Vegas mendengarkan saran dari Porsche. Dia mengajakku liburan.
"Pete bagaimana kalau kita liburan?"
"Hah liburan?"
"Iya, luka ku sudah hampir sembuh. Aku sudah tidak perlu perban lagi."
"Lalu?"
"Sebelum aku sepenuhnya kembali bekerja, ayo liburan"
Aku mengajak Macau untuk ikut liburan, tapi dia ada kegiatan camp di sekolah sebelum ujian berlangsung.
Akhirnya aku hanya pergi dengan Vegas. Coba apa menyenangkannya pergi dengan dia?
"Kamu ingin pergi kemana?" Tanyaku.
"safe house"
"Aku susah payah, hampir mati untuk keluar dari tempat itu... Sekarang aku akan kembali kesana lagi? " Aku menggerutu.
"Pete.. Percayalah padaku."
"Iya.. Tuan Vegas.. Iya" Aku sudah kehabisan kata-kata.
Sudah aku turuti saja maunya.Dia mungkin ingin mengunjungi kuburan landak kesayangannya.
Aku pikir, aku akan baik-baik saja. Karena kejadian Vegas menyekap ku disana sudah cukup lama.
Tapi saat aku turun dari kapal, dan menginjakkan kaki di tanah wilayah safe house, hatiku bergetar. Seperti ada yang mencengkeram paru-paruku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.Aku menyerah, saat aku berdiri hanya beberapa meter dari pintu kamar Vegas.
Tubuhku gemetar, keringat dingin mengalir. Kenapa perasaan ketakutan itu lebih hebat menyerangku sekarang daripada dulu? Tanpa aku sadar, aku perlahan berjalan mundur. Aku tidak ingin berada dekat dengan ruangan itu.
Aku tidak suka perasaan ini. Aku ingin segera berlari dari sini.
Langkahku terhenti saat punggungku menabrak sesuatu.
Aku berbalik, melihat Vegas berdiri disana.
"Pete" dia sepertinya kaget melihat wajahku yang pucat.
"Maafkan aku.." aku sedikit berlari meninggalkan Vegas.
Aku hanya ingin bernafas dengan longgar.Aku berdiri di pinggir danau.
Melihat ke kebun luas yang dulu aku pernah berlari dengan sisa-sisa tenagaku.
Yang dipikiran ku saat itu hanya ingin bebas.
Aku tidak ingin berada disini.
Perasaan ketakutan, sedih, marah. Semuanya seperti masih ada disetiap jejak ku di rumah ini.Melihat kesisi yang lain, tempat Vegas mengubur landaknya.
Tempat ini melukaiku hingga ke jiwa. Aku mencintai Vegas dengan seluruh hidupku.
Tapi tempat ini seperti tatto yang mengukir luka dalam di jiwaku.
Aku belum pernah menjalani hari-hariku dengan begitu sangat berat seperti disini.Aku terperanjat, Saat ada tangan yang melingkar dipinggang ku.
"Vegas.." Aku memegang dadaku, seakan menjaga jantungku untuk tidak melompat keluar."Kamu ingin kita pergi dari sini?" tanya Vegas.
Bisakah? Bisakah kita pergi? Aku ingin sekali menjawab iya. Tapi aku tahu kamu ingin berada disini.
Dan akhirnya yang keluar dari mulutku,"Tidak apa-apa.. Aku bisa mengatasinya."
Lalu Vegas berbisik,
"Maafkan aku, aku melukaimu sedalam itu"Ya sebenarnya aku juga tidak benar-benar tahu sedalam apa luka ku.
Kenapa harus membahasnya? Aku jadi ingin menangis."Sudah.. Sudah.. jangan membahas itu. Aku sudah memaafkanmu kalau tidak bagaimana mungkin aku berdiri disini bersamamu. Sekarang apa yang ingin kamu lakukan?" Aku menggenggam tangannya yang masih melingkar di pinggangku.
"Aku orang yang sangat membosankan Pete, aku bahagia hanya dengan duduk di sini sambil membaca buku."
"Bukumu tentang karakter berdasarkan golongan darah itu? Hehehe.. " aku tertawa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kp - L'invisible (Vegas-Pete)
FanfikceA journey to deal with the past. Perjalanan untuk menghadapi masa lalu. Untuk melesat maju, kita harus menarik diri mundur. Untuk bisa menghadapi masa depan kita harus menghadapi masa lalu lebih dulu. Aku Pete, kepala pengawal yang mengundurkan di...