Happy reading🍁
Aku kembali lagi dengan Chapter baru 💃
Cepetkann? Heheh komen dong biar aku bisa semangat updatennya😁
Jangan sider plisss😓🙏🙏
🍁🍁🍁
Sampai di halaman rumah Chanyeol kemudian menyimpan sepedanya di dekat sebuah pohon besar yang sudah sejak lama tertanam di halaman rumah mewah tersebut
Hari ini mungkin Chanyeol bisa bernafas lega karena mobil orangtuanya belum terlihat terparkir di halaman rumah itu menandakan orangtuanya belum pulang dari luar kota itu artinya dia bisa sedikit tenang karena ayahnya tidak akan memarahinya karena pulang larut malam dan masih bekerja di cafe, padahal ayahnya sudah menyuruhnya untuk berhenti bahkan ayahnya mengurung dirinya 2 hari karena ketahuan bekerja di cafe tapi jika Chanyeol berhenti bekerja dari cafe Xiumin maka dia akan dapat pemasukan dari mana sedangkan dia butuh biaya untuk sekedar membeli obat dan untuk membeli segala keperluannya. Uang dari ayahnya?? Ayahnya bahkan tak pernah memberikan Chanyeol uang untuk jajan ketika pergi sekolah jadi rasanya sangat mustahil jika berharap dari orangtuanya, maka dari itu Chanyeol harus berusaha sendiri untuk bisa bertahan hidup dan mengapai impiannya.
Berbicara tentang impian, jika diluar sana banyak orang mempunyai impian untuk bisa menjadi orang yang sukses, jadi dokter, polisi, tentara dan sejuta impian yang lainnya tapi impian Chanyeol berbeda, tidak sebesar yang disebutkan tadi, impian Chanyeol mungkin bisa dibilang sangat sederhana, yaa... dia hanya ingin mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya dan adiknya Park Sehun, dia hanya ingin punya keluarga yang hangat dan peduli padanyaa, keluarga yang bisa jadi rumah jika merasa lelah dengan berbagai masalah yang berasal dari luar bukan keluarga yang selalu menyiksanya setiap hari tanpa ampun, keluarga yang harusnya menjadi rumah terhangat dan tempat berlindung terbaik justru kini menjadi seperti neraka, Chanyeol hanya ingin merasa hangatnya di peluk ayah bukan pukulan dan tamparan seperti yang selalu ayahnya berikan, kalimat "ayah bangga dengan kamu", "ayah bersyukur memilik anak sepertimu" ,"kamu memang putra yang bisa dibanggakan" yaa.. Chanyeol ingin mendengar kalimat itu keluar dari mulut ayahnya bukan kalimat "dasar anak pembawa sial", "seharusnya kamu tidak ada didunia ini", "ayah benci kamu", "ayah hanya punya satu anak yaitu Park Sehun" dan segudang kalimat yang menyakitkan lainnya, mungkin menurut kalian impian itu sangat mudah untuk digapai bahkan tidak membutuhkan usaha yang besar tapi bagi Chanyeol hal itu sangatlah susah digapai, dia harus matia-matian untuk mencapai itu
Chanyeol hanya ingin disayang Dan diperhatikan seperti adiknya Park Sehun, diperlakukan seperti anak sebelum penyakitnya membawanya pergi untuk selama-lamanya, jika bisa meminta Chanyeol tidak butuh waktu Lama cukup 1 menit saja untuk merasakan peluk kasih sayang orangtuanya tapi jika bagi Tuhan itu terlalu lama cukup 10 detik saja. Impian sederhana yang ingin sekali dirasakan tapi apakah itu mungkin? Apakah hal itu akan terjadi? Apakah waktu akan menunggunya? Atau Tuhan memilih memanggilnya sebelum dia bisa merasakan itu? Hanya waktu yang bisa menjawabnya
"Ayah peluk Chanyeol sekali saja, Chan lelah ayah" Chanyeol mengusap air matanya yang berhasil keluar di pelupuk matanya dan membasahi kedua pipinya
Cukup lama Chanyeol memandangi rumah mewah Yang berdiri kokoh didepanya dengan pintu yang tertutup rapat sebelum akhirnya melangkahkan kakinya untuk memasuki rumah tersebut
-------------------
Sehun yang sedang asik menonton tv sambil memakan snack dan kedua kakinya ia selonjorkan di meja tapi sontak mengalihkan atensinya saat mendengar seseorang membuka pintu dan memutar bola matanya malas saat melihat Chanyeol muncul dari balik pintu itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU OKEY ( CHANYEOL)
Fiksi PenggemarCover by @itstinaaag11 sebelumnya aku mau bilang makasih banyak karena kamu udah mau buatin cover keren ini love you my best friend 😘😘 ----------------------- Cerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang park chanyeol yang t...