#11

403 49 0
                                    

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
🌱🌱🌱🌱🌱🌱
🌱🌱🌱🌱
🌱🌱
















Jeongwoo menyimpan mangkok kosong bekas bubur itu di tempat cuci piring lalu dengan telaten membersihkan mangkok kotor tersebut.

"padahal tuh ga usah di cuci nak, biar bibi aja "  kata Yoona yang tengah menenteng belanjaan diikuti Jisoo di belakangnya

"gapapa bi, biar bibi ringan kerjaannya"

"gimana woo, Junkyu mau makan?"

"mau bund, tadi jongu suapin, jongu paksa makan hehehe" kekeh jeongwoo garing karna masih sambil membilas mangkok kotornya.

"woo, sini deh ikut bunda, ada yang bunda mau tanyain" kata Jisoo lalu melenggang pergi ke ruang kerja nya

"kok jadi deg deg an ya aku" kata Jeongwoo pada Yoona

"hayolohh mau di apain tuh sama camer" goda Yoona

"ah bibi nih ada ada aja , dah ah Jongu ke sana dulu ya" Kata Jeongwoo setelah menyimpan mangkok yang telah dia bilas

Jeongwoo memang selalu memanggil dirinya sendiri menggunakan nama kecil nya yaitu Jongu bila sedang berada di rumah Junkyu karna memang keluarga ini selalu memanggilnya dengan sebutan itu sejak dulu .

Jeongwoo kemudian menyusul Jisoo keruang kerja nya.



.
.






























.






























.


Jeongwoo membuka pintu ruang kerja ibu dari sahabatnya setelah sebelumnya mendapat ijin dari pemiliknya.

"duduk woo" kata Jisoo yang memperhatikan Laptop nya

"emm.. maaf kalo jongu boleh tau ada apa ya bund kok sampe harus di ruang kerja ngomong nya"

"hahahaha kamu takut ya?, maaf ya.. nggak ada apa apa kok cuman sambil nunggu kamu tuh bunda sambil nyiapin berkas buat besok, mau ada meeting sama WO yang mau pesen bunga dari tempat bunda"
kata Jisoo menjelaskan , Jeongwoo hanya ber 'oh' saja.

"woo, kamu tau seluk beluk keluarga ini, kamu juga tau kalo Junkyu bukan anak tunggal, tapi dia punya kembaran..." Jisoo menghela nafasnya


Jeongwoo hanya mengangguk mengiyakan pernyataan Jisoo yang benar adanya bahwa dia cukup tau bahkan sangat tau seluk beluk keluarga ini  lebih dari anak tuan rumah sendiri


Salahkan Jisoo yang selalu bilang "nanti kalo bunda ga ada, jongu jagain junkyu ya" berakhir Jeongwoo yang tau kisah Rumit keluarga ini melebihi Junkyu. Suatu waktu,  Jeongwoo kecil yang memiliki tingkat rasa penasaran  tinggi membuat Jisoo keceplosan dan mengatakan bahwa junkyu punya saudara kembar.




ya, selama ini Jeongwoo sudah tau hanya saja dia belum pernah melihat sosoknya, barulah saat dimana David datang ke sekolah di situlah Jeongwoo percaya bahwa ucapan Jisoo itu benar adanya.




"......bunda mau minta tolong sama kamu untuk selidikin keberadaan Kembaran Junkyu, namanya David , Bunda nggak punya foto terbarunya tapi karna dia kembaran Junkyu pasti kamu bisa lah nemuin dia bermodal alamat ini. sebenernya mau minta bantuan woojin , kakak mu kan suka banget main detective detective-an tapi bunda lama ga ketemu woojin jd bunda minta tolong nya sama kamu " Kata jisoo sambil menunjukan secarik kertas lawas yang warnanya sudah menguning seperti kertas jaman penjajahan berisikan sebuah alamat.


Jeongwoo menerima kertas tersebut sambil menerawang keberadaan alamat tersebut.


'apa sebaiknya gue kasih tau bunda kalo David udah ada di deket Junkyu hampir 1 tahun?' batin Jeongwoo


"apa yang mau bunda tau dari dia?" tanya Jeongwoo

"bunda cuman mau tau kabarnya, ada hal yang kalian nggak tau bahkan Junkyu sekalipun"

"tentang?" kata jeongwoo memberanikan diri bertanya . Dia sudah terlanjur kepo dengan apa yang terjadi .

"nenek Junkyu dan david nggak pernah setuju dengan pernikahan Bunda , dia selalu mencari cara supaya bunda bisa pergi dari anak nya, sampai suatu ketika dia menuduh bunda menyiram air panas ke kaki nya yang membuat dia kesulitan berjalan karna luka bakar, entah apakah kaki nya saat ini sudah membaik atau tetap begitu"

Jeongwoo menyimak cerita yang di sampaikan Jisoo

"ceritanya sangat rumit intinya ayah Junkyu mengusir bunda atas hasutan ibunya . Bunda akhirnya menyetujui perceraian dengan syarat salah satu dari si kembar ikut bunda. Karna saat itu Junkyu menyusul ke ruang kerja tempat di mana kejadian itu terjadi, Nenek Junkyu mengatakan bahwa hanya Junkyu yang bisa bunda bawa. saat itu bunda langsung di suruh pergi tanpa bisa  melihat David yang sedang tidur di kamar. Bahkan Baju bunda dan Junkyu pun semua bibi Yoona yang bereskan . kami benar benar di jauhkan dari david"
cerita Jisoo sambil menatap kosong dinding ruang kerjanya.

Jeongwoo terkejut, cerita yang berbanding terbalik dari yang di sampaikan david pada Junkyu (yang dia dengar dari Junkyu)

"tapi bunda mau cerita ini kamu rahasiain dari Junkyu , bisa?"

Jeongwoo berpikir 'anjir kok jadi berat gini, iyain dulu aja deh yang penting bunda tenang dulu'

"bisa kan woo?" tanya Jisoo sekali lagi saat dilihatnya Jeongwoo tengah berpikir dan kemudina di jawab dengan anggukan oleh Jeongwoo

"bisa bun, nanti jongu coba cari tau"

"makasih ya nak, bunda percaya sama kamu, kamu masih belum ada kemajuan?"

"maksud bunda?"

"apalagi kalo bukan tentang anak bunda, bunda ga buta buat tau kamu suka sama anak bunda" kekeh Jisoo

"keliatan banget ya emang bund? tapi kok anak bunda kayak biasa biasa aja gitu?" kata  Jeongwoo dengan gaya bicara seolah merengek

Jisoo sudah biasa melihat Jeongwoo seperti ini sejak anaknya dan anak muda di depannya ini masih berseragam Taman Kanak-kanan

"jelas banget malah hahahaha" goda Jisoo

"entahlah, jongu nunggu Junkyu nya mau buka mata , kalaupun nggak jongu bakal tetap nemenin Junkyu kok, i promise bund" kata Jeongwoo mantap

"bunda harap kalian selalu di beri hal hal yang baik" kata Jisoo sambil memegang tangan sahabat anak nya dan menepuk punggung tangan Jeongwoo, menandakan bahwa ucapan Jisoo benar benar tulus .


"kalo gitu jongu balik ke kamar Junkyu ya bund, mau lihat kondisinya"

"kamu nginep hari ini?"

"kalo bunda bolehin"

"ya kapan bunda pernah larang kamu sih woo, orang di sini udah seperti rumah kedua kamu hahahaha,  bunda telponin mami kamu ya biar ga nyariin"
Kata Jisoo

"oke bun" jawab Jeongwoo sambil meninggalkan ruangan kerja Jisoo


Sepeninggal Jeongwoo, Jisoo menghela nafasnya panjang.

Dia mengambil sebuah foto di laci mejanya yang menampilkan potret 3 orang, Jisoo dan kedua anak kembarnya.

"bagaimana hidupmu sekarang? apakah kamu merindukan bunda? atau malah membenci bunda?" monolognya sambil mengusap wajah David kecil nya dulu.











tbc




Guardian [Jeongkyu, Harukyu] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang