Bagian 27

31 11 32
                                    

Tamales membaca nawak-nawak

Bang Dila mengajak Alfian bertemu dengan teman-temanya yang mengetahui lokasi dari orang yang menyerangnya selama ini.

Di depan markas yang diduga sebagai tempat dari keberadaan orang yang menyerang Alfian selama ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya sebuah sepeda motor yang sama dengan milik orang misterius yang selama ini menyerang Alfian.

Di dalam markas yang sedang asik main kartu, bernyanyi dan berjoget ria. Tiba-tiba dikejutkan dengan dengan kedatangan Alfian, Bang Dila dan teman-temanya yang langsung menerobos masuk untuk menanyakan pemilik dari sepeda motor tersebut.

Serentak semua orang yang ada di markas the black bear berdiri dengan langsung menyerang Alfian, Bang Dila dan teman-temanya.

The black bear salah satu nama geng sekolah yang cukup terkenal seperti geng the black lion dari SMA Ken Arok dan geng the black crocodile dari SMA Kertanegara.

Padahal niat dari Alfian datang bukan untuk mencari keributan. Melainkan hanya ingin menanyakan secara baik-baik, tapi respon dari geng the black bear langsung menyerang. Hal ini membuat Alfian tidak punya pilihan lain selain melayaninya.

Pertarungan kedua belah pihak pun tidak bisa dihindari lagi. Alfian, Bang Dila dan teman-temanya yang kalah jumlah dari the black bear tidak menyurutkan nyali mereka untuk takut atau gemetar.

Malah Alfian, Bang Dila dan teman-temannya berhasil menumbangkan beberapa anggota the black bear dengan cepat. Melihat markasnya yang berantakan dan banyak anggotanya yang mulai tumbang, pemimpin the black bear yang bernama Azka menyatakan menyerah.

Setelah menyatakan menyerah ketua  dari geng the black crocodile yang bernama Azka berjalan mendekati Bang Dila dengan berkata "Mau lo apa datang kesini?"

"Maksud kedatangan kita kesini awalnya hanya ingin menanyakan pemilik sepeda motor yang ada di depan tersebut secara baik-baik. Karena sepeda motor tersebut sama dengan yang digunakan oleh pelaku untuk menyerang teman kami." balas Bang Dila sambari menyalakan rokoknya.

"Datang secara baik-baik kok bawa massa dan langsung masuk markas orang dengan tidak sopan." gumam Azka.

"Maaf bang atas kejadian ini, saya akan bertanggung jawab atas kerusakan dan korban luka-luka ini semua." ujar Alfian tidak mau ambil pusing.

Bang Dila menyikut pelan badan Alfian dengan berbisik "Ngapain lo minta maaf, pake bertanggung jawab pula."

"Nggak papa bang biar cepat selesai aja, aku nggak mau nambahin masalah karena sudah banyak masalah yang belum aku selesaikan dalam hidupku." ucap Alfian yang membuat Bang Dila hanya bisa menghela napas sembari mengeluarkan asap rokok dari dalam mulutnya.

"Oke gue maafin. "Azka memanggil salah satu anggotanya "Ini adalah pemilik dari sepeda motor yang kalian maksud."

Setelah diperhatikan dari ujung kaki sampai ujung rambut dikepala, Alfian yakin bukan dia yang melakukan penyerangan terhadapnya. Sebab, Alfian mengenali betul bentuk fisik orang yang menyerangnya meskipun wajahnya ditutupi kain hitam.

Orang yang menyerang Alfian memiliki badan agak besar dan memiliki tinggi yang sama denganya. Sedangkan pemilik sepeda motor ini tidak memiliki badan yang besar dan memiliki tinggi dibawahnya.

"Sebelumnya maaf bang, gue baru beli sepeda motor ini dua hari yang lalu dari seseorang." ucap pemilik motor terus terang dengan memberikan petunjuk dari pemilik motor sebelum dirinya.

🤭🤭🤭

Setelah mendapatkan petunjuk, Alfian kembali menuju ke cafe dion untuk menjemput Alfira yang sudah menelpon Alfian sebanyak tujuh kali, tapi tak terjawab.

Alfian & AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang