"Aaaaaaaaaaa gue nggak ngerti sama sekali"teriak Yara frustasi. Dia dan Delvin lagi ada dirumahnya Yara, sesuai janji Delvin bakal jadi guru les privat Yara selama tiga penuh.
"Lo aja dari tadi nggak serius gimana mau ngerti" kata Delvin. Yara cemberut mendengarnya, asal kalian tau Yara itu nggak pernah seserius ini,kalo dengan yang lain dia malah lebih parah.
"Kenapa sih di dunia ini ada yang namanya matematika?"kesal Yara
"Ngeluh nggak bakal bikin lo cepat pintar, serius dikit!"kata Delvin kesal,dia sudah menjelaskan materi ini lebih dari 3 kali dan Yara masih nggak ngerti.
"jangan marah-marah dong, gue makin nggak ngerti nih"Delvin menghela nafas
"ada nggak sih cara jadi pinter dengan instan?"
"Nggak ada orang yang pinter dengan instan,itu tergantung niat lo"
"gue udah niat banget ini"
"bukan cuma niat tapi usaha" Yara cuma manggut-manggut aja dengerin nasihat Delvin.
"Gini aja, gue bakal kasi tantangan ke lo" Yara langsung semangat untuk mendengarkan Delvin.
"apa tuh?"
"kalo lo dapat nilai bagus di ulangan matematika minggu depan,gue bakal nurutin lo sehari penuh . Tapi kalau lo tetap dapat nilai jelek,lo nggak boleh gangguin gue selama 3 hari" jelas Delvin panjang lebar kali tinggi,Yara agak terkesima mendengar Delvin ngomong sepanjang itu, mungkin ini adalah kalimat terpanjang sepanjang sejarah Delvin?
"Gimana?"Yara berfikir sejenak, lalu berkata"kayaknya nggak bisa deh Vin,gue nggak bakal sanggup nggak gangguin lo. Mana 3 hari lagi"
"Ternyata selain bego lo juga penakut"kalimat ini sengaja Delvin katakan untuk memprovokasi Yara, dan benar saja Yara tidak terima.
"gue akuin gue bego,tapi gue bukan penakut"
kata Yara penuh penekanan."kalo gitu, buktiin"
Siapa sangka Yara benar-benar serius,ini membuat Delvin agak tenang gara-gara nggak perlu dengar keluhan-keluhan yang nggak ada gunanya dari Yara. Delvin juga menjelaskan dengan sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh Yara.
Yara akuin kalo Delvin itu hebat dan di anugerahi dengan kesabaran melebihi rata-rata manusia. Yara pernah minta Zayyan untuk mengajarinya, tolong jangan salah ya, walaupun Zayyan itu terlihat tolol tapi dia itu nyatanya pinter lho. Tapi sayangnya Zayyan dianugerahi kesabaran yang sedikit,jadi cuma dalam waktu satu jam Zayyan menyerah.
"Ooooh, gue ngerti gue ngerti, rupanya nggak sesulit yang gue bayangin"
"Jangan berisik, kerjain aja soalnya!"
***
Tiga hari ini berlalu dengan cepat bagi Yara,dia sudah deg-degan menunggu hasil ulangan matematika yang akan di bagikan. Dia sebenarnya nggak terlalu berharap banyak pada nilainya, cuma dia agak gelisah karena kalau dia dapat nilai jelek dia nggak boleh gangguin Delvin selama 3 hari, padahal baginya mengganggu Delvin udah jadi kenikmatan tersendiri.
"Yara" panggil buk Veni, Yara berdiri dari kursinya dan maju ke depan untuk mengambil hasil ulangannya.
"wah Yara,saya nggak nyangka kalo nilai kamu bakal meningkat drastis kayak gini"kata buk Veni sambil memberi kertas ulangan pada Yara. Yara melihat hasil ulangannya, matanya berbinar binar. Dia kembali duduk di kursinya dengan hati bahagia, membuat satu kelas heran melihatnya dan juga penasaran dengan nilai nya
"Emang nilai Yara berapa buk?" tanya salah satu murid yang nggak tahan lagi untuk nggak bertanya
"Dia dapat A" satu kelas tercengang. Nilai itu memang nggak sempurna karena nggak ada plus-nya tapi itu tetap nilai yang tinggi, apalagi soal ulangan kemaren cukup sulit.
"K-kok bisa?"
"weh Ra, rahasianya apa?"
"ckckck,gila sih"
satu kelas heboh apa lagi Zayyan sama Nafla,mereka sepakat untuk mengintrogasi Yara setelah ini. Yara tidak peduli dengan respon temen-temennya,dia tersenyum pada Delvin.
"Makasih, dan jangan lupa janji lo"
***
"Ra,kok bisa?" Yara menatap jengah kedua temannya yang dari tadi mengintrogasinya tanpa henti."udah gue bilang, gue tuh belajar...gue diajarin sama Delvin"Nafla menatap tak percaya dan Zayyan menatap tak suka, sementara Delvin tak bersuara sambil diam-diam menyimak obrolan mereka. Delvin tadinya tidak ingin ke kantin,tapi dipaksa sama Yara apalagi Yara yang menang tantangannya.
"Kenapa lo nggak minta ajarin sama gue aja?"
kata Zayyan. Yara memutar matanya malas mendengar perkataan Zayyan."tapi waktu tu lo bilang 'gue nggak bakal mau ngajarin lo lagi, gue capek' " kata Yara sambil menirukan gaya bicara Zayyan waktu itu.
"iya waktu itu kan gue-"
"Hei boleh gabung sini nggak?" sebelum Zayyan bisa menyelesaikan kalimatnya, suara lembut cewek memotong kalimatnya. Cewek itu Ayna, Seisi kantin lantas melihat kearah mereka -ralat- bukan mereka tapi pada Ayna.
"ya, boleh" Yara menjawab ramah, sementara Zayyan dan Nafla menatap tidak suka pada cewek yang 'katanya' cewek tercantik di sekolah mereka.
"Hei,lo Delvin kan?gue Ayna" kata Ayna memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya,tapi setelah beberapa detik kemudian uluran tangannya tidak juga dibalas oleh Delvin. Karena malu Ayna cepat-cepat menarik tangan.
"Hahaha,lo itu agak pendiam ya"Ayna tertawa kaku, sementara Zayyan dan Nafla sedang berusaha menahan tawa.
"maaf ya Ayna, dia memang suka gitu"kata Yara,Ayna hanya tersenyum, sedangkan Delvin menatap tak suka.
"ngapain lo minta maaf sama dia?"
"Vinn-"
"gue pergi" Delvin berdiri dari tempat duduknya dan pergi gitu aja, Yara akan mengejarnya tapi dihentikan oleh Zayyan, Ayna merasa malu jadi dia juga pergi, dan Nafla?dia sedang asik makan siomay dengan santainya.
🦋🦋🦋
Jangan lupa vote dan komentar ya kalo kalian suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
B aja
Teen Fictionseorang gadis yang B aja,dia nggak cantik, nggak juga pinter,dia biasa aja. Tapi dia bisa bikin orang nyaman sama dia. *** "Perhatikan guru,gue nggak mau bantu lo lagi" "Lo lebih menarik buat diperhatiin" *** "Lo benar-benar mirip koala" *** "HAHAHA...