Lucas membuat nya memekik kaget karena sakit, dokter menoleh Pine dan ibu karena ayah nya pagi pagi sudah ke ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dok kalau bercanda jangan aneh aneh"

"Jika anda tidak percaya sebaik nya periksakan ke rumah sakit agar yakin, kehamilan nya masih dini sekitar seminggu, tuan Pine"

Ibu terdiam dan ia memandang Pine yang membuat Pine terkekeh kikuk.

"Kau ternyata tokcer heh langsung jadi, sebaik nya segeralah menikahi nya"

Pine cuma bisa manggut manggut mana ia tahu kalau langsung jadi. Ayah yang pulang setelah di kabari justru kesenangan karena ia akan jadi kakek sedangkan Lily tidak bisa datang ia di Paris untuk peragaan busana.

"Aku akan mengurus secepatnya pernikahan kami nyonya"

Ibu tersenyum setuju kalau Lucas 👉👈 bingung ia tidak tahu apapun tentang kehamilan dan bayi namun ia juga senang karena sudah lama ia menginginkan punya bayi sendiri.

"Kenapa baby?"

"Om apa aku nusa ya jadi orang tua yang baik?"

"Tentu saja, karena tuhan mempercayakan nya pada kita Lucas"

"Begitu ya?"

"Ya, kita akan secepat nya menikah dan Lucas jangan terlalu lelah serta makan yang banyak biar baby dan bayi nya sehat"

Duh Pine merasa akan memiliki bayi, Pine hendak pulang namun Lucas merengek tidak mau Pine pergi hingga akhirnya ia menginap tidur di rumah Lucas menemani nya tidur.

Esok nya ia sudah kuliah dan Pine lega namun saat di kampus ia melihat kedekatan Henrik dan Dom ia jadi penasaran, sejak hari itu Henrik menjauhi nya dan bahkan tidak bicara dengan nya membuat nya ia merasa kehilangan satu teman ia sangat percaya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok nya ia sudah kuliah dan Pine lega namun saat di kampus ia melihat kedekatan Henrik dan Dom ia jadi penasaran, sejak hari itu Henrik menjauhi nya dan bahkan tidak bicara dengan nya membuat nya ia merasa kehilangan satu teman ia sangat percaya pada Henrik.

"Dom"

Ia berjalan mendekati Dom namun Henrik langsung pergi ke kelas mengabaikan Lucas hanya pamit dengan Dom kan jadi sedih.

"Kok kuliah katanya sakit"

"Aku udah sehatan kok"

Keduanya berjalan ke kelas namun hanya terdiam wajah nya sedih ia benar benar kehilangan Henrik bukan ia melupakan apa yang Henrik lakukan untuk nya namun ia terlalu mencintai Pine.

"Jangan di pikirkan, aku akan bicara pada nya Lucas, aku tahu kau sedih dengan sikap nya namun beri ia waktu"

"Dom, aku jahat ya"

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Aku nggak bermaksud membuat nya marah namun aku memilih Pine karena aku sangat mencintai nya, aku sayang pada Henrik namun hanya sebatas teman saja ternyata aku memberi nya harapan dan mematahkan nya"

Dom terdiam.

"Aku ke kamar mandi"

Lucas sedikit berlari Dom menjadi keheranan bukan nya Lucas benci kamar mandi kampus.

Tbc

Bukan Pelakor (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang