BAB 5 - TAHAP KEDUA

13 2 0
                                    

Sebelum membaca dibiasakan untuk Vote dulu terus jangan lupa dikomen juga ya, biar aku semakin semangat buat baca

Ngomong-ngomong ini cerita udah pernah aku publis judulnya 'Masa SMA' mungkin yang udah pernah baca cerita yang dulu masih inget jalan ceritanya si Rara yang centil dan Ilham yang orangnya banyak diem, tapi disini ceritanya semua dirubah :) karena yang dulu cerita murni kisah nyata dan aku pas bacanya malu wkwkwk jadi aku rubah semuanya, aku ganti tokoh-tokohnya wkwkwk

sebelumnya maaf ya kalau misal ada tulisan atau ada kata-kata yang gk pantes atau gak kalian ngerti, karena ini cerita pertama setelah sekian lama gk bikin cerita lagi, dulu tuh waktu SMP sama SMA sering banget bikin cerita, semenjak kuliah udah jarang karena fokus sama drama hehehe

Lanjut ya cerita tentang Ara, Ryan, Bryan, SELAMAT MEMBACA TEMAN-TEMAN

VOTE DAN KOMEN 

Ara kemudian berjalan masuk kedalam café dengan jaket Bryan yang masih ada pada bahunya. Merasa mulai bosan, Ara kemudian berjalan kearah panggung untuk melihat aksi band Ryan. Tatapan Ara tidak lepas dari Bryan yang sedang memainkan gitarnya mengikuti alunan lagu

Wajah tampan Bryan, kulit putih, jakun yang terlihat, rambut kecoklat milik Bryan membuat Ara terpesona, otot tangan milik Bryan yang terlihat membuat aura cowok cool yang selama ini Ara tau dari wattpad, terpancar dari Bryan. Astaga..!! Bryan benar-benar membuat Ara terpesona, tanpa sadar Ara tersenyum menatap Bryan

Waktu istriahat untuk band wolfpack tiba, Ryan dan teman-teman kemudian turun dan mendekati Ara yang tengah duduk didepan panggung. Biasanya pada saat waktu istirahat mereka akan menyesap kopi atau merokok. Jeffry berdiri untuk memberikan isyarat pada Ryan jika ia akan merokok, yang kemudian diikuti oleh Renaldi, sedangkan Ryan masih tetap duduk disebalah Ara dan memainkan Hpnya. Ara menoleh pada Bryan dengan wajah bertanya-tanya kenapa Bryan gak ikutan merok?

" Gak bawa rokok Ra, lagian juga nanti kalau waktu nanti aku balik habis ngerokok, kamunya ngibas-ngibasin tangan" jawab Bryan dengan mengibaskan tangannya memperagakan saat Ara mengibaskan tangan karena bau rokok yang menempel dibadan Bryan. Mendengar jawaban Bryan membuat Ara tersenyum serta menganggukkan kepalanya, sedangkan Ryan kemudian tertawa sinis

" Yaah.. harap maklum Bri, orang jomblo makannya banyak peraturan" ucap Ryan mengejek Ara, yang kemudian mendapat tatapan sinis dari Ara, Bryan kemudian tersenyum mendengar ejakan Ryan. Waktu istirhat selesai, mereka kemudian kembali ketas panggung untuk kembali memainkan lagu terakhirnya. Ara kemudian mengelurakan Hp-nya untuk memfoto mereka diatas panggung, ini sudah menjadi kebiasaan Ara selama mengikuti Ryan perform, dicafe atau diacara apapun , Ara memiliki tugas dokumentasi, Ryan pernah mengatakan jika Ara tak perlu mengambil foto banyak, yang penting terdapat dokumentasi mereka diatas panggung dan Ryan terlihat keren.

Tapi diam-diam Ara mengarahkan kameranya kearah Bryan, mengambil foto Bryan diam-diam, ia akan menyimpannya jangan sampai Ryan tahu jika ia mengambil foto Bryan diam-diam. Ara kemudian tersenyum lebar melihat foto-foto Bryan berada didalam Hp-nya. Acara selesai, mereka kemudian bergegas untuk segera meringkas semua alat-alat band dan memasukakkannya kedalam mobil Bryan

Selama diperjalanan Ryan banyak bercerita tentang game online yang selalu dimainkannya dan selalu disahuti oleh Jeffry, Ridwan dan Rendi, sedangkan Bryan hanya diam dan focus pada jalan, Ara yang mendengar Ryan terus berceloteh game online-nya merasa rishi, karena selama ini Ryan selalu bermain game online lupa waktu, membuat Tante Winda ibu Ryan pusing. Bryan yang melihat Ara terlihat tidak nyaman dengan percakapan Ryan, menoleh kepada Ara, dan menyalakan music, membuat Ryan, Jeffry, Rendi dan Ridwan terdiam karena suara music

Jeffry kemudian mengomel pada Bryan " Lah, ngapain Ian nyalain music, orang kita lagi ngomongin game online loh" , Bryan kemudian menggeleng dan menunjuk Ara dengan kepalanya " Ara pusing dengerin kalian ngoceh terus" jawab Bryan yang membuat Ara tersenyum , Ara kemudian menoleh pada cowok-cowok dibelakang dan mengisyarakat untuk diam, " Diem ya, dengerin music aja oke!, pusing dengerin kalian ngomong pakek misuh-misuh" ucap Ara dengan menatap tajam mereka semua. Selama perjalan para cowok-cowok dibelakang banyak diam sehingga membuat Ara terlelap selama perjalan. Ryan yang melihat Ara tertidur dengan terkantuk-kantuk segara melepas jaketnya dan ditaruh dibawah kepala Ara untuk menjadi bantal tidur Ara

Bryan yang melihat Ara mulai tertidur, mematikan music agar tidak menganggu waktu tidur Ara. Satu persatu cowok-cowok mulai turun dari mobil Bryan karena telah sampai rumah, diawali dengan Jeffry dan Rendi, kemudian Ridwan, dan terakhir adalah Ara, Bryan telah mematikan mobilnya, bermaksud menunggu Ara bangun dari tidurnya, namun Ryan malah membangunkan Ara

" Ra, bangun udah sampe kita.." Ryan berucap dengan mengoyangkan lengan Ara, Ara yang terbangun kemudian keluar dari mobil dengan dipapah oleh Ryan, tak lupa Ryan mengucapkan terimakasih pada Bryan sebelum memapah Ara masuk kedalam rumah.

" Ryan berucap dengan mengoyangkan lengan Ara, Ara yang terbangun kemudian keluar dari mobil dengan dipapah oleh Ryan, tak lupa Ryan mengucapkan terimakasih pada Bryan sebelum memapah Ara masuk kedalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JEFFRY

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang