[Luna Pov]
Pagi hari saat sehari sebelum tampil kami berlatih sekali lagi. Diawali dengan prolog yang dibacakan oleh ku
Di tengah tengah lapangan es ini kami membuat sebuah kuncup bunga besar terbuat dari es kuning yang dibuat aqua, warnanya diselaraskan dengan rambutku, aku berada di dalamnya dan membuat tubuhku bercahaya cukup terang agar memberikan efek bunga ini bercahaya dari dalam, diatasnya ada celah kecil untuk aba aba dimulainya prolog.
Aku membuat 2 bola cahaya kecil seperti kunang kunang dan melemparnya keatas, cahaya itu naik perlahan secara spiral yang membuatnya seperti saling mengelilingi satu sama lain.
Saat cahaya itu sudah lumayan tinggi diatas kuncup aku membuatnya meledak seperti kembang api kecil saat itu juga aqua membuka bunganya dan tampak seperti ada cahaya yang terpancarkan dari dalamnya. Aku yang duduk sambil menundukan kepalaku mulai mengangkat kepalaku dan membuka mataku dan memulai pembukaannya.
"Bagaimana? Apa aku kurang menghayati?" tanyaku
"Wah!!! Luna itu sempurna!" ucap aqua kagum.
"Apa kau punya gaun berwarna kuning atau putih? Sepertinya kostum itu cocok untukmu" komentar theo
"Luna bisa kau buat cahayamu menyerupai sayap peri? Sepertinya akan bangus jika kau berperan seperti peri yang membacakan sebuah dongeng" ucap elyx
"Itu ide yang bagus!" seru ku.
Kami sudah sepakat akan menjalankan drama ini dengan sepenuh hati. Jadi kami akan berpura pura se akan kami bukan bangsa ood eyes.
"Apa perlu aku membeli softlens berwarna kuning?" ucapku
"Boleh saja itu akan membuat kau tampak seperti dewi cahaya" puji edward
"Kau berlebihan edward" kataku dengan tersipu.
Drama pun dilanjutkan setelah aku selesai membaca prolog. Aku membuat meredupkan cahayaku dan aqua membuat es itu pecah menjadi kecil kecil dan menghilangkannya disaat bersamaan aku melempar bola cahaya dan pecah membuat seolah olah ada serbuk berkilau yang jatuh dari langit.
Saat selesai, lykos berdiri ditengah tengah lapangan es dan mulai dengan adegan dimana ia menjadi seorang peramal. Ia mulai dengan berseluncur tidak menentu sambil mengucapkan apa yang dia hafal di naskah, aku membuat bola cahaya diatas dan menyinari lykos dengan cahaya merah karena efek dari es merah aqua.
"Lykos ekspresimu terlalu datar" komentarku
"Bisakah aku memakai jubah bertudung saja? Jika kau menyuruhku untuk berakting aku tidak bisa" ucap lykos
"Karena kau peramal, itu mungkin bisa" ucap elyx
Drama pun dilanjutkan dengan pertemuan dengan para raja dari ke 5 raja murni.
Aku membuat 5 buah bola cahaya diatas es warna warni yang melayang membuat warna yang dihasilkan sesuai dengan warna yang melambangkan 5 energi murni.
Elyx sebagai angin, theo sebagai tanah, aqua sebagai air, aku sebagi petir, dan edward sebagai api. Lykos datang menghampiri kami dengan cepat. Kami memulai dialog kami. Setelah selesai aku meghilangkan cahayanya dan pergi dari lapangan es.
"Waa!!! Keren itu bagus!" seru ku senang
"Sebaiknya rajanya juga pakai jubah, penampilan kita tidak sesuai dengan warna para raja, jika kita membeli cat rambut maka akan menghabiskan banyak biaya" saran theo
"Sepertinya kau benar, kalau begitu ayo lanjutkan ceritanya" ucao lykos
Cerita berlanjut, diawali dengan para peri yang menari nari, aku membuat sayap sayap peri dari cahaya dan memberikannya pada setiap orang. Aku membuat bola bola kecil seperti kunang kunang di sekeliling lapangan.
Aqua berpasangan dengan edward dan aku dengan elyx kami menari nari berpasangan di lapangan es, sementara lykos membacaka ceritanya.
Theo datang sebagai bangsa ood eyes. Kami saling berlari dalam tarian hingga semua sudah tertangkap kecuali aqua, theo dan aqua saling menari hingga akhirnya aqua tertangkap.
Elyx membuat sangkar burung yang besar dan didalamnya ada kami berempat cahaya diatas kami berfokus menyinari sangkar dan theo. Theo mengelilingi sangkar dengan tertawa jahat sementara kami didalam berteriak meminta pertolongan. Dan memulai beberapa dialog.
Part ini selesai kami benar benar bahagia karena drama ini berjalan dengan lancar.
"Tidak kah kalian pikir ini terlalu sempurna!" seru aqua senang
Setelah saling memuji, kami melanjutkan ceritanya. Theo berdiri di tengah lapangan memulai dialognya. Aku melayang oleh angin lykos, dan turun sebangai makhluk asing yang jahat dan ingin menghancurkan dunia ini.
Theo berlutut dihadapanku dan membantuku menghancurkan dunia. Saat itu theo memanggil lykos yang sekarang menjadi rakyat biasa untuk bergabung. Aqua, elyx, edward pun masuk sebagai penentang kami dan kami memulai dialog.
Aku turun dan menyerang edward, theo menyerang elyx dan lykos menyerang aqua. Kami mulai menari yang melambangkan saling bertarung. Kami menari dengan kompak dan terkadang bertukar pasangan, kami berlari membentuk gerakan yang kontras dan elegan.
Diawali dengan elyx yang kalah lalu aqua dengan dramanya ia menolong elyx hingga aqua yang mati, lalu elyx yang ingin membalas ia justru mati melawan theo dan lykos.
Terakhir tinggal aku dan edward kami saling berkaitan tangan dan berputar lalu saling mendorong hingga kami berseluncur mundur lalu kami saling mendekat dan aku seolah melaluinya lalu berbalik seolah aku menebasnya, edward pun jatuh dan mati, kemenangan pun milik pihak jahat. Selesai melakoni part ini kami pergi keluar lapangan
"Owh... Luna! Kemampuan menarimu sudah meningkat pesat! Kalian hebat!" puji aqua
"1 part lagi ayo mulai!" ucap theo berbinar binar
Part terakhir kembali pada pertemuan sang peramal dan 5 raja terdahulu. Dialog pun dimulai, terlihat kepanikan para raja dan diakhiri dengan solusi dari sang peramal agung. Lalu kami kembali pergi dari lapangan. Aku berdiri di tegah lapangan, aqua mulai membuat bunga teratai kuning besarnya dan aku mulai membuat cahaya ditubuhku dengan sangat terang dan membacakan kalimat penutupnya.
Aku membuat cahaya yang menyilaukan, bersamaan dengan itu aqua menghancurkan dan menghilangkan esnya, lalu para pemain dengan cepat masuk kelapangan, saat cahayanya menghilang kami membungkuk memberikan hormat.
"Yooo!!! Kita berhasil!!!" ucap kami serempak, kami saling tertawa bersama sesaat dan membahas kostumnya lebih rinci.
"Oh aku lelah, aku terlalu banyak menggunakan cahaya" keluh ku
"Dalam drama ini yang belerja paling keras adalah luna dan aqua" ucap edward
"Mari bahas kotumnya" ucap theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
OOD EYES
Fantasyketika mereka yang terbuang mencoba untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka layak di akui sebagai manusia, bukan monster. ketika mereka yang mempunyai kekuatan yang seharusnya digunakan untuk melindungi manusia, tapi justru mereka dibunuh. apa j...