"lu gak apa apa?"
tanya Haruto sambil memasukan peralatan belajar nya kedalam tas. Jam belajar sudah berakhir dan siswa kelas Haruto sudah mulai berhamburan keluar"tumben lu peduli" jawab David sambil tersenyum tanpa melihat Haruto
"lu diapain sama Jeongwoo??" tanya Haruto penasaran
"ciee kepo" Jawab David masih dengan kegiatannya memasukan peralatan tempurnya kedalam tas... tanpa menoleh pada Haruto
Jujur saja seharian ini David tidak konsen belajar, dia lemas. Kejadian bersama Jeongwoo tadi menguras tenaga dan otak nya.
Dia lelah, sangat lelah.
Dia sudah ingin pulang dari tadi andai saja dia bisa minta ijin pulang. Hari ini ada ulangan harian mata pelajaran bahasa , dia harus ujian susulan kalau dia memaksakan diri pulang dan percayalah bagi David ujian saja sudah memuakan apalagi kalau harus susulan, ujian nya sendirian ."anjir, gua serius!!" tanya Haruto lagi saat diraaa respon David tidak sesuai keinginannya.. Bahkan ini tidak seperti David yang biasanya .
"iya apa yang mau lu tau? tumben banget lu pengen tau tentang apa yang terjadi sama gue? naksir lho ntar" cibir David
Haruto berdehem lalu kemudian fokus kembali memasukan peralatan tempur nya
"tungguin gue di parkiran , gue anter pulang"
"gausah nanti lu naksir" goda David tanpa ekspresi
"bawel! tinggal nurut aja susah!"
Haruto berjalan lebih dulu ke parkiran meninggalkan David yang masih bersiap . Dia takut makin kikuk di depan David
.
.
.
.
.
"eh udah pulang, kok nggak bilang ayah" Suho yang baru pulang dari kantor melihat putra tertua nya pulang dengan sosok yang bukan supir nya
"ga sempet, udah ada yg nawarin jadi ojek" kata David
"ini siapa?" tanya Suho melihat Haruto yang baru turun dari motor nya. Sebagai anak muda dia harus sopan jika berhadapan dengan orang tua , maka walau niat ingin langsung pulang mau nggak mau dia turun dulu karna ada orang tua David di sana.
"saya Haruto om te- "
"calon pacar nya kakak yah" seketika winter keluar untuk pergi les tambahan
"lah, kok gak lapor ayah?" heran Suho
"ya kenapa harus lapor ayah , nanti juga kalo udah jadian pasti di bawa kerumah terus" jawab Winter lagi
"ini bocah gosiiiip aja mulu, berangkat sana!" malas David
"anu, om saya pamit pulang dulu ya" Kata Haruto membungkuk , makin kikuk dia nanti
"oh, iya iya.. hati hati ya, makasih udah anterin anak om" kata Suho sedikit melambaikan tangan
"kakak ganteng, boleh nebeng nggak? upah nya nanti restu dari mami , boleh?" winter mendekati Haruto
"heh bocah! ga usah macem macem lo gua aduin mami nanti!" kesal David
"ish pelit. apa salah nya sih nebeng kan biar hemat ongkos"
"grab sana, jangan kayak orang susah" kata david lagi
Haruto yang merasa posisinya terdesak akhir nya memilih mengalah dan mengantar Winter ke tempat les nya ..... yang penting dia bisa cepat pulang karna sepertinya dalam situasi seperti inj jika berlama lama di sini bukanlah hal yang bagus , menurut nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian [Jeongkyu, Harukyu] [END]
General Fictionim your guardian and i will save you on my arms