Karena Musim Semi.

6.1K 494 7
                                    

[Lykos Pov]

Keluar dari kamar kami setelah menganti baju dengan apa yang mereka berikan sesuai dengan permintaan mereka.

Kami saling mengagumi penampilan kami satu sama lain. Dan pergi menuju keluar rumah. Saat aku membuka pintu aku melihat pohon ini berubah warna menjadi pink. Aku kira awalnya pohon ini pohon beringin atau semacamnya, aku tidak mengira bahwa ini pohon sakura.

Apa karena pohon ini sudah tua jadi perkembangan mereka terlambat?

Pohon sakura adalah pohon yang banyak menyimpan kenangan ku dan adik ku. Semenjak kami kehilangan kedua orang tua kami, pohon itu ikut terbakar oleh api yang membakar rumah kami. Theo muncul disampingku dengan heran. Tapi keheranannya itu itu sudah terjawab dengan melihat pohon ini.

"Kak, ku kira ini bukan pohon bunga sakura awalnya" ucap theo

"Awalnya juga kukira begitu theo..." ucapku.

Sampainya di area murid lain kami melihat disini bukan pohon sakura, tapi cemara, pohon sakura disini bisa dihitung oleh jari. Kami baru menyadarinya.

Hari ini adalah menguji kerja sama kelompok. Perwakilan setiap kelompok maju untuk mengambil amplop. Satu amplop berisi 3 teka teki dan kita harus mencari benda yang dimaksud. Aku maju dan mengambil amplop dengan sembarang.

Aku merasa hari ini aku kurang fokus. Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan kami, dari 3 pertanyaan semuanya sulit. Kami mencoba memecahkan pertanyaan soal pertama.

Aku sebuah es yang muncul saat musim semi, aku menyembuhkan dan juga menyakiti, aku yang tercipta dari sebuah ilusi yang tercipta dari perasaan mengerikan.

"Apa ini maksudnya bunga salju?" tanya luna

"Bisa saja bunga itu seperti salju pada musim semi, itu bunga obat, tapi bunga ini punya racun pada duri batangnya yang menyebabkan halusinasi tentang apa yang paling kita takuti" kata nickolas

"Jika memang benar ayo cari" kata theo

"Bunga itu sangat langka, dimana kita mau mencari?" tanya ku

"Karena itu tumbuhan herbal, ayo kita cari di padang bunga sebelah. Kata miss clara kebanyakan bunga di sana obat, tapi ada juga yang beracun jadi hati hati saat kita melangkah!" ujar luna. Kami pergi kesana secepat mungkin. Saat disana kami berpencar.

Aku berjalan sambil melamun, mengingat tentang pohon sakura itu. Terngiang ngiang dikepalaku saat saat tragedi itu terjadi

*flashback*

Orang tuaku menyembunyikan ku dibawah kasur. Ayah ku mematikan lampu kamar agar aku tidak terlihat. Tiba tiba ada 2 orang laki laki bertubuh kekar dan satunya lagi kurus. Mereka membunuh dengan sadis kedua orang tuaku, tepat disamping jendela hingga sinar matahari menyinari mereka. Saat itu theo sedang tidak ada dirumah ia pergi bermain dihutan bersama dengan giffrin milik ayah ku.

Ayah sengaja agar theo tidak ada di rumah saat itu, sementara aku ayah tahu aku lebih suka dirumah. Ketika mereka pergi mereka membakar rumah ku. Ketika kurasa mereka sudah pergi aku keluar dan menghampiri kedua orang tua ku sambil menangis. Kata kata mereka selalu terngiang di kepalaku, kata kata terakhir ibu dan ayah ku

"Lykos, jaga adik mu baik baik. Jangan biarkan ia terluka. Jika kau lapar kau bisa mencari buah dihutan, kan? Jaga dirimu dan adik mu ya..." kata ibuku

"Lykos, giffrin keluarga kita ayah serahkan kepada mu... Sekarang kau lah yang menggantikan posisi ayah dan ibu... Jaga adik mu baik baik ya... Sekarang keluarlah dan cari adikmu, bawa ia menjauh dari tempat ini.. Carilah tempat yang aman. 2 tahun lagi saat awal musim semi pergilah sekolah bersama adikmu dan jadilah lebih kuat..." kata ayahku.

OOD EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang