"Iiiii.... Gw pen jadi Bridesmaid nya Terissaaa" keluh Karina yang sedang bersiap di depan Piano
"Tau... Malah gw main gitar... Apaan?!?!" Keluh Derana yang sedang mengatur sound gitar nya
"Udah sih lorang ini. Lorang ga dikasih tau Terissa kan? Gw juga sebenernya ga dibolehin Victor ngasi tau lorang, tapi mereka berharap di hari spesial mereka, kita yang ngiringin mereka. Ngoceh lagi, Rere sama Mate aja gw suruh gantiin lorang" Oceh Ray
"Kalo gitu gw juga ga maen" Celetuk Edgar tiba-tiba
"Yah jangan gitu laah... Ga setia kawan lu ini..." Ucap Ray
Tiba-tiba Katherine datang datang dan meminta para pemusik untuk mulai main musik
"Eh main main... Penganten dah sampe"Mereka yang tadinya ribut dan mengeluh seketika langsung fokus dengan permainan musik masing-masing dan dengan air mata haru
Mendengar lagu yang dimainkan teman-temannya, Terissa dan Victor pun tertawa di tengah air mata haru mereka..
.
."Oke, selanjutnya adalah lempar bunga oleh mempelai. Dimohon untuk kerabat bisa bersiap di depan panggung" ucap Katherine selaku MC
Dengan brutalnya Kenneth dan Ray langsung berlari menuju ke depan panggung. Bahkan Kenneth hampir menjatuhkan bass yg dimainkannya dan ia sendiri hampir jatuh tergelincir.
Melihat Ray dan Kenneth yang secara brutal berlari dari tempat pemusik ke depan panggung, Ethan yang tadinya menjadi MC pun langsung lari ke bawah untuk berebut bersama mereka.
"Anjir, Kenneth sama Ray... Ikuut" Ucap EthanKatherine pun menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabat-sahabatnya itu.
"Edgar ga ikut?" Tanya Ethan
"Ya lu tau kan Karina mau sukses dulu" Ucap Ray
"Bodoamat, gw mau nikah duluan" Celetuk Kenneth"Oke baik... 1, 2, 3... Lempar"
Seperti prank-prank pada umumnya, Victor ternyata tak jadi melepar bunganya. Ia malah berbalik dan melempar bunganya ke arah Kenneth. Kenneth selebrasi singkat kemudian melemparnya ke Ray. Sama dengan Kenneth, bunga kembali pindah ke tangan Ethan. Kemudian bucket langsung dilempar ke tangan Edgar yang masih di tempat drum.
"Thank brou!" Ucap Edgar sambil berterimakasih ala ala prince Disney
Karena kejadian oper-operan bucket yang terjadi begitu cepat, para tamu pun hanya terdiam dan baru mulai riuh kembali ketika Edgar membungkuk terimakasih.
"Baik para hadirin sekalian dan pihak keluarga yang terkejut dengan apa yang terjadi barusan. Semoga hal tadi dapat menjadi hiburan bagi bapak ibu sekalian. Karena jujur, kami semua juga tak menduga dan tak merencanakan hal tadi. Itu semua hanyalah insting reflek antar sahabat" Jelas Katherine
"Baik, selanjutnya kita akan lanjut ke sesi foto bersama, seraya bapak ibu tamu undangan dapat menikmati makanan yang kami hidangkan" Ucap Ethan
"Dipersilakan untuk para pemusik agar dapat berfoto bersama dengan mempelai. Karena setelah itu pemusik akan mengiringi tamu hadirin pada saat menikmati hidangan" Ucap Katherine
Para pemusik, juga beberapa mantan anak Youth langsung bersalam-salaman dengan mempelai dan orangtua kemudian berfoto bersama.
"Ga terasa ya ris.. Ternyata lu jadi yang pertama di antara kita.. Selamat ya..."
"Uhuhuu, anak-anak bunda udah nikah aja T~T... Jadi keluarga yang bahagia yaa"
"Bro, selamat bro! Akhirnya... Padahal dulu lu yang ga yakin sama perasaan lu, eh malah lu duluan yang married"
"Selamat ya Victor Terissa. Semoga kalian langgeng dan anak kalian ga jadi kayak kalian... Hehe"
"Aciaah.... Dah nikah aja...
Share info first night nya ya...""Selamat ya Tor, Ris. Ga nyangka sih...
Ikutan sedih loh aku ini... Eh terharu maksudnya wkwk"Ucapan selamat dan penuh kebahagiaan itu terucap dengan polos dari sahabat-sahabat terkasih. Tak menyangka, ternyata mereka akhirnya menikah.
Hubungan yang berawal dari sebuah permainan Truth Or Dare, menjadi hubungan seumur hidup.
.
"Akhirnya ya, tiba juga hari pernikahan kita"
"Iya... Aku bersyukur banget sama Tuhan, karena akhirnya kamu bisa jadi istri aku dan aku janji, kita akan bangun keluarga bahagia yang kita rindu selama ini"
"Meskipun kita ga pernah dapet keluarga kayak yang kita harapkan, tapi setidaknya, kita harus berusaha membangun keluarga itu dan mempertahankannya."
Selamat Victor Pascaline dan Terissa Angela. Perjuangan kalian memang terkesan mudah, tapi bagian kalian, ini bukanlah suatu hal yang mudah. Mengambil komitmen sehidup-semati ketika para sahabat masih sibuk dengan karir, kalian termasuk berani. Dan semoga, keberanian ini bisa menjadi akhir dari kisah kelam kalian.
Semoga bahtera rumah tangga yang baru ini, bisa berjalan dengan baik, sampai di pelabuhan terakhir. Semoga keluarga yang kalian idam-idamkan dulu, rumah yang kalian rindukan, bisa kalian bangun.Hingga akhirnya, bukan hanya kalian, tapi Inner Child kalian juga ikut berbahagia setelah selama ini ia menderita.
HAPPY WEDDING!!!!
.
.And THE END
.
.
.Makasih semua untuk support nya.
Makasih udah ngikutin cerita Victor dan Terissa dari awal sampai akhir. Mungkin ada dari kalian yang ngerasa, udah gitu aja?, Atau ga seru ah, semuanya mulus-mulus aja.Sebenernya bukan itu poin cerita ini. Cerita ini tuh lebih ke bagaimana 2 insan yang rumahnya hancur, bertemu, untuk membangun rumah mereka sendiri.
Dan tanpa kita sadar, banyak hubungan yang awalnya dijalankan dengan penuh cinta, akhirnya berakhir pada hubungan rumah tangga tanpa rasa cinta. Akhirnya, yang menjadi korban adalah anak-anak.
Oleh karena itu, hubungan mereka ini justru sebaliknya. Mereka menjalani hubungan tanpa rasa memiliki, rasa cinta yang begitu mendalam, karena adanya trauma efek dari rumah tangga orangtua mereka. Namun akhirnya, mereka dapat menjalani hubungan mereka dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.Namun ya, kurangnya problematik dalam cerita ini akan Yaena(saya) jadikan pelajaran.
Terima kasih semuanya🙏🙏💙💙💙💙
Dan sekali lagi, HAPPY WEDDING VICTOR AND TERISSA!!!!🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend To Love
Teen FictionSiapa yang menyangka kalau jodoh kita sekarang ternyata adalah teman masa kecil kita? Cerita ini tak seperti cerita-cerita cinta pada umumnya, dimana kita jatus cinta pada pandangan pertama. Perasaan dalam kisah ini berubah dari rasa pertemanan, pe...