Chapter 2

395 45 0
                                    

--Happy reading--

🌼🌼🌼

Beberapa minggu berlalu cukup cepat bagi Draco. Ia bertahan di pekerjaannya di Hogs Head dan menemukan banyak kejutan bahwa ia benar-benar menyukainya. Ia belum pernah melakukan pekerjaan seperti itu sebelumnya dan khawatir ia akan membencinya, tapi pekerjaan itu memenuhi dirinya dengan rasa pencapaian tertentu, membuatnya menghargai apa yang ia miliki, bukan meratapi apa yang tidak ia miliki.

Draco memulai hari ini sama seperti yang ia lakukan setiap hari selama beberapa minggu terakhir, dengan berolahraga melakukan pemanasan dan diikuti dengan lari. Ia menyukai kesendiriannya saat berlari. Hal itu mengusir pikiran negatif dan membersihkan jiwanya dari kesedihan yang tersisa yang ia rasakan atas kesalahan masa lalunya. Ia baru saja akan kembali ke Hogs Head ketika ia bertemu dengan dua teman yang ia kenal baik.

"Draco," teriak Pansy Parkinson, "Sini," teriaknya dari pintu depan Three Broomsticks. Draco menghela napas dan berjalan mendekat ke tempat Pansy dan Blaise Zabini berdiri.

"Hai Pansy, Blaise," sapa Draco, mengangguk pada mereka berdua, "Bagaimana musim panas kalian?"

"Sebagian besar menyenangkan," Blaise mulai berbicara, "Tapi aku tidak tahan bagaimana Kementerian sekarang menggembar-gemborkan tentang mudblood dan meneriakkan persatuan, bisakah kau percaya omong kosong itu?"

"Mungkin itu bukan omong kosong," ucap Draco, "Apa kau pernah mempertimbangkan bahwa mungkin mereka sama seperti kita, layak dihormati? Banyak dari mereka yang disebut mudblood, seperti Granger misalnya, yang mempertaruhkan segalanya untuk melawan Pangeran Kegelapan, dan mungkin seandainya Pangeran Kegelapan yang memenangkan perang, seluruh hidup kita akan jauh lebih buruk. Mungkin sudah waktunya untuk berhenti membenci semua orang yang kita anggap berbeda dari kita, mungkin sudah waktunya untuk mencoba memahami."

Pansy dan Blaise hanya menatap bodoh dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Kau tidak benar-benar bermaksud seperti itu, kan, Draco," ucap Pansy tak percaya.

"Kenapa tidak, apa kau tidak melihat betapa jauh lebih baik dunia sekarang, sebagian besar berkat penyihir kelahiran muggle, kita harus menerima bahwa kelahiran muggle berhak berada di sini sama seperti kita," ucap Draco dengan suara tegas.

"Aku tidak percaya apa yang kudengar, Draco Malfoy membela mudblood dan blood traitor, dan menghina Pangeran Kegelapan, selanjutnya mungkin kau akan menyebut Harry Potter sebagai pahlawan," cemooh Pansy.

"Dia memang pahlawan, aku berhutang nyawa padanya dan kita semua berhutang padanya karena dia berhasil menyingkirkan penyihir yang disebut 'Pangeran Kegelapan'. Maksudku, apa kalian berdua benar-benar suka hidup dalam visi Pangeran Kegelapan tentang dunia? Kalau aku sih tidak," ucap Draco santai.

"Apa yang terjadi padamu, Draco, apa kau sakit, apa kau sudah kehilangan akal sehatmu?" tanya Pansy benar-benar tak percaya dengan sikap Draco.

"Tidak, aku hanya tidak takut untuk menjadi diriku yang sebenarnya, atau setidaknya siapa yang aku inginkan. Dengar, aku harus pergi, jika tidak, aku akan terlambat bekerja," ucap Draco berbalik untuk pergi.

"Kerja, kau benar-benar bekerja, seperti di tempat kerja?" tanya Blaise dengan nada mengejek.

"Ya, kalian berdua harus mencobanya kapan-kapan, itu tidak terlalu buruk," ucap Draco sambil berjalan pergi meninggalkan Pansy dan Blaise yang terkejut sekaligus merasa terhina.

Welcome Home | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang