Sabtu, ketemu camer.
Muncul notifikasi di HP Victor, sebagai pengingat bahwa hari ini Victor ada jadwal ketemu camer, alias calon mertua.
Victor mengambil foto setelan pakaiannya, lalu mengirimnya ke Terissa. Baju kemeja biru yang terkesan tak terlalu formal dan celana kain biasa. Memberi kesan dewasa tapi tak terkesan dipaksakan.
"Bagus gaa?"
Tanya Victor"Baguuus...
Cowok aku kan emang cakep🙆❤️" Balas Terissa"Aish, skrg love nya udah merah... Dulu mah biru kalo ga item"
"Item emang kesukaan gw, jadi kalo gw kirim ke orang, itu artinya dia Ma prend... Tapi kalo love nya biru, itu bestiee....
Inget ga, adek kelas yang baper gar-gara Karina ngirim love biru di tiap chat dia? Padahal Karina paling seneng sama orang yang mau diajak pelayanan, makanya dia selalu kirim love ke adek itu... Gw ngebayangin gimana dia pas tau Karina sama Edgar dah jadian, nyesek banget ya pasti, first crush dia loh Karina..." Ucap Terissa dalam vnVictor mendengar vn Terissa itu seraya menata rambutnya. Tanpa ia sadari, ia ternyata senyum-senyum sendiri sewaktu mendengar celotehan pacarnya itu.
"Yodah, gw sarapan dulu ya.."
Chat terakhir Victor itu kemudian di-reaction emot 👍 oleh Terissa.
.
"Mau kemana kamu dah rapi gini Tor?" Tanya ibuk Victor
"Loh, ibu ga inget aku cerita? Aku hari ini mau ke rumah Terissa, soalnya ternyata ortu nya gatau aku tuh pacarnya Terissa"
"Oooh..."
"Tapi aku bingung loh Buk, gimana ya cara ngomong nya? Masa "Saya Victor Tan, pacarnya Terissa" ? Kan kesannya kek gimanaaa gitu..." Ucap Victor
"Ya kamu Dateng aja kan mau jemput Terissa, terus bilang ke dia biar ajak kamu masuk trus kenalin kamu ke orangtuanya. Baru ntar Terissa izin beres-beres dulu. Nah disitu lah kamu di interogasi"
Ucap Mas Vicky yang entah muncul darimana"Cih, pengalaman emang beda ya mas wkwkw" ledek Victor
"Kalo bukan karena hari ini kamu mau dicecar ribuan pertanyaan aja, udah mas banting kamu" ucap Vicky yang paling tak suka di ledek adik-adiknya.
"Vico nya ga sekalian dibangunin Ky?" Tanya Ibuk
"Udah. Kebo dia"
Jawaban singkat Vicky itu menyiratkan seberapa kesalnya dia karena Vico yang tak kunjung bangun dari tempat tidurnyaAkhirnya Victor pun menyelesaikan sarapan dengan keluarganya dan bergegas ke rumah Terissa.
Sebelum berangkat, Victor berkoordinasi dengan Terissa agar semuanya lancar sesuai arahan mas Vicky.
.
Di rumah Terissa, sesaat sebelum Victor datang
"Pa, ma, nanti pacar aku dateng, jemput.... Mau keluar bentar" Ucap Terissa pada kedua orangtuanya, setelah mengumpulkan seluruh keberanian dalam jiwanya
"Oh" Jawab singkat ibunya
Ayahnya hanya tersenyum dan mengangguk.
"Waduh... Mama keknya ga setuju... Gimana ya..."
"Kamu beneran udah pacaran?!?!" tanya Bang Tio dengan nada kaget
"Iya(?).... Terus kenapa?"
Ucap Terissa heran sekaligus terkejut"Sama si piktor piktor itu?!?!" Tanya Tio
"Iya... Ya emang kenapa? Kok kayaknya Abang kaget banget?" Tanya Terissa
"Ya... Ya gatau kaget aja...
Trus kalian jadiannya dari kapan? Kenapa baru cerita sekarang?"
Tanya Bang Tio"Shit Bang Tio, ngerusak skenario aja"
Batin Terissa"Iya juga, kalian pacarannya sejak kapan? Jadi kalian selama ini diem-dieman aja?" Tanya Papa nya Terissa
"Ya kami jadian waktu itu ga sengaja....
Kami jadian pas yang waktu itu kami nginep di rumah teman kami yang orang Korea itu... Trus kami main lah, trus yang kalah dikasih pilihan Jujur atau Tantangan, aku pilih nya tantangan, si Victor juga. Eh si Karina kasih tantangan ke Victor buat nembak aku dan tantangan buat aku ga boleh nolak dia. Jadilah kami pacaran.Dan kenapa kami rahasiain ini dari waktu itu, karena kami selama ini pacaran tuh ya main-main aja. Dan belum kepikiran buat serius. Kalo semisal putus padahal udah di kenalin ke ortu kan malu + ga enak juga kan pa? Makanya kami diem-diem aja."
Ucap Terissa"Berarti kalo dia kesini artinya dia udah serius?" Tanya Mama Terissa
"Ya.... Bukan berarti kita bakal berencana nikah dalam waktu dekat. Cuman, dia mau pastiin ke mama papa, kalau dia pacar aku, dan bakal ngusahain yang terbaik supaya kita bisa nikah. Lebih baik nikahnya nanti tapi udah punya rumah, kendaraan, tabungan, dan lain lain, daripada nikah skrg tapi berantakan secara finansial?"
Tanya TerissaPapa Terissa menepuk bahu Terissa pelan dan tersenyum haru.
"Bagus kamu belajar dari kesalahan sebelum-sebelumnya"Terissa pun hanya tersenyum.
Terissa memandang abangnya, dan abangnya terlihat seperti berusaha menerima semuanya..
"Apa yang selama ini aku jaga akhirnya menjadi milik orang lain juga ya?"
"Kira-kira dia tau ga ya kalo marahnya aku selama ini tuh karena aku sayang sama dia?"
"Cowok jaman sekarang banyak yang bajingan. Aku sendiri skrg masih belum bisa benar-benar mencintai istriku. Aku hanya takut adik kecilku itu berakhir dengan bajingan sepertiku"
"Ia tampak yakin dengan pilihannya... Apa artinya si Victor memang baik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend To Love
Teen FictionSiapa yang menyangka kalau jodoh kita sekarang ternyata adalah teman masa kecil kita? Cerita ini tak seperti cerita-cerita cinta pada umumnya, dimana kita jatus cinta pada pandangan pertama. Perasaan dalam kisah ini berubah dari rasa pertemanan, pe...