Mari Bersama

3.1K 270 19
                                    

"Pikirkan tawaranku Pete.."

Prosche yang dihadapanku sudah begitu banyak berubah.
Tidak ada lagi kaos dan jeans butut, seperti yang aku lihat pertama kali bertemu dengannya.
Juga tidak ada lagi setelan hitam khas pengawal keluarga utama.
Yang sekarang berdiri dihadapanku adalah pria gagah, tampan dengan setelan jas mahal.
Dengan cincin tanda kekuasaan keluarga kedua di telunjuk kirinya, membuat dia menjadi sangat berwibawa.

Aku merasa beruntung, karena tidak salah menaruh kepercayaan pada Porsche.
Sebuah tindakan gila untuk membersihkan nama Porsche saat itu, membawaku bertemu Vegas.
Bagaimanapun dia salah satu penyebab aku menemukan rumah ku.

Saat aku mengundurkan diri dari keluarga utama, benar aku mengikuti kata hatiku.
Karena aku menyadari itu masa kristis Vegas. Aku tidak bisa membiarkan dia sendirian.

Kebersamaanku dengan Vegas bisa dibilang singkat.
Bahkan sangat singkat.
Dan bukan hal yang cukup menyenangkan untuk diingat atau diceritakan.
Akan tetapi dari satu bab paling sakit yang aku rasakan dalam hidupku, aku menemukan dia.
Vegas.
Dia seperti pisau yang menyayat tapi juga obat yang menyembuhkan.
Dia satu-satunya orang yang aku ijinkan masuk ke dalam hatiku dan mengikatnya kuat.
Aku terkoneksi kuat dengan Vegas, aku membiarkan diriku peka terhadap rasa sakit yang dia alami.

Vegas mencintai ayahnya diatas segalanya.
Bahkan Vegas mencintai ayahnya lebih dari dirinya sendiri.
Aku tidak heran jika dia ingin mengakhiri hidupnya, saat ayahnya pergi.
Karena kehilangan ayahnya sama dengan kehilangan dunianya.

Dunianya yang menyakiti dia hampir disepanjang hidup yang dia jalani.

Di seluruh hidup Vegas terpusat pada ayahnya.

Vegas ingat setiap detail apa yang ayahnya berikan.
Entah itu rasa sakit atau hanya tatapan kasih sayang yang tidak terucapkan.

Bagaimana bisa aku menggambarkan rasa sakit Vegas?
Melihat dunia yang selama ini dia miliki direnggut darinya.
Melihat ayahnya ditemukan tewas dengan tembakan tepat di kepala adalah sama seperti menembak Vegas tepat dijantungnya.
Dan itu dilakukan oleh pamannya sendiri, Tuan Korn.
Musuh sekaligus keluarga yang mereka lawan bersama.

Dan ketika aku melihat Vegas memilih menurunkan senjatanya lalu pergi, ketakutan itu menyergapku.

Dia seperti sedang berkata
"Aku kalah"

Aku bisa bayangkan yang selanjutnya terjadi. Vegas yang impulsif akan melakukan tindakan berdasarkan emosinya saat itu. Dia bisa menyakiti dirinya sendiri.

Aku tinggalkan semuanya.

Semuanya.

Tidak tersisa apapun, bahkan harga diriku.
Aku akan memohon.
Bila perlu aku akan berlutut, untuk membuat dia tetap hidup.

Jika ada yang berpikir aku melakukan itu untuk Vegas, TIDAK.

Aku melakukan itu untuk diriku sendiri.
Aku tidak bisa hidup tanpa dia.
Bukan tidak mungkin, jika saat itu dia mati aku akan ikut mati bersamanya.

Aku kehilangan diriku, saat melihat peluru menembus tubuh Vegas berulang kali.
Tanpa melihat siapa pelakunya, aku langsung melepaskan tembakan balasan. Bahkan jika yang berdiri disana Tuan Korn, orang yang sangat aku hormati. Aku akan tetap menembaknya.

Se-DALAM itu? IYA.

Se-GILA itu!

Setelah semua yang terjadi, Porsche datang menawarkan jabatan pengawal keluarga kedua padaku. Dengan alasan dia membutuhkan orang yang bisa dipercaya di dalam keluarga kedua. Karena dia seperti orang asing yang tiba-tiba muncul menjadi pemimpin.

Kp - L'invisible (Vegas-Pete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang