13. Dreamers

194 31 17
                                    

        Dilihatnya berita itu berulang-ulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Dilihatnya berita itu berulang-ulang. Sambil menahan ekspresinya, kala melihat baik-baik wajah mereka yang terkesan begitu serasi. Membaca komentar negatif tak lagi mempengaruhi Jihyo, ia pernah dengar Jungkook berkata netizen dan media sering melebih-lebihkan.

        Jihyo terus menyunggingkan senyum manisnya. "Liat apa?"

        Jihyo menoleh pada Jungkook yang menyetir di sebelahnya. "Enggak.. ini kak Jimin katanya gugup banget mau menikah," Ucap Jihyo tenang.

        "Oh."

        Sesaat setelah keduanya berkendara cukup jauh mereka sampai di restoran klasik dengan suasana barat, eropa yang kental. Ketika masuk mereka disambut dengan interior indah dan pelayanan yang sangat ramah.

        Mata Jihyo melebar memperhatikan, usai menikah dan hamil Jihyo jarang sekali bepergian. Ia sering kali membujuk Jungkook namun pria itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.

        "Pinter kalo panas pake topi." Goda Jungkook. "Aku bukan anak kecil!"

        Jungkook dengan santai menuntun Jihyo sementara wanita itu lebih banyak menunduk sepanjang langkah menuju tempat duduk melihat beberapa pasang mata ke arah mereka.

        "Jungkook, menurut kamu aku.." Jungkook yang baru selesai memesan duduk terdiam, tak sabar menunggu perkataan Jihyo. "Aku.."

        "Apa?"

        Menghela nafas. Melirik orang-orang di sana, lalu menatap manik Jungkook. "Aku biasa aja ya?"

        Jungkook menyapu sekitarnya, tampak beberapa pasang suami istri yang menyadari keberadaan CEO dan istrinya itu. Para wanita memakai make up yang tebal, tas, pakaian dan sepatu yang terbilang tak masuk akal. Jungkook menghadiahkan tatapan tajamnya pada mereka, berani sekali membuat Jihyo merasa terganggu.

        Tak butuh waktu lama, pesanan Jungkook tiba. Jungkook beralih pada wajah Jihyo yang menurutnya semakin detik semakin cantik saja. "Sayang, mereka iri."

        Pelayan yang mengantar makanan tersebut, bergidik. Baru kali ini mendengar suara lembut pria yang di puja oleh ratusan juta wanita ini. "Iri..?"

        Pelayan itu buru-buru berlalu. "Iya, baju yang lo pake sama dengan gaji suami mereka perpuluhan tahun."

        Jungkook mengecup punggung tangan Jihyo. Tak lupa, cincin pernikahan mereka yang bernilai terlampau mahal itu melingkar di jari manis Jihyo.

        Jihyo membelalak, tak ingin melanjutkan. Tadinya ia pikir itu karena wajah dengan make up tipisnya. Ia sedikit pusing membahas hal-hal seperti itu.

        Ia memang tak pandai memakai make up, ia belajar karena merasa takut mempermalukan Jungkook. Lagipula ia tak bisa memakai make up berlebihan karena kehamilannya memasuki bulan akhir.

CHILDISH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang