THE LIFE OF MARRIAGE (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18 +

Romance in Maldives Part 2 (21+)

Warning: Yaoi 21+, Shonen Ai, OOC, Typo, Alur Maju Mundur kek *****(pippp) mobil maksudnya 😎

Fanfic ini di dasari oleh roleplay dari para Roleplayer MTP di Twitter
Semoga My Dear Reader suka XD
-----------------------------------------------------------

_Flash Back 6 bulan yang lalu_

Sudah menjadi kebiasaan dua pria bujangan ini menghabiskan waktu dengan mengobrol sambil menikmati matahari sore di atap Apartemen Baker Street. 

Awalnya Sherlock dan John membahas tentang kasus penipuan hak waris yang baru saja mereka selesaikan baru-baru ini. Kasus yang secara tidak langsung melibatkan John sebagai korban.

Hingga kemarin, media masa menuliskan tentang peran aktif Sherlock sebagai detektif dalam kasus ini. Scotland yard pun ikut menambahkan opini tentang betapa hebat kemampuan seorang Sherlock Holmes dalam membongkar penipuan yang hampir tidak ada bukti tersebut. Sayangnya kasus ini harus ditutup dengan kematian si pelaku tepat ketika Sherlock akan meringkusnya.

'Enders Blitz, seorang bangsawan, pelaku penipuan hak milik sebuah rumah sakit di temukan tewas mengenaskan di Mansionnya'

Sungguh akhir yang tidak memuaskan bagi Sherlock Holmes, hingga membuat sang detektif ini sedikit frustasi karenanya.

Beruntung Sherlock memiliki rekan sekaligus sahabat seperti John H Watson. Ide untuk menghabiskan sore di atap apartemen adalah usaha John agar Sherlock -sahabatnya- ini tidak berlarut-larut dalam frustasinya. Walau Sherlock merasa enggan pada awalnya.

"Hm~ Jadi karena itu kau tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun? lalu kenapa kau tidak mengatakan perasaanmu saat itu?," Sherlock pun lanjut mengigit sandwichnya setelah melontarkan pertanyaannya. 

Berawal enggan berujung banyak pertanyaan. Entah mengapa obrolan mereka yang semula membahas tentang kasus penipuan berubah menjadi topik percintaan. Semua lantaran John yang bercerita tentang kisah cinta tersembunyinya pada seorang pemuda, adik tingkatnya saat di bangku kuliah.

Sherlock masih menunggu jawaban sang sahabat, hingga 5 menit berlalu tidak ada jawaban ia pun berkata, "Kalau aku jadi kau, aku pasti sudah menarik tangan orang yang kusuka lalu kudekap dia sambil mengungkapkan perasaanku padanya," Sherlock pun menatap John dari ekor matanya, mengamati seperti apa reaksi yang terlihat dari raut wajah sahabatnya ini.

John terlihat pasrah saat menghela napas, kedua tangannya kini meremas kaleng lalu menunduk, "Hah~ seandainya saat itu kukatakan perasaanku padanya, mungkin sekarang aku dan ... Louis," gumamnya hampir berbisik.

"Apa?!!."

"Ah!! bukan apa-apa Sherlock," John segera berdalih, "Ahaha~ lalu ba-bagaimana denganmu? bu-bukankah kau berencana ingin segera melamar pacarmu," John pun langsung mengalihkan topik. 

Sherlock menyeringai, sungguh dalam hatinya ingin ia tertawa terbahak-bahak karena tingkah gugup sahabatnya.

Sungguh tadi sangat jelas Sherlock mendengar nama yang tak sengaja sahabatnya sebutkan, 'Menarik sekali,' pikirnya sambil menatap ke arah John.

"Lalu sampai sekarang kau masih menyukai pemuda itu, benarkan Jo-hn~" Sherlock menerka dengan nada menggoda.

John tersentak, terkejut dengan wajah memerah seiring suara dari tenggorokannya yang kini menelan ludah kering, "Ya-yah~" rasa gugupnya membuat John menenggak habis sisa kopi dari kaleng di tangannya, "Hah~ iya Sherlock. Aku bahkan berharap bisa bertemu dengannya lagi .... Sekali saja," jawabnya jelas dengan tatapan lurus ke depan, penuh harap.