BAB 1 - PANDANGAN PERTAMA

18 3 1
                                    

Gadis cantik yang menggunakan seragam SMA itu berlarian untuk segera menuju gerbang sekolah sebelum gerbang ditutup dan harus menjalani hukuman karena terlambat. Ia tak menghiraukan teriakan teman lelakinya yang masih diatas motor yang menyuruhnya untuk berhati-hati. Berhasil !!. Gadis itu berhasil memasuki gerbang sekolah tanpa dihukum, ia melanjutkan langkahnya menuju kelasnya , ini baru hari pertamanya sekolah namun sudah terlambat, sangat disayangkan julukan siswa displin selama SMP luntur karena keteledoran Ryan, lelaki yang mengantarnya tadi. Jika saja Ryan menurut dengannya untuk berangkat dengan bantuan Google Maps, ia tidak akan terlambat.

Sebelum memasuki kelas gadis itu merapakan dulu seragam SMAnya, memasuki kelas dan mencari tempat duduk strategis agar selama pembelajaran ia dapat memahami apa yang nantinya akan dijelas oleh guru. Tak berselang lama, teman dudukya datang.

" aku duduk sini ya, boleh? " ragu-ragu gadis cantik itu bertanya

" sini.." gadis itu menepuk bangku sebelahnya untuk mengisyaratkan teman sebangkunya duduk. Gadis itu mengelurkan tangannya, memperkenalkan namanya Ara dan dibalas oleh teman sebangkunya dengan seyuman dan juga memperkenalkan namanya Lisa.

Tidak lama kemudian guru memasuki kelas untuk melakukan perkenalan, menjelaskan system pembelajaran selama disekolahn dan jadwal mata pelajaran selama seminggu. Sampailah dimana wali kelas meminta setiap siswa untuk melakukan perkenalan satu-persatu. Namun, selama sesi perkenalan Ara terus menatap lelaki yang duduk didepan wali kelas, lelaki tinggi, memiliki kulit putih, Ara merasa pernah melihat lelaki itu namun lupa dimana ia berada

" Kayaknya pernah ketemu sama cowok itu deh... dimana ya?" ucap ara dengan menggumam, " Kenapa ra?" tanya lisa dengan berbisik, karena masih ada siswa yang waktunya memperkenalkan diri didepan, " Cowok yang didepan Pak Pendik itu aku kayak pernah liat deh sa.." Ara masih berfikir dia seperti pernah bertemu cowok itu, sedangkan Lisa hanya bergumam. Selesai dengan sesi perkenalan, Pak Pendik memberitahukan jika nanti pulang akan dipercepat, pembelajaran akan dilaksanakan mulai minggu depan, dengan pemberitahuan ini, semua bersorak senang. Namun Pak Pendik, mengatakan jika besok akan dilakukan OSPEK.

" OSPEKnya aneh-aneh gak ya ra, kayak waktu di SMP" pertanyaan lisa membuat Ara berfikir dan berdoa saja jika OSPEKnya gak akan aneh-aneh

" Semoga aja enggak ya, kan udah SMA masa masih aneh-aneh" jawaban Ara dianguki oleh Lisa

Sambil berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang lisa bercerita terkait masa OSPEKnya pada saat SMP " Iya deh, semoga aja enggak, dulu pas waktu aku SMP masa waktu OSPEK disuruh bawa tahu yang dipotong segita tau ra, parahnya lagi rad ulu aku sampek kejar-kejaran sama kakak OSIS nya demi tanda-tangannya, kaka OSISnya malah lari, malah sembunyi gak mau dimintain tanda tangan, kan kasian yang gak dapet tanda-tangan kakak OSISnya" namun Ara hanya sibuk bermain Hp tanpa tahu didepannya ada Bryan, tak sengga Ara membentur tas Bryan

" Oohh, maaf maaf," ucapan maaf Ara sama sekali tidak direspon oleh Bryan, sedangkan Lisa hanya menggeleng saja, " Hati-hati ra, kalau jalan tuh jangan main Hp, untung cuman nambarak si Bryan bukan jatuh dari tangga" balas Lisa pada Ara yang hanya mematung diliat Bryan, Ara berguman kata 'Maaf' sekali lagi pada Bryan yang menatapnya dengan tajam dan setelah itu Bryan pergi,

" Sibuk kapa sih ra, dari tadi liatin kamu main Hp kayak penting banget"

" Ini loh ngasih tau temenku buat jemput aku, tadi katanya dia juga udah pulang tapi ini kok gak ada kabar lagi, jadi bingung kan," jelas Ara pada Lisa, " Dijalan mungkin ra, tungguin aja deh, sabar jadi cewek" balas Lisa yang hanya mendapat anggukan dari Ara.

Sampai digerbang Ara kemudian menelfon Ryan dan tidak ada jawaban dari Ryan, Lisa yang melihat Ara mengomel hanya menggelengkan kepalanya, " Ra, itu bukan yang pakek jaket Navy?" tunjuk Lisa pada laki-laki yang menggunakan seragam SMA juga dengan jaket Boomber berwarna Navy, Ara yang melihat langsung berjalan kearah Ryan, sebelumnya Ara berterimakasih pada Lisa yang mau menunggunya

Memukul punggung Bryan dengan kesal, Ara segara marah-marah " Kamu nih, aku telpon gak dijawab, dichat juga gak dibales" omel Ara saat tepat berada disamping Bryan, sedangkan Bryan hanya tertawa dan mengatakan jika menjahili Ara itu seru

" Ayo cepet pulang.." ajak Ara pada Ryan, yang sepertinya sedang menunggu seseorang

" Bentar, mau ketemu someone dulu, sabar dong neng"

" Siapa? Emang ada temenmu yang sesekolah sama aku?" tanya Ara yang juga mengikuti arah pandang Ryan. Ryan kemudian mengangkat tangan seperti memanggil seseorang, Ara segara mengikuti arah pandang Ryan, dan Ara sangat terkejut melihat cowok yang dipanggil oleh Ryan.


RYAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RYAN

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang