BAB 11 - ORANG KETIGA

4 0 0
                                    

Saat ini ryan sedang berada dibelakang panggung, mengawasi ara yang sempat mengalami demam panggung. Alasan ryan selalu was was kalau ara mau manggung lagi adalah karena ara sering mengalami demam pangung. Demam pangung ara dimulai semanjak 3 tahun lalu, yang mengaharuskan ara berhenti untuk terus manggung. Ara dulu adalah vokalis di band ryan bersama dengan haikal teman dengan ryan.

Selesai dengan penampilannya, ara kemudian turun pangung bersama bryan, Ryan dan yeri yang sudah menunggu dibelakang panggung segera mendatangi mereka. Ryan segera mendekati Arad an menggenggam tangan Ara yang kembali dingin

" Ra.. kamu keren parah !!!" ucap kak bagas pada ara yang sedang berpengangan dengan ryan, gak lupa kak bagas juga menepuk pundak bryan yang saat itu sedang bersama yeri " thank you ya, yan" dan bryan hanya menganggung tanda mengiyakan

Yeri segera mengambil tisu ketika melihat Bryan berkeringat " nih tisu nya, usapin ke keringatmu.", bryan mengambil tisu yang berada di tangan yeri dan berterimakasih, " biar aku bantu, boleh?" Tanya yeri pada bryan dan di angguki oleh bryan, yeri kemudian membantu bryan mengelap keringatnya, " 2 tahun kita pacara, baru kali ini kamu bolehin aku, lihat penampilanmu" gumam yeri, bryan kemudian menghela nafas " jangan bikin kita berantem di depan temen-temen ku" gertak bryan pada yeri ketika ia mendengar yeri berguman,

Bryan kemudian menoleh ke arah Ara dan Ryan, yang juga diikuti oleh yeri, menyadari arah pandang Bryan, yeri berhenti menyeka keringat bryan ketika bryan berjalan meninggalkannya ke arah Ryan dan Ara.

" Kenapa? Kamu kenapa?" tanya ryan panik ketika melihat ara menggengam tangannya, " rasanya lega" ucap ara dengan ngos-ngos'an, ryan yang bingung hanya dapat mengelus tangan aran dan mengiyakan, kemudian Bryan datang dan bertanya keadaan ara, ara berucap " aku udah gak papa kok, maaf ya tadi bikin kamu sama yeri panic" , namun bryan hanya diam dan menunduk, ketika bryan akan berucap ara sudah berdiri dan menarik tangan ryan.

Setelah jauh dari Bryan, ara melepaskan gengaman tangannya dengan Ryan

" kamu kenapa? Bryan baik-baik taya, kok kamu tinggal pergi"

Pertanyaan Ryan tidak dijawab oleh ara, namun ara segera berjongkok dan menangis, ryan yang kaget dan bingung hanya bisa ikut memelek ara

" aku tanya baik-baik, malah nangis cewek ini" gumam ryan, yg dijawab cubitan oleh ara

" aku malu"

" ha?"

" malu, aku malu"

" yang jelas kalau ngomomg, aku gk tau kamu ngomong apa" jawab ryan sambil tertawa menggoda ara

Ara segara melepas pelukannya dengan ryan, dan mengatakan jika ia malu ketika bertemu bryan

" aku malu, bryan liat aku panic dibelakang panggung tadi" ucapan ara hanya direspon Ryan dengan tertawa, " kamu suka sama dia ya?" tepat sasaran pertanyaan ryan , sampai-sampai ara tidak dapat bersuara , ryan yg melihat reaksi ara hanya terseyum, kemudian meninggalkan ara sendirian

" RYANNNN!!!" panggil ara ketika ryan meninggalkannya sendiri di lapangan sekolah sendiri, bukannya datang kearah ara, ryan malah berlari meninggalkan ara. 

-

-

-

-

-

si Ryan jadi sadboy gaess wkwkwk, udah lama nyimpen rasa ke ara bertahun-tahun eh malah ara nya suka sama si bryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

si Ryan jadi sadboy gaess wkwkwk, udah lama nyimpen rasa ke ara bertahun-tahun eh malah ara nya suka sama si bryan

tp gmn gk oleng sama si bryan kalau macam begini dia yakan 

tp gmn gk oleng sama si bryan kalau macam begini dia yakan 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang