🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
David membuka pintu rumah nya dengan lesu, pak supir terlambat menjemputnya karna ban nya kempes membuat mood nya naik turun , ingat black card nya masih di sita. Masih untung ayah nya masih kasih kelonggaran dengan diantar jemput pak supir, tidak terbayang jika dia harus naik angkutan umum, pikirnya.
"udah pulang nak?, sini langsung makan dulu, mami masak pasta" kata Irene saat melihat David melewati ruang tamu
"iya kak, mandi nya nanti aja, biar sekalian bersih" kata Winter yang sudah standby di meja makan
David melangkah ke ruang makan dengan malas.
"kamu kenapa? hari pertama sekolahnya nggak berjalan lancar? kok muka nya di tekuk gitu?"
"nggak apa apa mami, cuman bete tadi pak supir nya telat , aku jadi nunggu lama , mana laper . nenek mana mi?"
"nenek .... udah pergi dari tadi pagi, ayah kamu ngirim nenek kembali ke busan dan tinggal di sana" Kata Irene sambil menyajikan pasta buatannya untuk David.
David yang melihat perhatian Irene selama 12tahun kehidupannya membuat hatinya sedikit sakit, apalagi setelah pertemuannya dengan Junkyu
'apa kalau bunda masih di sini , bunda akan sebaik mami? ataukah bunda tetap hanya perhatian sama Ajun? kenapa malah mami yang serasa seperti ibu aku dari pada bunda? kenapa bunda tega ninggalin aku?' monolog nya dalam hati
"udah nggak usah di pikir, ayo makan dulu nanti abis itu mandi terus istirahat ya. tidur juga gak apa apa, ayah mungkin pulang malam jadi kalo kamu malam langsung tidur dan nggak makan malam juga nggak apa apa, asal kenyangin dulu perut nya biar malam nggak kebangun" kata Irene mengecup kening David
"mami, makasih ya mami udah sayang banget sama aku" kata David saat Irene akan pergi menyimpan celemek yang dia pakai tadi
"nggak usah berterimakasih, kamu kan anak mami, udah sewajarnya mami ngurus kamu, mami nggak beda bedain kamu sama winter, dua dua nya sama sama anak mami" ucap irene sambil mengusap puncak kepala David
"apaini, tiba tiba mellow gini, kayak bukan ciri khas nya kakak banget" ledek winter sambil memakan pastanya
"apa sih lu cil , sirik aja" goda David pada adik nya
"nyenyenye"
'apa kalau bunda sama Ajun masih disini, aku sama Ajun bisa seakrab aku sama Winter?' batin David lagi.
........
"bibi~~"
"kyu! jangan lari lari , ntar kesandung!" kata Jeongwoo yang baru aja menutup pintu rumah Junkyu, inget kan hari ini Jeongwoo nginep seminggu di rumah Junkyu?
"ada apa tuan muda, jangan lari lari, pelan pelan aja"
"bibi... huh... huh.. bi.. tau nggak??" kata junkyu sambil terengah engah lalu mendapatkan gelengan kepala dari Yoona sebagai jawabannya
"bibi bilang bibi udah tinggal sama bunda dari aku masih di dalam perut kan? huh... huh.. " tanya junkyu masih di sela helaan nafas nya
Jeongwoo yang melihatnya langsung gemes sendiri . Jeongwoo lalu menarik Junkyu ke kursi ruang tamu
"sambil duduk aja udah biar nyantai" kata Jeongwoo memberi instruksi pada si tuan rumah untuk duduk dan menyamankan nafasnya terlebih dahulu, di ikuti Yoona di belakangnya.
"jadi ada apa ini kok tiba tiba nanya lama bekerja nya bibi? " tanya Yoona bingung
"bibi jujur deh sama aku, aku punya saudara kembar? aku kembar bi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [Jeongkyu, Harukyu] [END]
General Fictionim your guardian and i will save you on my arms