BAB 8 - LISA & EDO

12 2 0
                                    

Waktu terus berjalan, tanpa terasa suara bell sekolah berbunyi, membuat anak-anak yang berada didalam ruang band mempersiapkan diri untuk pulang. Begitu pun dengan Ara yang berjalan menuju pintu untuk keluar ruangan, namun dihentikan oleh Bryan yang menyuruhnya untuk menunggu sebentar

Kalian harus tahu jika jantung Ara masih belum berdetak dengan normal, Ara benar-benar salah tinggah dengan Bryan

Ara berdiri dekat pintu keluar dengan memainkan Hpnya, mencoba untuk kembali menghindari menatap Bryan yang dapat memporak-porandakan kinerja jantungnya. Bryan kemudian berjalan kearah Ara dengan mengendung gitarnya dibelakang punggungnya, mengajaknya untuk keluar dari studio band tersebut

" Ara.. jangan lupa ya besok lagi.." Ingan kak Bagas pada Ara, karena menurut kak bagas suara Ara bagus, kak bagus akhirnya memutuskan untuk mengandeng Ara diatas pangung untuk menyanyi bersama diatas panggung penutupan.

Ara yang berada disebelah Bryan mengangguk dengan tersenyum yang berarti menyetujui untuk melakukan duet bersama kak bagas diatas pangung

" Suaranya bagus juga ra.." ucap Bryan yang membuka pembicaraan

" Aku mulai awal udah yakin sih, suara kamu bagus.." yakin Bryan pada Ara yang membuatnya berhenti memainkan Hpnya

" Kok bisa kamu yakin banget?"

" Iyalah.. orang kamu sering ngintilin si Ryan kemana-kemana, apalagi si Ryan kan udah lama main band-nya, aku pernah denger dari Renaldi kalau kamu pinter nyanyi" yakin Bryan yang membuat Ara kemudian tersenyum melihat Bryan yang mencoba menyakinkan Ara jika suaranya bagus

" ARAAA....." terikan cempreng milik Lisa yang berada 1 meter didepannya membuat Ara terkejut

" Kemana aja? Aku nyariin dari tadi..!!!" marah Lisa pada Ara dengan memukul Ara yang membuat Ara berlindung dibelakang Bryan yang berusaha melindungi Ara dari pukulan Lisa

" Aku bingung nyariin kamu, mau cerita tentang Edo...! Bisanya kamu ngilang begitu!!" marah Lisa yang semakin membuat Ara bersembunyi dibalik punggung Bryan dengan menarik baju seragamnya

" Tenang Sa.. tenang dulu" jawab Ara yang berusaha menenangkan Lisa, Lisa yang mendengarnya segara berhenti dan menarik nafasnya, kemudian Lisa menatap Bryan dengan wajah bertanya-tanya kemudian menatap Ara masih sama dengan wajah yang bertanya-tanya

" Kok kalian bisa ..." tanya Lisa dengan menunjuk keduanya bergantian, Ara tidak menjawab pertanyaan Lisa hanya menunduk dengan wajah memerah, Lisa yang mengerti suasana segera terdiam dan tersenyum kecil

" Oooh... kamu ninggalin aku cumin buat berduaan sama Bryan ya Ra..." tuding Lisa pada Ara, Ara yang di tuding seperti itu segara mengatakan tidak dengan tegas membuat Bryan dan Lisa terkejut

Ara kemudian menatap Lisa dengan tajam dan mulut yang mengisyaratkan Lisa untuk berhenti berbicara

" Ara, nemenin aku di studio tadi.." jawab Bryan berusaha membantu Ara yang terpojok dengan pertanyaan Lisa, " Gak cumin berdua aja kok, tadi ada kaka kelas juga kok ra.." jawaban tegas Bryan membuat Ara menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Bryan dan Lisa hanya menjawab dengan " Oooh.. Begitu..." dengan smrik-nya

Lisa kemudian mengajak Ara ke kelas untuk mengambil Tasnya dan segara pulang dan Bryan hanya mengikutinya dari belakang

" Ra.. kamu dijemput Ryan ya?" dan dijawab anggukan oleh Ara, " Yahh... padahal mau cerita tentang Edo" melas Lisa " Cerita lewat telpon aja sa.."

Lisa kemudian menjawab dengan sewot " Iiih.. kok bisanya lewat telpon harusnya ngomong secara langsung, biar jelas"

" Ya udah besok aja ..." , " Iiih, kamu harus tahu tadi Edo Ra...patah hati tahu kalau kamu tahu" ucap lisa dengan melas, Lisa kemudian mulai bercerita jika ternyata Edo sudah mengenal Meli lama, dan Lisa baru mendengar jika Edo dan Meli terjayata sudah jadian yang membuat Lisa sedih, Ara yang mendengar cerita Lisa menghentikan jalannya dan menepuk bahu milik Lisa

" Kalu Edo jodoh mu Sa, dia bakal kembali ke kamu lagi, meskipun kita gak tahu gimana caranya si Edo bisa balik lagi ke kamu"

" Iiih, kamu kalau ngomong kayak aku sama Edo pacarana aja" bantah Lisa ketika mendengar ucapan Ara

" Gak pacarana sih, tapi friendzone" jawab Ara dengan tertawa, " Padahal Edo tahu kalau aku suka sama dia, aku juga pernah ngomong kedia kalau aku suka sama dia, setelah aku bilang gitu, sifat Edo ke aku beda banget ra.." curhat Lisa " Beda gimna?"

" Setelah aku ngomong kalau aku suka sama dia, dia sering ngikutin aku kemana-mana, dia jadi perhatian banget ke aku...bikin aku yakin kalau Edo itu juga suka sama aku, eh ternyata dia diem diem pacarana sama meli yang baru ketemu lagi setelah hampir 2 tahun gak ketemu" cerita Lisa pada Ara

" Aku yang sama Edo udah 3 tahun kemana-kemana bareng, sekelas bareng, kalah sama anak cewek yang baru ketemu 1 minggu yang lalu Ra..." sedih Lisa pada Ara

" Ehh... kan Edo udah kenal lama sama Meli, katanya dulu mereka temen SD, baru ketemu setelah 3 tahun gak ketemu lagikan, bukan yang baru kenal 1 minggu yang lalu sa.."

" Iyaa.. tapi kan mereka baru ketemu lagi 1 minggu yang lalu, sedih banget" jawab Lisa

Ara hanya menggeleng dan melihat isi pesan milik Ryan yang mengatakan jika Ia sudah ada didepan gerbang sekolah

" Udah.. gak usah dipikirin, cowok juga gak cumin Edo aja kan, masih banyak sa.. mending kamu nanti malem temenin aku" ucap Ara sambal berjalan bersama Lisa menuju gerbang, yang membuat Lisa bertanya

" Temenin aku ke café ngeliat Ryan" jelas Ara, " Emang boleh ya?" tanya Lisa, yang membuat Ara bertanya pada Ryan apakah Lisa boleh ikut untuk menemaninya nanti malam dan dijawab anggukan oleh Ryan.

" Temenin aku ke café ngeliat Ryan" jelas Ara, " Emang boleh ya?" tanya Lisa, yang membuat Ara bertanya pada Ryan apakah Lisa boleh ikut untuk menemaninya nanti malam dan dijawab anggukan oleh Ryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EDO

Disini Lisa lagi galau gaes hahaha 3 tahun suka sama cowok kayak Edo, eh taunya pacaran sama cewek lain hahaha yang baru ketemu 1 minggu lalu

Si Edo minta digibeng kayaknya hahaha... bikin baper anak orang 

Dilema SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang