[Theo Pov]
Aku membuat mataku menjadi hitam dan mulai berkomunikasi dengan alam. Aku memejamkan mataku untuk mencoba menghubungi ratu peri.
"Wahai ratu peri cytheria, bisakah kau mendengarku? Aku memanggilmu..." ucapku dalam hati.
"Apa apa?" sebuah suara memasuki pikiranku
"Bisa kau bantu aku menenmukan seseorang?"
"Seperti apa dia?"
"Dia seorang gadis seumuran kami, berambut pink dan matanya magenta"
"Baiklah tunggu sebentar"
Aku membuka mataku. Dan memberitahu mereka agar menunggu beberapa saat. Saat kami benar benar bosan, akhirnya ratu peri itu menghubungi kami kembali.
"Halo..."
"Ya aku mendengar mu, cytheria... Apa yang kau maksud sebentar itu 2 jam" kata ku geram
"Oh... Maaf aku ada rapat dengan para peri musim dingin dan musim semi"
"Langsung saja, apa kau sudah menemukannya?"
"Ya pergilah ke hutan hitam, letaknya ada di barat pulau ini"
"Baiklah terima kasih cyth"
Komunikasi kami pun terputus, aku memberitahu luna dan kakak dan dengan cepat pergi kebarat hutan ini.
•°•°•°•
"Akhirnya... Sampai..." kata lykos dengan terengah engah
"Aku bingung sebenarnya seberapa luas sekolah ini?!" teriak ku sembari melepas lelah
"Ayo kita masuk" ucap luna dengan santainya
"Hei!!! Kami lelah!" ucapku kesal
"Kau yang tidak terbang tidak akan tahu betapa lelahnya ini" ucap lykos. Mendengar itu luna hanya cemberut.
"Sembari kita beristirahat ada baiknya kita bersiaga, aku merasa hutan ini berbahaya" ucap lykos.
Kami pun berunding dan menyiapkan senjata kita yang paling dikuasai. Aku dan luna bersiap dengan panah, sementara lykos dia membuat 2 pedang dengan tangannya.
Kami masuk kehutan itu dengan berbaris, lykos didepan, luna ditengah dan aku dibelakang, dengan bantuan cahaya luna kami dapat melihat walau terbatas karena sekarang sudah malam dan kabut disini sangat tebal. Kami berjalan pelan memasuki hutan. Lama sekali kami berjalan kami menemukan sebuah goa yang besar sekali.
"Seram" ucap luna ketakutan
"Bloom" bisik lykos, suara kami bergema digoa itu
"Bloom kau ada disana?" ucapnya lagi
"Ini aku lykos, keluarlah jika kau ada didalam" ucapnya lagi.
Ssssst...
Tiba tiba ada sebuah suara, kami segara membuat posisi siaga, namun
"Tenanglah ini aku, lihat arah jam 11" ucap suara itu.
Aku melihat disana ada seseorang dibalik batu. Lykos dengan hati hati mendekat, aku dan luna menyiapkan panah untuk berjaga jaga kalau dia bukan bloom. Tapi lykos menyuruh kami mendekat dan melihatnya. Kami mendekat dan ternyata itu benar bloom! Kakinya terjepit diantara batu dan dinding goa, dan lagi kakinya berdarah.
"Bloom, bloom! Bertahanlah" ucap luna dengan pelan
"Ssst diam atau monster itu akan datang lagi!!!!" kata bloom memperingati
KAMU SEDANG MEMBACA
OOD EYES
Fantasyketika mereka yang terbuang mencoba untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka layak di akui sebagai manusia, bukan monster. ketika mereka yang mempunyai kekuatan yang seharusnya digunakan untuk melindungi manusia, tapi justru mereka dibunuh. apa j...