9. Feel Special

252 45 7
                                    

        Jihyo duduk menunduk di sofa rumah sementara yang lain sibuk mempersiapkan diri mengikuti Prom Night. Pikirannya di penuhi dengan komentar-komentar menusuk dari siswi-siswi yang tak sengaja ia baca di salah satu postingan twitter mereka.

        Park Jihyo nggak secantik itu buat Jungkook!

        Yakan? Pasti di jodohin sama orang tuanya.

        Gue kasian sama Jungkook..

        Gak mungkin banget orang childish kayak dia pinter, palingan juga jalur orang dalam HAHAHAHA.

        Jimin pasti tertekan banget punya adek nyebelin kayak Jihyo.

        Dan masih banyak lagi.

        Jihyo merasa tak di anggap di manapun dia berada. Sendiri dan bukan siapa-siapa. Seolah-olah tidak akan ada yang peduli jika dia pergi. Semuanya telah kehilangan makna, sama seperti dirinya.

        Andai saja mereka tahu bagaimana sulitnya Jihyo berusaha hingga sampai di titik ini. Bagaimana dulu Jihyo seringkali menangis karena terancam tidak naik kelas di bangku pertama sekolah dasar. Dia kesulitan memahami setiap pelajaran, hingga mengikuti berbagai les bidang mata pelajaran saat itu.

        Belum lagi kondisi kesehatannya yang selalu saja ikut terganggu, membuatnya terhambat dan mau tidak mau harus bolak balik dari rumah ke rumah sakit.

        Jihyo jadi tak punya teman yang benar-benar dekat dengannya dari kecil. Jihyo tak ingat pernah bermain-main layaknya anak-anak lain di usia semuda itu. Tapi berkat dukungan dan cinta dari keluarganya yang begitu besar, dia tak pernah merasa kekurangan. Karena itulah mengapa sampai hari ini Jihyo tetap saja belajar, dia sudah mencintainya sejak kecil.

        Jihyo tiba-tiba terkejut saat sadar ponselnya daritadi bergetar dan berbunyi. Sebenarnya semua orang sedang mencarinya, hanya saja dia sedang tak ingin menghadapi dunia.

Jungkook
udah berapa kali gua
bilang kalo gua telfon di angkat!
lo ngerti gak bahasa manusia?
kalo lo gak bales juga,
jangan harap punya jari.

        Begitulah isi pesan yang Jungkook kirimkan pada Jihyo. Entah bermaksud apa, daripada kesal atau marah Jihyo malah merasa benar-benar di cintai.

        Tindakan yang justru terlihat menggemaskan di mata Jihyo. Bahkan jika Jihyo berpura-pura biasa saja itu hanya akan membuatnya tertawa. Dia tak ingin membuat pria itu menunggu.

Jihyo
my bad
nih aku bales.

        Tak perlu menunggu lama, pria itu langsung membaca dan membalasnya. Itu membuat Jihyo merasa membaik sedikit demi sedikit.

Jungkook
darimana lo?
ngapain?

Jihyo
gak ada, di kamar aja
kenapa?

Jungkook
yaudah, baju yang
kemaren gua tinggal
adakan?

Jihyo
ada.
barang-barang semahal dan
sebanyak itu buat apa Jungkook?

Jungkook
bukan gua yang ngirim.

Jihyo
boneka yang itu seinget aku
emang cuma cerita sama kamu.

Jungkook
apaan sih
gua bilang bukan ya bukan.

Jihyo
ada name kamu!

CHILDISH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang