BAB 6 - MEMBERANIKAN DIRI

11 2 0
                                    

Pagi tiba, Ara telah sampai disekolah, kegiatan MOS kembali dimulai, kegiatan pagi diawali dengan olahraga, kegiatan diawali dengan senam bersama-sama. Panitia mengumamkan bahwa akan dilakukan lomba lari dan Bryan adalah salah satu peserta yang mewakili kelas Ara. Sorakan dari teman-teman sekelas meramaikan kegiatan MOS yang dilakukan disekolah, lomba lari dimenangkan oleh Bryan. Bell istirhahat berbunya, menandakan waktu istirahat yang dinanti-nanti oleh siwa tiba, Ara dan Lisa kemudian segara berjalan keluar menuju kantin

" Makan apa Ra? kantin penuh banget" ucap Lisa ketika melihat kantin sekolah yang padat oleh para siswa istirahat, " Kesana yuk sa, deket bakso tuh kosong" Ara menunjuk tempat kosong didepan warung bakso dikantin yang kemudian diikuti Lisa dengan berjalan cepat menuju kursi, sesampainya disana Lisa kemudian melambaikan tangannya pada Ara yang masih celingak-celinguk seperti mencari seseorang

" Cari apa sih Ra? kayak orang bingung aja dari tadi" notice Lisa pada Ara yang membuatnya terkejut " Oeh... enggak kok" Ara menjawab dengan gugup, takut Lisa mengetahui gelagatnya yang aneh. Dari tadi Ara menunggu Bryan karena setelah perlombaan lari tadi, Ara sama sekali tidak melihat Bryan, Ara berfikir bahwa Bryan pasti akan ke kantin untuk mengisi perutnya, namun dari tadi Ara tidak melihatnya bahkan Ara tak menghiraukan bakso yang ada didepannya, Lisa kembali melihat Ara dengan heran

" Ra.. apa sih yang kamu cari? Kayak orang bingung iih dari tadi"

" Makan baksonya, nanti dingin gak enak, apa gak mau bakso nih? Biar aku makan" lanjut Lisa melihat bakso Ara yang tidak sentuh karena sibuk mencari Bryan. Tanpa ragu-ragu Ara segera memakan baksonya, selain takut dingin Ara juga tidak mau Lisa mengambil baksonya.

" Sa.." panggil Ara ragu pada Lisa disela-sela makannya, Lisa yang merasa Namanya terpanggil segera menolah dan bertanya, " Bryan kok gak keliatan sih dari tadi", " Ada kok, kan tadi dia ikut lomba lari Ra" jawab Lisa masih sibuk dengan baksonya, " Selesai lomba lari gak keliatan lagi Ra, kemana ya?", " Ooh, ada kok dia lagi dibasecampnya kakak kelas disana tuh deket kelas IPS, kenapa sih?" , Ara kemudian melebarkan matanya mendengar jawaban Lisa

Tetapi Ara tidak menemukan Bryan sama sekali, jarak kantin dan kelas Ips sangat dekat, dari kejahuan saja pasti terlihat, karena kantin berhadapan langsung dengan kelas Ips, " kamu nyariin Bryan?" pertanyaan Lisa membuat Ara kembali focus pada baksonya kembali, Lisa kemudian tertawa membuat Ara kebinggungan, dengan menaikkan sebelah alisnya " Reaksi apa nih? " ucapan Lisa membuat Ara semakin menunduk dan membuat Lisa kembali menggodanya " Apa nih Ra? Reaksi apa nih? Hahahah.." tawa Lisa " Suka ya sama Bryan" tuding Lisa yang membuat Ara segara menatap mata Lisa dengan wajah merah, " WAAHHH ARAA..." reaksi heboh Lisa membuat mereka ditatap oleh seluruh siswa dikantin, Ara segara berdiri dan menutup mulut Lisa, sedangkan Lisa semakin yakin dengan dugaannya dan menjadi heboh sendiri

" Ra.. serius kamu suka dia?" bisik Lisa, setelah ditegur Ara untuk berbicara pelan, yang kemudian dijawab Ara dengan anggukan malu, melihat reaksi Ara membuat Lisa menaruh sendoknya dan menatap Ara dengan tersenyum

" Jangan bilang cinta pada pandangan pertama?"

" Biasa jadi begitu"

" Astagaa...." Lisa kembali tertawa kecil

" Aku udah pernah ketemu Bryan sebelum disini..." cerita Ara membuat Lisa menghentikan kegiatannya " Bryan itu anggota bandnya si Ryan, kita dulu pernah ketemu dicafe dua atau 3 minggu sebelum masuk sekolah, awalnya cumin sering ngeliatin dia pas lagi perform diatas pangung aja, ngerasa nih cowok ganteng juga, keren aja gitu litany, kayak ada aura yang beda" jelas Ara pada Lisa yang terlihat excited pada cerita Ara " Hmm terus terus?" , " Aku ketemu sama dia sekali aja waktu dia perform diatas pangung, aku sempet tanya Ryan, Ryan bilang kalau dia anggota baru buat gantiin gitaris yang dulu karena pindah sekolah, aku gak tanya juga sama Ryan namanya, waktu selesai dan waktu aku mau pulang sama Ryan, dianya udah gak ada, kata Ryan dia buru-buru ada urusan, jadi gak ketemu lagi.." ceritanya Ara berhenti karena suara bel yang menandakan waktu istirahat sudah selesai

" Gak usah, disini aja ceritamu gak selesai tadi, pamali gak nyelesaiin cerita" tegas Lisa saat Ara berusaha membujuknya kembali ke dalam kelas, Lisa memaksa Ara untuk segela menyelesaikan ceritanya

" Yaa.. terus ketemu lagi disekolah, sekelas lagi, waktu Ryan jemput aku, aku kaget kenapa Bryan datengin Ryan, ehh ternyata mereka seband dan Ryan ngasih tau aku kalau Bryan cowok yang dulu pernah dicafe"

" Akhir-akhir ini Ryan sering banget ngeband kecafe pastinya Bryan ikutkan, aku kira Bryan orang yang cuwek tapi ternyata enggak, Bryan itu cowok yang perhatian, diem diem dia ngaish jaket ke aku biar aku gak kedinginan, ngejauh dari aku karena aku gak suka bau rokok sama asap rokok, selain itu Bryan juga ternyata banyak senyum juga" cerita Ara yang membuat Lisa mengangguk-angguk

" Iya sih, cowok modelan Bryan memang bikin klepek-klepek buat cewek Ra" komentar Lisa membuat Ara tertawa. Tidak berselang lama Bryan dan kakak kelas terlihat mendekati kantin, Lisa yang melihat itu segera melambaikan tangannya, sedangkan Ara yang tidak tahu hanya menatap Lisa dengan bertanya, Lisa yang membisikan jika Bryan datang membuat Ara panik dan semakin salah tingkah

"Bri, sini" teriak Lisa pada Bryan yang melihatnya, tanpa ragu Bryan kemudian mendekati mereka dan bertanya apakah sudah makan atau belum yang dijawab oleh Lisa jika sudah makan, Bryan tanpa ragu menyuruh kakak kelas untuk duduk disamping Ara dan kemudian memesan makanan

" Dari mana Bri kok gak keliatan dari tadi sih?" pertanyaan pertama Lisa pada Bryan, seakan-akan mewakili Ara yang ingin bertanya, " Tadi ketemu kita Bryan-nya jadi ya ngobrol dulu, sekalian istirahat, kantin rame tadi" bukan Bryan yang menjawab namun kakak kelas yang menjawab, salah satu kakak kelas disebelah Ara kemudian menatap Ara dan megulurkan tangannya isyarat untuk berkenalan

" Arka..." ucap kakak kelas sebelah Ara, Ara yang melihat itu kemudian menundukan sebentar kepalanya dan menyebutkan namanya, tidak lama kakak kelas bernama Dito juga mencoba berkenalan dengan Ara. Ara merasa rishi duduk bersebelahan dengan cowok dan sangat berhimpit dikarenakan kursi yang kecil, sehingga Ara terus diam, Lisa sama sekali tidak peka dengan kondisi Ara yang saat ini

Tiba-tiba Bryan berdiri dan berjalan menuju sebelah Ara, menyuruh Ara untuk berpindah tempat disebelah Lisa yang lebar, Lisa kemudian tersenyum kecil melihat perlakukan Bryan yang perhatian

"Ngapain Bri pindah, orang disini aja juga gak papa?" tanya Lisa dan tidak dijawab oleh Bryan, " Aku bau keringit ya Bri makannya pindah?" Lisa kembali bertanya yang kemudian Bryan tertawa dan mengiyakan pertanyaan Lisa membuat Lisa menghembuskan nafasnya

Selama berhadapan dengan Bryan, Ara terus banyak diam karena jantungnya tidak bisa diajak untuk berkompromi, namun pengecualian hari ini, Ara ingin memberanikan diri untuk bertanya pada Bryan

" Ian.... Selamat ya tadi menang lomba lari" ucapan Ara yang kemudian mendapat senyuan dari Bryan dan ucapan terimakasih

" Kasih hadiah dong Ra, kan udah menang" sahut kak Dito yang membuat Ara semakin gugup, sedangkan Bryan hanya tersenyum saja

"Hadiahnya traktir aku aja Ra" jawab Bryan yang sungguh benar-benar membuat detak jantungnya semakin terpacu cepat, " Hari minggu ya" ajak Bryan dengan tersenyum yang semakin membuat jantung Ara berdegup tidak karuan 

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang