keluarga

6.3K 563 5
                                    

[Lykos Pov]

"Baiklah akan kujawab pertanyaan kalian dengan jujur, tapi perkenalkan diri kalian terlebih dahulu" kata senior itu

"Lykos zefirino" kata ku dengan cepat

"Theodore zefirino" disambung dengan cepat oleh adikku

"Luna fortuna" disambung cepat dengan luna juga

"Dan kau?" tanya ku

"Nickolas goldey" ucapnya

"Bangsawan?"

"Bukan"

"Kenapa kau ingin memilih kami? Kenapa tidak mereka yang sudah memulai membangun rumah mereka?" tanya luna

"Karena aku tertarik pada kalian, kalian unik"

"Kau ingin membantu kami membuat rumah? Kami hanya anak kecil yang tak tahu apa apa" ucap ku

"Tidak masalah"

"Benarkah" ucap theo

"Ya"

"Buka tudung mu"

"Kenapa?"

"Tidak apa apa kami hanya ingin melihat wajah mu"

Ia membuka tudungnya. Rambutnya berwarna emas dan matanya sama dengan warna rambutnya kulitnya sangat putih seperti salju.

"Kenapa kau memakai tudung saat menemui kami?"

"Aku tidak suka jika terlalu mencolok"

"Hm... Baiklah jika ada kelompok lain yang rumahnya sudah jadi dan belum mendapat senior, apa kau akan tetap memilih kami?"

"Ya"

"Benarkah? Kau tidak akan menyesalinya?"

"Ya"

"Baiklah ini yang terakhir, apa benar kau mau menjadi senior kami? Membantu kami membangun rumah? Dan mencari makanan bersama kami? Saling menjaga satu sama lain dan menganggap kami sebangai keluarga tanpa syarat apa pun? Melakukannya dengan tulus tanpa meminta imbalan apa pun?" tanya luna bertubi tubi

"Ya, akan ku lakukan semuanya dengan tulus, kita akan membangun rumah bersama sama, karena jika aku menjadi senior kalian maka aku akan tinggal dengan kalian itu sudah pasti aku akan menganggap kalian keluarga" katanya dengan tersenyum lembut.

Aku tidak melihat ia berbohong, aku melihat mukanya sedikit malu karena tudungnya dibuka.

"Baiklah aku setuju kau menjadi senior kami" kataku dengan sikap yang semula dingin sekarang jadi agak ramah.

"Kalau begitu ayo ikut kami!!!" kata theo sambil berjalan memimpin didepan memasuki hutan lebih dalam

Sesampainya di depan belakang rumah kami kami segera melewati bagian bawah rumah. Saat senior itu berbalik ia membuka matanya lebar lebar

"K..kalian yang membuat rumah ini?" tanyanya gelagapan

"Yup! Itu berkat kerja keras kami dari kerja sama kami!"

"Yang tadi kami hanya menguji kakak" kata luna

"Rumah ini terlalu besar untuk dibangun oleh anak kecil dalam 1 hari 1 malam!" kata nick

"Jika anak revolusi biasa itu tidak mungkin. Kami ini agak spesial, terutama theo, di uang di percaya alam memngang tahta penting. karena itulah kami mudah untuk bernegosiasi dengan para pohon disini. Selain itu kami adalah bangsa ood eyes" kata ku dengan jujur

"Itukah sebabnya kalian setuju aku menjadi senior kalian? Karena aku bangsa goldey?" kata senior itu

"Menurut sejarah, bangsa goldey atau golden eyes yang menyelamatkan 4 anak yang tersisa dari pembantaian dingin puluhan tahun silam, bukan?" kata luna

"Ya itu benar. Dalam keluarga kami ada ikatan dengan keluarga ood eyes dan dalam pohon yang dijaga bangsa goldey terukir bahwa 'kewajiban bangsa kita adalah melindungi pohon yang menjadi saksi persaudaraan bangsa ood eyes dengan gold eyes dan harus saling melindungi satu sama lain'. Keluargaku selama bertahun tahun mencari kalian, dan akhirnya aku menemukan kalian" katanya

"Oh iya theo, bagaimana kau bisa dipercaya oleh alam?" tanya nick

"Oh itu, dulu saat aku menangis didalam hutan aku bertemu dengan pegasus putih yang sayapnya terluka parah, aku menghampirinya dan menyembuhkannya dengan energi ku. Lukanya terlalu parah hingha menghabiskan seluruh energi ku. Saat aku terbangun pegasus itu memberi hormat pada ku karena menyelamatkan nyawanya para peri keluar dari pohon dan pohon pohon merunduk kepada ku. Saat itu ada sebuah suara ia mengatakan kau yang menyelamatkan sang penyelamat alam, kau yang berjuang melindungi kami, kami memberikan kepercayaan kami kepadamu" cerita theo panjang lebar

•°•°•°•°•°•°•°•°•°
[Luna Pov]

"Ayo kita masuk ka!" kata ku berteriak dari atas

"Iya sebentar luna" kata nick

Saat semuanya berada didalam rumah. Kak nick memberitahu apa yang akan mereka lakukan sekarang. Duduk dikursi kami saling berunding satu sama lain.

"Baiklah, langsung saja. Sekolah akan memberikan 100 keping perak tiap bulanya. Jadi 1 anak memegang 25 keping perak. Jika kita membutuhkan uang lebih kita harus mencarinya sendiri. Sekolah dimulai besok, aku akan mengatur jadwal sekolah kalian. Kalian masuk keportal ini maka akan keluar di jalan masuk menuju toko toko sekolah"

Kami masuk keportal itu tanpa basa basi lagi

•°•°•°•
[Nick Pov]

Melihat anak anak itu langsung masuk aku hanya terkekeh kecil.

"Dasar mereka langsung saja masuk keportal tanpa bertanya bagaimana cara mereka pulang" kata ku.

Aku keluar rumah dan bertemu dengan para senior yang lain

"Hei!! Nickolas, bagaimana hari mu hari ini?" kata seorang yang sebaya denganku.

"Aku kasihan padamu, karena malam ini kau akan tidur di alam bebas, ku dengar hari ini akan ada badai" katanya terkekeh

Mereka semua tertawa. Aku hanya tersenyum. Rumah mereka sekarang sudah setengah jadi. Rumah itu kecil hanya seperti 1 buah kamar dirumah ku sekarang.

"Ya aku juga dengar itu dari pemilik energi cuaca. Hari ini akan ada hujan lebat beserta angin kencang. Rumah siapa yang tidak dibangun dengan kokoh pasti akan rubuh. Aku kasihan pada kalian" kata ku terkekeh

"Kamilah yang harusnya mengasihanimu. Rumah saja belum punya" kata salah satu dari mereka.

"Mari kita lihat siapa yang besok pagi basah dengan rumah mereka yang rubuh" kataku.

Aku menghampiri teman lamaku. Ia sekarang tinggal dirumah paling ujung. Rumah yang kecil. Aku melihat ia sedikit khawatir melihat rumahnya sekarang.

"Kau khawatir rumah ini rubuh?" tanyaku

"Ya... Para juniorku membuat rumah yang rapuh. Jika kau ingin tempat berteduh nanti malam kau bisa kemari, aku yakin para juniorku senang menerima kau dan para junior mu" tawarnya. Aku menggelengkan kepala ku.

"Seharusnya aku yang menawarkan itu pada mu. Nanti saat  sebelum hujan mulai turun begegaslah ikuti sungai ini. Aku akan menyambutmu dan para junior mu andrew" ucapku sambil tersenyum padanya. Ia sedikit ragu.

"Oh iya jangan lupa bawa barang barang kalian juga oke. Jangan pernah ragu untuk datang. Ayo pergi kita atur jadwal mereka, aku harap junior mu dan juniorku bisa satu jadwal" kataku.

Aku dan temanku satu satunya disini, andrew siley. Kami adalah kerabat jauh. Jika aku golden eyes maka dia silver eyes.

OOD EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang