[Luna Pov]
Lapisan pelindung waktu seperti balon dari sabun itu menghilang. Aku segera membuat lapisan pelindung waktu itu menyelimuti tubuhku. Rambutku mulai berubah warna menjadi perak.
"Ibu ayah lihatlah aku sudah bisa mengendalikannya sesuka ku sekarang" gunamku dalam hati. Tidak ada yang mengetahui apa yang kulakukan karena pohon pohon besar ini metutupi ku. Aku segera menjentikan jariku dan... Waktu pun berjalan lambat, 1 detik yang asli sekarang bagiku terasa 5 menit.
"Baiklah aku harus pergi ketempat anak sombong itu. Aku akan menggunakan batas maksimal, hanya bisa melakukannya selama 3 menit yang berarti 15 menit untukku untuk mengerjai mereka hihihi"
Aku pergi kesana. Jarak tempuh ku dari sini kesana 5 menit jadi aku hanya bisa mengerjai mereka 5 menit dan 5 lagi untuk pulang agar tidak ada yang mencurigaiku. Aku tahu setelah menggunakannya sampai batas maksimal aku akan pingsan karena kelelahan, karena mengatur waktu itu memakan energi dan stamina cukup banyak.
Sesampainya disana aku melihat mereka sedang mengumpulkan kayu dan memotongnya untuk dibuat rumah. Aku tak tega jika harus menyembunyikan kayu kayu itu lagi pula itu berat jadi aku mengambil tas mereka dan menyembunyikannya disemak semak dan ada juga yang ku tukar, ada juga yang isi tasnya kutukar dan ku keluarkan dari tas mereka ada juga tas yang dekat dengan sungai tak sengaja ku jatuhkan agar mereka mengira itu kecelakaan.
Tak semuanya ku jahili hanya kelompok anak anak sombong tadi yang ku jahili ya mereka ada 9 orang itu artinya 3 kelompok yang bekerja sama. Aku melihat orang yang tadi berbicara dengan kami dengan angkuh, sepertinya ia pemimpinnya. Ia bertugas menyusun kayu kayu yang sudah dipotong oleh temannya menggunakan energinya. Sangat halus potongannya.
Ada ide jahil yang muncul dikepalaku. Jarak anak itu tidak jauh dari tumpukan kayu itu aku mendorongnya hingga ia hilang keseimbangan. Tidak keras hanya menyentuhnya, tapi dampaknya di waktu yang asli akan seperti didorong pelan.
"Sudah 5 menit aku disini, aku harus kembali" melangkah pergi dengan puas aku berdiri belakang mereka berdua.
Aku kembali seperti semula dengan rambut berwarna emas dan mata biru. Sebenarnya ini adalah efek dari segel agar sewaktu waktu aku lepas kendali maka akan digagalkan oleh segel itu. Walau sekarang aku bisa mengendalikannya dengan sempurna tapi tidak masalah untuk berjaga jaga lagi pula aku suka efek segelnya yang membuatku tampak lebih cerah. Selesai dengan segelku aku mengembalikan waktu seperi semula.
"Aku selesai" kataku sambil menepuk pundak mereka.
Aku melihat pundak mereka menegang karena terkejut. Mereka berbalik dan tampak kesal, tapi itu semua berubah menjadi kekhawatiran karena melihatku pucat dan lalu jatuh pingsan.
•°•°•°•
Aku merasakan angin yang lembut namun dingin, aku mendengar sebuah suara samar samar seperti orang yang sedang membangun rumah.
Hah.. Rumah? Sadar dengan apa yang aku pikirkan aku membuka mataku. Matahari terbenam membuat langit menjadi orange yang indah, tapi bukan itu yang mengejutkanku. Aku melihat sebuah rangka rumah besar yang sedang dibangun.
"Hebat..." gunamku tanpa sadar
"Heh... Luna kau sudah bangun? Bagaimana? Hebat bukan?" kata theo dengan bangga.
"Jika kau sudah sadar bisa kah kau bantu kami? Kami lapar sejak siang tadi kami belum makan, carilah buah buahan" kata lykos dengan dingin.
"Oh.. sikapnya, ia bisa berubah dengan cepat" gunamku dalam hati
"Ah iya sebentar ya" kataku sembari pergi tapi ku hentikan langkah ku dan bertanya pada theo.
"Theo!!! Bisakah kau tanyakan kepada binatang disekitar sini dimana aku bisa memetik buah buahan!!!" teriakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
OOD EYES
Fantasyketika mereka yang terbuang mencoba untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka layak di akui sebagai manusia, bukan monster. ketika mereka yang mempunyai kekuatan yang seharusnya digunakan untuk melindungi manusia, tapi justru mereka dibunuh. apa j...