18

1.4K 113 8
                                    

6 November 2020.

Perilisan MV 'MMM'.

Treasure akan kembali mengadakan V-live pada pukul 4.30 sore.

Dan sekarang paginya, pukul 9 pagi.

Jeongwoo terbangun lebih dulu, melirik ranjang atas.

Jaehyuk hyung masih tidur. Tumben sekali.

Biasanya sebelum pukul 9 Jaehyuk sudah bangun. Jika belum pasti Jaehyuk hyung akan pindah ke ranjang bawah.

Tidur bersama Jeongwoo.

Jeongwoo mengendikan bahu. Mungkin Jaehyuk hyung kelelahan karena jadwal Treasure dari debut hingga sekarang sangatlah sibuk.

Maklum. Rookie.

Setelah Jeongwoo mencuci muka dan sikat gigi, Jaehyuk belum juga bangun.

Jeongwoo akhirnya memilih mengecek keadaan Jaehyuk.

"Hyung" panggil Jeongwoo.

Kemudian mengelus kepala Jaehyuk yang tidak tertutup selimut.

Lalu,

"Hyung" panggil Jeongwoo lebih keras. Dan sedikit panik.

Jaehyuk demam.

"Hyung bangunlah"

Akhirnya Jaehyuk membuka mata. Meskipun belum berniat mendudukan dirinya.

"Jeongwoo-ya" lirihnya.

"Kamu demam"

Jaehyuk mengangguk lemah.

"Sejak kapan? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Jeongwoo.

"Aku terlalu lemas"

Jeongwoo menghela nafas pelan. Berpikir sejenak.

"Hyung, bisakah kamu tidur saja diranjangku? Agar aku bisa lebih mudah merawatmu"

Jaehyuk menatap Jeongwoo.

"Aku akan membantumu turun. Tenang saja" kata Jeongwoo.

Jaehyuk menurut. Turun ke ranjang bawah.

Jeongwoo menyelimuti Jaehyuk hingga sebatas leher. Mengusap kepalanya pelan.

"Istirahatlah. Aku akan membuatkan bubur atau apapun yang bisa dimakan" kata Jeongwoo kemudian keluar kamar.

. . . . .

30 menit kemudian.

Jeongwoo datang dengan bubur instan yang hangat di mangkuk dan beberapa obat.

Jaehyuk mendudukan dirinya perlahan.

Jeongwoo kembali mengecek suhu badan Jaehyuk. Masih cukup panas.

Kemudian Jeongwoo dengan telaten menyuapi Jaehyuk makan hingga selesai. Meskipun harus mengalami banyak drama.

Jaehyuk terus saja merengek lidahnya pahit.

"Pil-nya terlalu besar" protes Jaehyuk.

Jeongwoo menghela nafas. Sabar.

"Hyung ini bahkan tidak lebih besar dari kuku jari kelingkingmu" balas Jeongwoo.

"Tapi tetap saja-"

"Hyung" tegas Jeongwoo.

Jaehyuk mengembungkan pipinya. Kembali menurut.

Menelan pil pahit itu dengan susah payah.

"Gampang, bukan?"

Jaehyuk mengangguk lemah.

Our SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang