--Happy reading--
🌼🌼🌼
Draco berjalan ke Aula Besar tepat ketika kerumunan siswa mulai berdatangan. Ia memperhatikan saat mereka memasuki aula, berjalan ke berbagai meja sesuai asrama mereka. Seperti yang ia duga, kabar tentang perubahan dirinya telah sampai ke telinga sebagian besar teman-teman Slytherin-nya, dan mereka sekarang berusaha menghindarinya, berjalan melewatinya tanpa sepatah kata pun, memberinya tatapan jahat pada pengkhianatan yang dirasa bertentangan dengan nilai-nilai mereka. Mereka menghindarinya seolah ia membawa sesuatu yang menular, duduk sejauh mungkin darinya agar mereka tidak terinfeksi juga. Ia hanya sendirian, di ujung meja panjang.
Draco kemudian melihat Harry Potter, bersama Ron Weasley, Hermione Granger, dan Neville Longbottom berjalan ke tengah meja Gryffindor. Banyak yang mulai berbisik ketika mereka masuk, berdiri dan menjulurkan leher agar bisa melihat mereka lebih jelas. Biasanya ini akan mengganggu Draco, tapi sekarang ia merasa mereka pantas mendapatkan rasa kagum itu.
Sesi seleksi berjalan dengan cepat, Slytherin kedatangan empat anak baru di tahun pertama, yang langsung mendapat isyarat dari yang lain untuk menghindari Draco yang duduk sendirian.
Profesor Mcgonagall berdiri dan memulai pidato sambutannya. "Selamat datang para siswa, baik yang baru maupun yang kembali untuk melanjutkan ke tahun berikutnya di Hogwarts. Aku akan mengumumkan beberapa informasi di awal semester. Murid tahun pertama perlu mengetahui bahwa Hutan Terlarang sangat terlarang dan kalian sebaiknya mengingat poin ini. Perhatikan juga bahwa karena peristiwa baru-baru ini, keamanan sekolah akan lebih ketat daripada tahun sebelumnya, peristiwa yang dimaksud adalah pelarian banyak anggota 'dia' yang tidak boleh disebutkan namanya, yang biasa dikenal sebagai Pelahap Maut. Dengan buronan berbahaya yang masih berkeliaran, para staf telah setuju dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk melindungi sekolah dari insiden yang tidak menguntungkan lagi. Dan untuk inilah kita kedatangan Auror yang sangat terkenal dari Amerika Serikat untuk menjadi guru di kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Aku ingin kalian semua memberikan sambutan hangat pada Patrick Wells."
Profesor McGonagall berhenti sejenak sehingga para siswa bisa memberikan tepuk tangan untuk Profesor Wells yang sekarang berdiri. Pria itu tinggi dan tampan, dengan rambut abu-abu tipis dan senyum kemenangan. Beberapa siswa perempuan terkikik saat profesor itu melambai.
Profesor McGonagall menunggu sampai tepuk tangan mereda sebelum melanjutkan, "Jadi, tolong diperhatikan bahwa berjalan-jalan di koridor setelah lewat jam malam tidaklah bijaksana. Well, kalau begitu, silahkan nikmati pestanya." ucapnya mengakhiri, dan di meja-meja muncul berbagai macam makanan yang tampak sangat lezat.
Biasanya ini akan membuat Draco dipenuhi dengan kesenangan besar, tapi sekarang keterasingannya membuatnya merasakan perasaan tertentu. Ia melihat Ron melemparkan pandangan diam-diam padanya dan kemudian dengan cepat berbalik dan setelah itu membisikkan sesuatu, membuat orang-orang di sekitarnya tertawa terbahak-bahak. Draco hanya mengerutkan kening dan mengalihkan perhatiannya kembali ke pudingnya yang hampir tidak tersentuh. Ia sedang menusuk pudingnya dengan garpu ketika ia mendengar suara di belakangnya yang membuatnya sedikit terhenyak.
"Halo, Draco, keberatan jika aku bergabung denganmu?" tanya suara lembut dari belakang.
Draco menoleh dan melihat Luna Lovegood yang tersenyum menatapnya. Kemunculan Luna yang tiba-tiba membuat jantungnya seakan melompat ke tenggorokannya.
"Uh, apa kau yakin ingin bersamaku?" tanya Draco lemah.
"Ya, aku benar-benar tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain, dan kau terlihat sangat kesepian, kupikir mungkin kau ingin ditemani," ucap Luna cerah.
![](https://img.wattpad.com/cover/317283666-288-k548388.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome Home | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Draco Malfoy kembali melanjutkan tahun ketujuhnya di sekolah Sihir Hogwarts, ia mendapati dirinya dijauhi oleh teman-temannya dan dicemooh oleh Harry Potter dan para siswa lainnya. Hingga akhirnya ia menemukan cinta di tempat tak terduga. ...