Sang Penakluk || Kejutan

1.3K 63 20
                                    

Pagi-pagi sekali, sosok Sera terlihat sangat heboh, dengan sebuah ponsel di tangannya, yang memperlihatkan sosok wanita cantik. "Wooa!! Agatha sudah kembali!" teriaknya heboh.

Rossaline menutup telinga, dengan telapak tangannya. Ayolah, Sera sudah mengatakan itu sebanyak ratusan kali, saat masuk ke ruangannya.

"Kau harus lihat ini Rossaline! Awww akhirnya idola ku kembali," serunya lagi.

Rossaline memutar mata malas, "Berisik! Kau tidak sedang sibuk memangnya?"

Sera menggeleng, "Tristan bilang, jika aku tidak boleh terlalu lelah," ucapnya tanpa sadar.

Rossaline melotot, "Apa kau bilang? Tristan apa?" tanya Rossaline.

Sera masih memperhatikan sosok wanita yang menjadi idolanya sejak dulu. "Aku tidak boleh terlalu lelah," ulangnya.

Rossaline lantas memukul tangan Sera dengan sedikit kasar, hingga Sera mengasuh. "Ck! Katakan, apa saja yang sudah aku lewatkan?" cecarnya. Ah sial, ia ingat jika akhir-akhir ini Tristan selalu menanyakan keberadaan Sera kepadanya.

Dan Sera yang akhir-akhir ini terlihat sangat manis, dan bahagia. Apa itu semua karena Tristan juga?

"Kau dan Tristan, katakan sudah sejauh mana hubungan kalian!" seru Rossaline.

Sera meringis, sial! Ia tidak sadar, mengatakannya kepada Rossaline. "Apa? Memangnya aku, dan Tristan kenapa?" ia masih mencoba mengelak.

Rossaline mendengkus kasar, "Oh, jadi sekarang kau mulai bermain rahasia-rahasiaan denganku?" kesalnya.

Sera menggaruk tengkuknya. "Yaa seperti yang ada di pikiranmu," balasnya.

Rossaline mendengus, tidak percaya. Bagaimana bisa ia melewatkan tentang Sera, dan Tristan. Padahal setiap hari, ia dan Sera selalu bersama. "Cih, pantas saja, kau tidak keberatan saat menggantikan jadwal jagaku, di malam hari," cibirnya.

Sera tersenyum lebar, menampakkan deretan gigi rapinya. "Ya, aku juga tidak tahu jika Tristan selama ini memperhatikanku, dan memiliki perasaan. Aku pikir, aku akan gila!" serunya, dengan wajah yang bersemu mengingat bagaimana putra sang pemilik rumah sakit ini, mengungkapkan perasaannya.

Ia pikir, selama ini Tristan menyukai Rossaline, karena selalu menemui Rossaline, ternyata ia sengaja menemui Rossaline untuk melihatnya. Mengingat, jika ia dan Rossaline sudah seperti perangko, ke mana-mana selalu bersama.

"Kau memakai pelet?" tanya Rossaline.

Sera melotot kesal. "Sialan kau Rossaline, memangnya aku ini tidak cukup cantik, sampai harus memakai pelet?" sungutnya.

Rossaline terbahak. "Ya, siapa tahu. Lantas, bagaimana bisa Tristan yang tampan bak dewa itu tertarik kepadamu, hah?"

Sera mencebikkan bibirnya. Rossaline ini benar-benar menyebalkan. Memangnya apa yang salah dengannya? Ia juga sudah cukup cantik untuk menjadi pasangan Tristan.

"Eh? Wanita ini, sepertinya aku pernah melihatnya," gumam Rossaline, saat melihat foto di sebuah artikel yang Sera baca di ponselnya.

"Tentu saja, kau pasti melihatnya. Dia adalah Agatha Rosella, seorang model ternama," jelas Sera. Tiba-tiba saja kedua wanita itu mengubah topik pembicaraan mereka soal Tristan.

Rossaline mengernyitkan keningnya, kemudian ia ingat jika ia bertemu dengan wanita itu semalam, saat hendak mengantarkan Rajendra ke lobi apartemennya. Wanita itu juga menaiki lift yang sama dengannya semalam, apa jangan-jangan wanita bernama Agatha itu juga tinggal di tempat yang sama dengannya.

"Kau harus tahu, Agatha baru kembali dari luar negeri kemarin, dan ini adalah photoshoot pertamanya di Indonesia," papar Sera. Kemudian, ia menopang dagu di atas meja kerja Rossaline. "Dia adalah mantan kekasih Rajendra Alister," tambahnya.

Sang Penakluk [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang