4. Need to know

6 2 0
                                    

Calling

"Tor, jalan yuk.."

"Kalo sempet, abis kelas ntar gw ke rumah lu ya....
Ada masalah lagi?"

"Engga....
Emang gw ga boleh kangen pacar sendiri?"

Untuk saat ini Victor entah mengapa tak geli saat Terissa bilang "kangen".
Entah karena sudah terbiasa, atau karena Victor mulai menganggap bahwa Terissa betulan pacarnya, atau justru karena Victor juga mulai merasakan hal yang sama?

"Aih, bisa aja lu wkwk...
Yodah, see you"

Call ended

.

"Hai, cowok akuuuu"
Ucap Terissa sembari menghampiri Victor

"Ay, apasih wkwk"
Jawab Victor sedikit senyum. Victor pun memberikan helm ke Terissa.

"Bisa pake sendiri atau perlu dipakein?" Tanya Victor sembari memberikan helm, disertai dengan senyuman manis

"Tor, lu pen bikin gw tambah suka sama lu trus lu ninggalin gw pas sayang2nya gitu?"
Batin Terissa

Meskipun rasanya ingin guling-guling di lantai sambil berteriak, tapi Terissa tetap bersikap tenang dengan sedikit tersipu.

Entah kenapa hal itu terlihat cute di mata Victor.

Terissa pun memilih memakai helm nya sendiri, takut kalau dipakaikan, ia bisa pingsan di tempat karena denyut jantung yang terlalu cepat berdegub.

.

"Eh kata lu Edgar sama Ray sering simple date sama cewek diorang di sini ya?"
Tanya Terissa untuk membuka obrolan

"Iyaa, tapi kalo lu ga suka kita bisa ke tempat lain."

Terissa menggeleng, Taman Gajah adalah tempat yang asri dan hangat, apalagi di jam jam sore.

"Oh ya, kan gw dah pernah cerita soal keluarga gw. Skrg gantian, lu yang cerita soal keluarga lu"
Ucap Terissa

"Suddenly?!?!?!"
Tanya Victor dengan komuk lawak seperti biasa

"HAHAHAHA, muka lu biasa aja geh bre...."
Terissa terbahak sambil memukuk-mukul Victor

"Ya... ya lagian lu tiba-tiba banget. Itu kan udah lama Riss... Tiba-tiba banget lu bahas itu."

Terissa mengangguk dan sedikit menyeringai.

"Bener kata Karina, bahkan disaat terdesak sekalipun, lu tetep tenang."

"Dia ngomong gitu?"

Terissa mengangguk dan berdeham mengiyakan.

"Ngomong apalagi dia?"
Seolah tahu watak sahabatnya ini, Victor tau bahwa Karina tidak akan pernah membahas seseorang kecuali dengan orang-orang yang perlu tau. Itupun sekalinya terbuka, sampe hal detail bakal dikasih tau

"Gada"
Jawab Terissa

"Boong"

"Ya, kok boong.
Dia cuma bilang kalo lu itu orang nya baik, bahkan kalo hal se-sensitif apapun pasti lu bisa hadapi dengan tenang. Dia tau karena dia pernah ngobrol deep talk sama lu.

...............................

Iri gw sama dia, gw aja belum pernah ngobrol se-intens itu sama lu."

Victor tersenyum ringan.
"Itu iri apa cemburuuuu?"

"YA CEMBURU LAH! Kok pake nanya?"

Terissa pun melipat tangannya, mengalihkan pandangan dari Victor.

"Ahahahahaha.... Bener kata Edgar.
Dia sempet khawatir kalo cewek dia dibenci orang gara-gara cemburu. Padahal mah Karina maunya sama Edgar doang wkwk"

Friend To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang