Last Day in Maldives

1.2K 70 20
                                    

Warning: Yaoi 21+, Shonen Ai, OOC, Typo, Alur Maju Mundur kek *****(pippp) mobil maksudnya 😎

Fanfic ini didasari oleh roleplay dari para Roleplayer MTP di Twitter
Semoga My Dear Reader suka XD
-----------------------------------------------------------

# Pusat Perbelanjaan Kepulauan Maladewa

# Pusat Perbelanjaan Kepulauan Maladewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi demi mendukung cerita)

Angin kuat berhembus dari laut dan matahari khas kepulauan dekat garis katulistiwa membuat mereka harus menutupi kepala dengan topi jerami serta kacamata hitam dari teriknya sinar matahari.

Beruntung cuaca di siang ini tidak sepanas biasanya. Kumpulan awan yang berarak kerap menutupi matahari dan ditambah suasana pasar yang menjajakan oleh-oleh tidak terlalu ramai, sungguh suatu keberuntungan bagi dia yang kurang suka berlama-lama di tempat yang ramai. William dan Albert contohnya. 

Bekerja di ruangan tertutup ditambah hidup di lingkungan yang tidak padat penduduk seperti London, membuat William dan Albert cukup sulit beradaptasi dengan situasi ramai seperti pasar.

"Hah~" 

Mereka berdua -Albert dan William- menghela napas bersamaan.

Albert semakin mengarahkan kipas mini otomatisnya di sekitar wajah dan leher. Sedangkan William sibuk menggerakkan tangannya, ia lebih memilih menggunakan kipas bambu yang baru saja ia beli di toko souvernir terdekat demi menghilangkan rasa panas yang menyengat di kulitnya. Tiga puluh dua derajat celsius, cuaca yang sangat panas untuk mereka berdua.

"Nii-san, lihat di sana ada toko yang unik."

Segera sang adik pun masuk ke sebuah toko dengan seorang pramuniaga yang menyambut mereka dengan ramah di depan pintu masuknya. 

Albert dan William tertawa kecil, kadang sedikit menggelengkan kepala karena memperhatikan sikap Louis hari ini. 

"Untung saja Louis mudah terbujuk, benar kan Nii-san," ucap William pada Albert

Albert mengangguk pelan, "Bisa gawat jika dia merajuk terlalu lama," Albert menghela napas. 

Tiba-tiba Albert dan William mengingat kejadian beberapa jam lalu. Albert dan William sama-sama terlambat bangun pagi ini, hingga akhirnya membuat sang adik sarapan sendiri di coffee shop. Louis sempat memaafkan mereka namun ketika ia menyadari ada banyak bekas merah di leher serta belikat Albert dan William. Tanda bahwa William dan Albert menelantarkannya karena mereka bersenang-senang dan pasangannya masing-masing semalaman. Louis pun seketika murka lalu mengejar-ngejar dua Holmes mulai dari kamar hingga sampai ke tepi pantai dengan short katana di tangannya. 

Suasana damai penginapan pun seketika ramai.

Tidak ada yang berani menghalangi Louis yang sedang penuh energi, begitu pula dua Holmes yang ia kejar hanya pasrah menghindar tanpa ada perlawanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LIFE OF MARRIAGE (MORIARTY THE PATRIOT FANFIC) YAOI 18 +Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang