Chapter 16 (End)

361 21 0
                                    

--Happy reading--

🌼🌼🌼

Draco berguling di tempat tidurnya, kepalanya terasa seperti akan terbelah dua. Ugh, pikirnya, malam yang sangat buruk, Patrick benar, kota Las Vegas di Amerika memang satu-satunya tempat yang tepat untuk mengadakan pesta bujangan sejati. Draco tersenyum lemah saat kilasan apa yang ia ingat muncul kembali. Demi Merlin, ia berharap ia dan teman-temannya tidak akan mendapat banyak masalah, karena membutuhkan gadis-gadis untuk membantu menyelamatkan mereka dari penjara sihir di sana, juga harus membayar denda yang besar untuk semua kerusakan yang mereka sebabkan.

Draco tertawa pelan pada dirinya sendiri saat ia meraih ramuan yang sudah disiapkan di samping tempat tidurnya. Merasa jauh lebih baik setelah menenggaknya sekaligus. Pikirannya menjadi jernih saat apa yang akan ia lakukan hari ini kembali muncul di benaknya. Hari ini, ia dan Luna akan menjadi pasangan suami istri. Ia tersenyum memikirkan hal itu, ada rasa gugup yang sedikit demi sedikit mulai terasa. Ia hanya berharap bahwa hari ini akan berjalan lancar tanpa hambatan. Luna telah menghabiskan tiga bulan terakhir untuk merencanakan seluruh urusan pernikahan ini.

Draco kemudian mendengar ketukan keras di pintu kamarnya, "Oi, bangunlah, Draco, kita harus mulai bersiap-siap, para gadis akan membunuh kita jika kita terlambat," seru Harry dari luar kamar.

"Ya, aku sudah bangun, aku akan keluar sebentar lagi," seru Draco sebagai jawaban.

Draco untuk sementara tinggal di sini, di flat Harry dan Ginny, bersama Ron juga, sementara para gadis tinggal di pondok kecil miliknya dan Luna di Otter St catchpole, yang merupakan hadiah pernikahan awal dari Bibi Andromeda dan ibunya. Saat Draco berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi, kilasan dari dua tahun terakhir terlintas di benaknya. Seperti saat ia lulus dari Hogwarts dan terkejut mendapati ibunya tinggal bersama bibinya. Ia tidak benar-benar merasakan kebencian terhadap ibunya, karena ia tahu bahwa ibunya juga korban kebrutalan ayahnya sama seperti dirinya. Keduanya telah memperbaiki hubungan mereka dan sekarang menjadi lebih dekat dari sebelumnya. Ia belum berbicara dengan ayahnya sejak hari dimana ia meninggalkan manor dan ia tidak merasa menyesal atas hal itu, yang ia pedulikan sekarang hanyalah masa depan, bukan masa lalu.

Sudah setahun juga setelah menyelesaikan sekolah ketika ia dikejutkan oleh kembalinya Luna secara tiba-tiba dari perjalanan petualangannya di Nepal, mencari crumple-horned snorkack yang sulit ditangkap. Saat itu Luna mengatakan bahwa setidaknya enam bulan lagi gadis itu akan pulang, tapi Draco sangat gembira ketika Luna tiba-tiba pulang lebih awal, gadis itu mengklaim bahwa ia tidak tahan lagi berpisah dari Draco. Selain itu, Luna dengan gembira memberitahukan padanya dan dunia bahwa ia telah menemukan makhluk yang dulunya dianggap mitos. Luna membawa pulang bukti dokumentasi dan spesimen hidup untuk dipelajari. Gadis itu langsung mendapatkan ketenaran dan pengakuan dari komunitas binatang ajaib dan menerima jabatan di kantor Kementerian di bidang makhluk gaib.

Draco dan Luna menjalani hidup bahagia dan damai bersama setelah itu, dan enam bulan setelahnya, ia melamar gadis itu. Draco mengingat hari itu dengan jelas. Ia membawa Luna ke salah satu tempat favorit gadis itu di dunia muggle, teater. Luna sangat bersemangat untuk melihat film musim panas terbaru dan terkejut menemukan teater kosong begitu mereka tiba di sana. Draco telah membeli semua kursi. Mereka duduk di kursi dan kemudian kilatan terang muncul di layar, disana tertulis kata-kata 'Luna, kau telah membuatku menjadi pria paling bahagia di dunia, dan akan menjadi suatu kehormatan jika kau mengizinkanku mendapatkan hak istimewa untuk menjalani sisa hidup kita bersama. Sekarang lihatlah ke bawah kursimu', yang langsung Luna lakukan. Luna menarik keluar kotak beludru biru dari bawah kursinya, membukanya dan memperlihatkan cincin yang sangat indah, berlian biru bertatahkan emas putih.

Welcome Home | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang