Bagian 11

176 70 131
                                    

Selamat membaca

Bantu vote dan komen ya agar semangat.

Malam itu juga Alfian membatalkan latihan futsalnya demi bisa bertemu dengan Tasya.

Alfian langsung menuju ke tempat yang sudah diberitahu oleh Tasya sebagai tempat pertemuan. Sesampainya di tempat perjanjian Alfian melihat sosok perempuan dengan mengenakan pakaian serba hitam yang sedang duduk di kursi taman pinggir jalan. Ya, itu adalah Tasya yang sudah menunggu kedatangan Alfian.

"Udah nunggu lama ya?" tanya Alfian menghampiri Tasya.

"Lo Alfian yang waktu itu kan." jawab Tasya terkejut dengan Alfian yang tiba-tiba ada di depannya.

Alfian masih berdiri seperti tiang di depan Tasya "Eh jangan berdiri aja, lo gak sedang udunan kan." Alfian menggelengkan kepalanya.

"Makanya duduk sini." Alfian langsung duduk di samping Tasya dengan raut wajah dingin nya.

"Lo ternyata keren juga ya, malam-malam gini keluar dengan menggunakan jersey bola lengkap dengan memakai sepatunya juga." kekeh Tasya.

"Santai aja jangan tegang kayak yang dibawah."

Alfian membuka suara "Aku mau tanya..."

Potong Tasya "Gimana kalau kita ngobrolnya sambil makan siomay."

"Boleh." balas Alfian.

Tasya beranjak dari tempat duduknya untuk pergi ke penjual siomay yang ada di seberang jalan.

Alfian menunggu di bangku taman sendirian dengan melihat orang pacaran yang duduk di depannya.

"Sungguh indah, dunia serasa milik berdua yang lainnya hanya ngontrak." batin Alfian melihat sepasang kekasih yang sedang suap-suapan siomay.

Beberapa menit kemudian Tasya kembali dengan membawa dua bungkus porsi siomay.

"Nih buat lo." Tasya memberikan satu bungkus siomay kepada Alfian.

"Bayar berapa?" tanya Alfian mengeluarkan dompetnya dari tas kecilnya.

"Santai aja gue traktir." ujar Tasya dengan menggigit ujung plastik lalu menyantap siomay yang ada di dalam plastik.

"Makasih ya." ucap Alfian yang diberikan acungan jempol oleh Tasya.

"Aku tanya tentang Alara boleh? tanya Alfian sambil memakan siomaynya.

Tasya menghentikan makan somaynya sebentar, yang kemudian tersenyum ke Alfian dengan berucap "boleh dong."

"Lo tahu informasi apa aja tentang Alara dan siapa yang..."

Potong Tasya "Aku sahabatnya Alara dan gue tahu lo Alfian Adi Santoso kan, anak Malang yang dulu menjadi sahabatnya Alara saat di Malang dan selalu ada untuk Alara."

Alfian mematung terkejut "kok bisa tahu aku, kita kan baru kenalan."

"Dulu Alara sering cerita tentang lo, dia cerita panjang lebar sampai gue bosen dengernya." ujar Tasya melanjutkan makan siomaynya lagi.

"Berarti lo tahu banyak tentang Alara?"

"Itu sudah jelas, karena gue teman dari masa kecilnya, tapi heranya pas gue tanya dulu siapa sahabat terbaiknya Alara jawab Alfian."

Alfian merapatkan bibirnya tidak bisa berkata-kata.

"Sampai gue penasaran sama yang namanya Alfian, yang bisa menggeser posisi gue sebagai sahabat utamanya Alara."

"Kalau tentang pacarnya tahu nggak?" tanya Alfian serius.

"Hah lo yang jadi sahabat utamanya masa nggak tahu tentang pacarnya!"

Alfian & AlfiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang