Bagian 20

60 26 83
                                    

Selamat Membaca:)

Para anggota geng the black lion mulai mengepalkan tangan mereka untuk bersiap-siap menyerang. Alfian yang melihat itu hanya bersikap santai dengan kedua tanganya masuk kedalam saku celananya.

Para anggota geng the black lion mulai melangkahkan kakinya maju, tapi tidak sampai memukul Alfian. Karena suara teriakan dari seorang Merita berhasil menghentikan langkah dari para anggota the black lion.

"Bubar kalian semua." perintah Merita yang langsung membuat para anggota the black lion bubar dan mengurungkan niatnya untuk menghajar Alfian.

"Al, kalau lo digangguin sama mereka lagi bilang aja sama gue." ujar Merita.

"Untung ada yang cegah, kalau enggak udah masuk rumah sakit semua tuh anak." ucap Alfian dengan tersenyum sinis.

"Udah lah jangan ngurusin mereka yang nggak jelas itu, mending ngurusin gue aja." tarik tangan Alfian oleh Merita untuk diajak ke taman belakang sekolah yang menjadi tempat pacaran.

"Kenapa kita kesini?" tanya Alfian."

"Yah supaya seperti mereka duduk bersama menikmati masa-masa cinta di SMA." balas Merita dengan menaruh bokongnya di kursi taman belakang sekolah yang juga diikuti oleh Alfian.

"Disini tuh tempat malaikat atid bertugas." ucap Alfian.

"Maksud lo?" tanya Merita yang masih nggak paham dengan perkataan yang diucapkan Alfian.

"Ya karena disini tempatnya orang pacaran yang merupakan perbuatan dosa. Selain itu disini juga angker." jawab Alfian mencoba memberikan rasa takut kepada Merita.

"Emang angker pernah ada anak kesurupan disini?"tanya Merita merinding ketakutan.

"Angker karena semua disini berduaan yang otomatis yang menjadi ketiganya adalah setan, termasuk kita ini."

"Apa an sih Al buat merinding aja." Merita mulai merasa ketakutan dengan melihat situasi sekitar.

"Apalagi yang ada di belakangmu itu ada setan bertubuh besar, jelek dan hitam." tunjuk Alfian mengarah ke arah belakang dari punggung Merita.

"Jangan bercanda gitu, bikin gue takut aja." Merita mencoba menoleh ke belakang yang ternyata tidak ada apa-apa.

"Aku ini indigo yang bisa melihat makhluk kayak gitu." bohong Alfian agar terhindar duduk berdua bersama Merita.

"Kalau gitu ayo pergi dari tempat ini." ajak Merita terhadap Alfian untuk berdiri dari tempat duduk di taman belakang sekolah untuk mencari tempat lain.

Alfian berjalan di samping Merita "Kenapa tadi anggota geng the black liom langsung nurut sama perkataanmu?"

"Karena gue primadona di sekolah ini sekaligus mantan dari Reza yang sekarang menjadi ketua geng." ujar Merita dengan mengibaskan rambutnya.

"Oh iya nanti malam gue undang lo makan malam dalam acara habis nyelamatin lo dari pertengkaran." ungkap Merita dengan tersenyum manis penuh harapan.

"Nanti aku coba usahakan, sekarang aku harus masuk ke dalam kelas dulu untuk mengerjakan tugas matematika yang lupa aku kerja in." bohong Alfian untuk segera menghindar dari Merita.

Pulang Sekolah

Alfira berdiri menunggu di depan sepeda motor Alfian sambil memainkan gawainya.

"Ra ngapain lo disini, biasanya kan pulang naik bis?" tanya Dion dengan tersenyum sampai kelihatan giginya.

"Sekarang kan Alfira udah punya ojek pribadi yang selalu antar jemput." celetuk Syahla.

"Yaudah gue pulang naik bis." ujar Alfira beranjak pergi, tapi tanganya berhasil ditahan oleh Alfian yang datang habis dari toilet.

Alfian & AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang