🌙10

657 105 15
                                    

Menyadari










~~~

"Papa harus banget ke Bandung? Aku gak boleh ikut? "

Brata menatap putrinya sambil terkekeh, " kamu sekolah. "

Raline mendengus. " Jangan lama lama. Sepi tau gak ada Papa. "

"kan bisa ajak Rara kesini. "

"iya deh. "

Papanya bilang ada panggilan kerja, jadinya Raline harus berdua sama Bibi lagi di rumah. Mau ikut tadinya, tapi iya juga kan Raline sekolah.

"berapa hari sih? "

"cuma 3 hari, Princess. Nanti Papa beliin mie kocok. "

"udah enggak enak dong nanti."

"terus mau apa? "

"apa aja deh. "

" emang cewek susah ditebak. "

"biarin! "

Brata menjepit hidung Raline, " kamu mirip Mama banget. "

"iya kan aku anaknya. Kalo aku mirip tetangga, ya bahaya. "

Keduanya ketawa karna candaan receh itu. Brata selalu mau buat Raline tersenyum. Bagaimana pun caranya, senyum Raline itu lebih berharga dari apapun.

Sejak kecil, Raline hanya punya dia dan Bibi. Gak ada keluarga atau yang lainnya. Jadi, Brata sangat dekat dengan putri semata wayangnya itu.

"Mama cantik banget ya aslinya? Soalnya aku cantik. "

Brata terkekeh, "pede sekali ya anak Papa. Iya, Mama itu cantik. Wanita yang paling cantik bagi Papa setelah Oma kamu. "

"kalo aku? "

Brata tertawa, " hmmm berapa ya? Kedua deh. Raline sama Mama sama sama cantik. "

Raline tersenyum. Papa dan Mamanya itu manis banget. Papanya yang cinta banget ke Mama, buat Raline mau suatu saat nanti bisa dapet yang kayak Papa.

Papa selama ini gak bisa buka hati buat yang selain Mama. Padahal Raline sama sekali gak masalah kalo Papa nikah lagi. Tapi Papa nya yang gak mau.

"Papa mau makan siang apa? Aku makan di sekolah aja. "

"Papa makan di kantor kalo begitu. Nanti beli aja di kantin. "



~~~

"astaga, aku udah besar! "

Nathan menggeleng. Sejak tadi dia sama Rara debat. Rara bilang mau ke pesta ulang tahun temennya, tapi Nathan bersikeras mau nemenin.

Ya gak mau lah Rara. Yang ada nanti dia gak bebas. Nathan itu sebelas dua belas sama Jafar. Posesif banget ke Rara. Tapi itu semua juga karna mereka sayang ke Rara.

"kamu masih kecil. Masih bayik! "

Rara menatap Nathan tajam. Dirinya mencoba nyari bantuan ke Jafar yang duduk di sampingnya. Tapi sama aja. Jafar malah menggeleng juga.

Cerita Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang