10. HOME

227 43 7
                                    

        Beberapa tahun kemudian.

        Rasanya masih tak percaya Jihyo menikah dengan Jungkook.

        Seusai acara kelulusan waktu itu, Jihyo melihat Jungkook mengubah nomornya. Itulah mengapa Jungkook tidak mendapatkan panggilannya. Jangankan panggilan Jihyo bahkan tidak bertemu dengan Jungkook sejak saat itu. Tak ada kejelasan, sehingga Jihyo menyerah dan menyimpulkan bahwa mereka sudah berakhir.

        Beberapa tahun setelah itu wajah dan nama Jungkook muncul di mana-mana sebagai CEO perusahaan game terkemuka. Dan tanpa banyak pertimbangan dia menemui Jihyo beserta keluarganya untuk menunjukkan keseriusannya.

        Awalnya sangat sulit untuk menerima Jungkook kembali, terutama karena apa yang telah dia lakukan pada Jihyo. Namun dengan berbagai usaha, mereka luluh dan menyetujui permintaannya.

        "Buka!! Buka pintunya Jungkook!!"

        Teriak Jihyo kesekian kalinya dari dalam kamar seraya memukul pintu membuat Jungkook yang tengah bekerja merasa risih.

        "Bentar!!" Balas Jungkook ikut berteriak.

        Jungkook meletakkan laptopnya, dan berjalan membuka pintu kamar pelan-pelan.

        Jungkook sengaja mengunci Jihyo di dalam kamar karena merasa kesal di abaikan. Jungkook sudah memasak makan malam untuknya, bahkan sampai lupa untuk mengganti jasnya namun wanita itu malah asik merangkai lego hadiah pernikahan mereka.

        Jihyo yang masih mengenakan gaun hitamnya itu memasang wajah cemberut. "Legonya jangan di buang. Maaf.." Lirih Jihyo dengan tatapan memohon.

        Jungkook mengambil lego itu lebih dulu barulah mengunci Jihyo di dalam kamar.

        "Ayo makan dulu, abis itu gua balikin lagi legonya." Ucap Jungkook menarik Jihyo menuju meja makan.

        Mencium aroma lezat masakan Jungkook membuat Jihyo lapar dan duduk dengan manis. Jungkook tersenyum tipis seraya menggeleng melihat tingkah Jihyo.

        "Lain kali kalo lo coba-coba abain gua lagi, gua buang lego, mainan, goodies, buku, boneka, bahkan laptop yang ada boy group kesukaan lo itu."

        Jihyo berhenti saat hendak menyuapkan sendok pertama ke dalam mulutnya dan meletakkannya kembali.

        "Gak akan! Gak akan pernah abain Jungkook!!"

         Jungkook mengusap kepala Jihyo. "Good."

        Jihyo sungguh menyadari perubahan Jungkook yang cukup baik sejak hari kelulusan, buktinya masakannya kini jauh lebih enak daripada masakannya.

        Dia juga menghargai Jihyo dengan menghidangkan makanan dengan seleranya tanpa rasa pedas sama sekali.

        Selesai dengan makanannya, Jihyo segera bangkit mencuci piring dan tangannya. Lalu berdiri di hadapan Jungkook sembari meremas jemarinya, pria itu sengaja mengacuhkan atensinya.

        "Jungkook.."

        Mata Jungkook mampu membuatnya kehilangan kata-kata. "Hmm aku udah makan. Sekarang boleh balikin legonya?"

        "Mandi."

        "Tapi--"

        "Mandi atau gua yang mandiin?"

        Alih-alih menjawab Jihyo terus berusaha mencerna itu dengan otak polosnya. Jungkook tersenyum dalam hati. "Yaudah, gua mandiin."

        Belum sempat Jungkook bangkit, seketika Jihyo langsung berlari ke dalam kamar dan membanting pintu itu dengan kencang. "Cepet ya! Gua juga mau mandi!!"

CHILDISH LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang