BAB 10 - DEMAM PANGUNG

9 0 0
                                    

Paginya sesuai ucapan Ryan pada Bryan kemarin jika ia akan ikut masuk kedalam sekolah Ara untuk melihat Ara menyanyi, Bryan datang kerumah Ara dengan pakaiannya yang rapi tidak seperti biasa

" Assalamualaikum..." salam Ryan ketika melihat pintu rumah Ara yang terbuka, dan kemudian Fani keluar dengan tergesa-gesa, Ryan hanya menatap Fanni bingung, mendekatkan wajahnya kearah fanni yang duduk dibawah memakai sepatu, dan mengucapkan salam kepada Fanni dan dijawab oleh fanni

" Waalaikumsalam..." " masuk aja mas... ka kara didalem masih makan" sambung Fanni dan kemudian berlari kearah luar pagar dengan tergesa-gesa

Ryan masuk dan melihat Ara masih makan dengan santai, " Ra.. udah jam berapa ini?" tanya Ryan dengan menatap jam tangannya " Santai aja yan, orang penutupan kok.. sekolah juga terbuka untuk umum" jawab Ara dengan masih makan dengan santai

" Kamu ngapain sih ikut masuk sekolah?" tanya Ara, Ryan kemudian duduk disamping Ara dan mengambil tempe yang tersaji disana, " Kenapa? Gak boleh ya?" jawab Ryan, " Bukan gitu.. ngapain kamu ikut masuk juga, aku cuman nyanyi aja kok gak tampil yang lain-lain" , " cepet makannya" jawab Ryan dengan mengalihkan topik

Selesai makan, Ara segera berdiri dan mengambil tasnya kearah kamar diikuti oleh Ryan dan kemudian mereka berangkat dengan sepeda motor milik Ryan kesekolah Ara

Sesampainya disekolah, Ara masuk bersama Ryan yang mengikutinya dari belakang. Ara tidak habis pikir dengan Ryan, dia terus menyapa cewek-cewek dengan senyumnya,

'itu sapa? Ganteng banget.'

' anak sekolah mana itu?'

' temennya siapa itu?'

' temennya Ara anak IPA itu, gilaaa ganteng banget'

Selama perjalanan kearah studio, Ara tidak berhenti mendengar kata-kata pujian untuk Ryan sedangkan Ryannya malah kesenengan

Sampai di studio sekolah, Ara langsung masuk dan bertemu dengan kak bagas dan kak candra didalam, Kak bagas langsung mengajak Ara untuk Latihan sebelum maju diatas panggung sedangkan Ryan duduk bersama kak candra

" Siapa kamu Ra?" tanya Kak bagas , " Temenku kak, katanya mau ikut liat juga" , " Oooh.. aku kira pacarmu hahaha" tawa Kak Bagas membuat Ara meringis, Ara sudah biasa dengan kesalah pahaman orang tentang hubungannya dengan Ryan, jika dulu Ara kan marah dan akan menjelaskan, tetapi sekarang Ara hanya diam saja. Kak Dito dan Kak Arka kemudian datang bersama dengan Bryan dan seorang cewek yang berada dibelakang Bryan, dan mereka disambut oleh kak Bagas serta Candra

" waahh kita kedatangan dua tamu nih..." sahut kak Arka ketika melihat Ryan cewek yang berada dibelakang Bryan, sedangkan Ryan datang kearah kak arka dan menyalami untuk berkenalan , sedangkan Bryan mengenalkan cewek yang berada dibelakangnya yang bernama yeri, Bryan mengatakan jika yeri adalah temen kecilnya dia mengajaknya karena yeri ingin melihat Bryan tampil. Yeri kemudian datang kearah Ara dan berkenalan dengannya.

Yeri adalah cewek cantik dengan tubuh tinggi, Ara tidak memungkiri jika paras Yeri seperti idol korea yang biasa dia lihat diHpnya, mata sipit, dan kaki jenjang, benar-benar definisi cewek cantik, yang membuat Ara melihat tampiannya yang jauh dari yeri, sudah pasti Bryan lebih suka dengan cewek seperti yeri

Ryan datang kearah Ara yang terlihat melamun, datang dengan membawa air mineral untuk Ara, yang membuat Ara terkejut dengan ketangan Ryan, ara kemudian mengambilnya dan meminumnya, tindakan Ryan mendapat perhatian dari Bryan. Ryan masih tetap berada disamping Ara untuk menemaninya berlatih vocal kembali, tidak hanya menemaninya Ryan bahkan sedikit mengajari Ara, Ara yang berulang kali menarik nafasnya membuat Ryan cemas, Ara yang mengerti kecemasan Ryan segera menatap Ryan dan tersenyum

"Ra.. kamu sakit? Kamu pucet ra" tegur kak bagas ketika akan mengajak untuk segera berkumpul keatas panggung, mendengar kak bagas berbicara seperti itu Bryan yang berada disebelah Ara segara menatap Ara cemas, sedangkan Ryan langsung menggenggam tangan Ara

" Kak.. duluan aja nanti biar aku anterin Ara kesana" ucap tegas Ryan kepada kak Bagas dan yang lain, sedangkan Bryan bersama Yeri menemani Ryan yang mencoba menenagkan Ara yang mulai terlihat bergetar tanggannya, Yeri segera duduk disamping Ara dan menggengam tanggganya

" Ra.. tanganmu dingin banget" sahut yeri, Bryan kemudian duduk didepan Ara dan menggengam tangan Ara yang sebelumnya digenggam oleh yeri, Bryan terkejut ketika merasakan tangan Ara yang gemetar hebat dan dingin

" Ra... Tarik nafas, pelan-pelan" intruksi Bryan dengan menatap Ara sedangkan Ryan masih focus dengan menggengam tangan Ara,

" Ra... tatap aku, Tarik nafas pelan-pelan" bryan kembali memberikan intruksi pada Ara, sedangkan yeri melihat bryan yang berusaha menenangkan Ara dengan tatapan yang tidak suka

" Bri.. kayak udah mau mulai itu.." sela yeri ketika bryan masih berusaha menenagkan Ara, ucapan yeri tidak didengar oleh bryan, dia masih tetap berusaha menengkan Ara, Ryan yang melihat yeri terlihat sedikit kesal, segera menyuruh bryan untuk menuju panganggung karena acara akan dimulai

" Bri.. kesana aja, nanti kalau udah tenang, Ara sama aku kesana nanti" jelas Ryan pada Bryan, Bryan yang awalnya terlihat cemas untuk meninggalkan Ara, ketika mendengarkan ucapaan Ryan, ia segera meninggalkan Ara, sebelum meninggalkan Ara, Bryan menepuk genggamannya ditangan Ara.

Setelah Bryan pergi, Ryan segera berjongkok dan menghadap Ara dengan menggam kedua tangan Ara, ia kemudian melihat Ara yang terlihat mencoba mengatur nafasnya

" Ara.. dengerin aku, suara kamu bagus, semua orang suka sama kamu, penampilan kamu keren diatas pangung nanti" ucap bryan yang memberikan kata-kata positif untuk Ara yang dijawab oleh anggukan oleh ara, Ryan tetap mengam tangan Ara dan berusaha menengkan Ara. setelah 20 menit Ara mulai merasa tenang

" Udah enakan?" tanya Ryan pada Ara yang dijawab anggukan oleh Ara " kamu sekarang ngerasa apa?" tanya Ryan karena ia kurang yakin dengan jawaban Ara, namun pertanyaan Ryan tidak dijawab oleh Ara, Ryan kemudian menghadap kearah Ara dan menatapnya dengan serius

" Bilang sekarang apa yang kamu rasa?!" tegas Bryan yang kemudian dijawab oleh Ara jika jantungnya rasanya akan meledak, ara masih merasakan bahwa dia tidak akan baik diatas atas pangung, Ryan memegang bahu Ara yang membuat Ara terkejut " Jangan mikir yang aneh-aneh, jangan mikir yang jelek-jelek, suaramu itu bagus, penampilanmu juga keren oke" tegas Ryan yang membuat ara mengangguk

" aku anterin kamu kesana kalau kamu udah mulai enakan aja" jelas ryan, dan dijawab oleh anggukan oleh ara, sedangkan ryan masih tetap berada disamping ryan, Ara kemudian menyenderkan kepalanya kebahu ryan dan memejamkan matanya

" aku udah tenang sedikit, mau merem bentar, bangunin nanti 10 menit lagi ya, kamu diam aja dulu begini" ucap ara ketika sudah bersandar pada bahu ryan.

" aku udah tenang sedikit, mau merem bentar, bangunin nanti 10 menit lagi ya, kamu diam aja dulu begini" ucap ara ketika sudah bersandar pada bahu ryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nih.. si yeri yang bikin ara Insecure, yang dibawa sama si bryan hahaha

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang