Aku menunggu didepan pintu seperti biasanya. Bukan memikirkan apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana. Tapi masih terus mencari, kenapa aku familiar dengan wajah One.
Dia mirip seseorang."Hei.. Pete.."
Seseorang menepuk pundakku."Hah!" Aku terperanjat.
"Kamu masih mudah kaget."
Ternyata itu Porsche."Tuan Porsche" aku menunduk memberi salam.
"Sudah aku bilang tidak perlu seperti itu." Porsche menyuruhku bersikap santai seperti biasanya.
"Tidak bisa aku sedang bekerja."
"Baiklah.. Lalu kenapa kamu diluar?"
"Mereka menyuruhku keluar"
"Kalau aku ingin kamu masuk kedalam, siapa yang bisa menyuruhku keluar? Bahkan kekasihmu itu tidak akan bisa. Ayo ikut aku kedalam."
Aku mengangguk, dan membukakan pintu untuk Porsche.
Saat pintu terbuka, aku menyesal mengikuti Porsche masuk ke dalam ruangan kerja Vegas.
" Bisakah kalian bicarakan bisnis dengan cara yang normal? " Suara Porsche menggema di seluruh ruangan.
Karena aku dan Porsche melihat One duduk dipangkuan Vegas.
"Hahaha.. Tuan Porsche" One turun dari pangkuan Vegas.
"Akhirnya aku bertemu denganmu.."
One menundukkan kepalanya memberi salam.Vegas melihat ke arahku dengan biasa saja, seperti semua yang terjadi itu wajar.
Mau tahu apa yang aku pikirkan? Aku ingin memukul One sampai mati.
Berani sekali dia menyentuh milikku. Tapi ini belum saatnya." Bisa kita mulai?" Porsche duduk di kursi milik Vegas.
Aku berdiri disebelahnya."Apakah Tuan, ingin orang lain mendengar pembicaraan ini?"
One melirik kearah ku."Dia adalah orang kepercayaanku, bahkan aku lebih percaya dia daripada kalian"
Porsche berusaha mempertahankan aku ada didalam ruangan.Vegas hanya duduk, tidak bergerak.
"Baiklah, aku tahu siapa dibalik pencurian senjata, dan aku tahu siapa yang melakukan penyerangan pada Vegas""Bagaimana kamu bisa tahu? Dan beri aku alasan, bagaimana aku bisa mempercayainya?"
"Karena aku pelakunya."
One bilang dia pelakunya?"Jelaskan padaku."
"Aku hanya eksekutor lapangan, dua kejadian itu diminta oleh dua kelompok yang berbeda. Aku bisa membantu kalian mendapatkan kembali senjata milik kalian. Dan mengamankan bar yang dibawah kalian. "
"Apa yang membuatmu, melakukan ini semua?"
"Cinta.."
"Apa?"
Telingaku tidak salah dengar. Cinta."Aku jatuh cinta.." One berjalan kearah Vegas. Dengan sangat santai kembali duduk diatas pangkuan Vegas.
"Porsche, aku ingin kita hanya bicara bertiga"
Vegas ingin Porsche mengirimku keluar.
"Tidak." Jawab Porsche cepat."Sudah.. Hanya sesimple itu" lanjut one.
"Jatuh cinta kamu bilang? Aku Tahu darimana ini bukan jebakan?"
Benar kata Porsche, bagaimana jika ini jebakan?"Sudah ku bilang, aku bisa membantu kalian mengambil senjata kalian yang dicuri."
" Ok..Pete, aku memberimu tugas ini. Bawa beberapa orang dan bantu One untuk mengambil kembali senjata milik kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kp - L'invisible (Vegas-Pete)
FanfictionA journey to deal with the past. Perjalanan untuk menghadapi masa lalu. Untuk melesat maju, kita harus menarik diri mundur. Untuk bisa menghadapi masa depan kita harus menghadapi masa lalu lebih dulu. Aku Pete, kepala pengawal yang mengundurkan di...