[Lykos Pov]
Kami masih berada di hutan hitam, theo memeriksa keadaan monster itu bersama luna. Setelah ia kembali ia segera menutup segelnya. Mereka yang kelelahan akhirnya tumbang. Aku segera mendekat kearah mereka yang terengah engah
"Kau hebat, dari mana kau mendapatkan ide membuat topan api hitam itu?" pujiku.
Theo yang kelelahan sepertinya tak sanggup untuk berbicara karena terengah engah. Ia hanya terkekeh di sela engahannya
"Kau sudah bertambah kuat" ucapku padanya sambil tersenyum.
"Baiklah ayo kita pulang sebelum monster itu bangun, kalian isturahat saja urusan terbang biar aku yang membuat kalian melayang" ucap ku.
Aku membuat angin ku mengelilingi bloom, theo dan luna tak lupa untuk ku juga. Aku segera pergi keluar dari hutan yang gelap, dingin dan berkabut ini. Tak jauh saat aku keluar dari hutan. Aku mulai merasakan kedua lenganku terasa sakit, aku menahannya dan terus terbang lurus.
Sesampainya ditanah gersang dekat padang dandelion, aku mendarat sejenak. Aku mendarat tidak begitu mulus dan membuat ku jatuh dengan sedikit keras di salju. Aku memang jatuh tapi yang lainya tidak karena aku berhasil menahannya. Aku melihat mereka sejenak. Mereka tampak tertidur dengan pulas
"Biar ku tebak, ini pasti sudah dini hari" gunamku.
Lenganku mulai semakin sakit jika digerakkan. Energiku juga mulai habis karena pertarungan panjang dan juga harus terbang jauh sambil membawa mereka.
"Aku tidak mungkin berhenti disini, tinggal sedikit lagi maka sampai"
Aku membuka segelku membuat mataku menjadi merah dan muncul juga ekor putih ku. Aku membuat sebuah ruangan putih dan membayangkan berada di depan area asrama dan ruangan ini pun berubah menjadi seperti yang ku bayangkan.
Aku memastikan di sekitarnya tidak ada orang, lalu aku membuat ruangan ciptaan ku itu bagai pecah menjadi kepingan dan aku sudah berada di depan pintu masuk asrama.
Aku menutup segel ku dan masuk menuju rumah bloom terlebih dahulu. Aku mengetuk pintu itu, tapi tidak ada respon, aku mencobanya lagi sambil menahan sakit di kedua lenganku. Cukup lama aku mengetuk pintu itu hingga akhirnya pintu itu terbuka. Aku melihat alex sambil mengantuk membukakan pintu itu.
"Hm... Siapa ya?" ucap alex
"Hai... Ini aku" ucap ku
"Hoaaam~ Lykos ada apa kau kemari pada jam 4 pagi?" tanyanya heran. Aku mengarahkan angin yang membawa bloom ke depan alex
"Nah, aku menemukannya. Jangan paksakan dia untuk bercerita oke! Sepertinya dia agak shock" ucapku sambil memegangi tangan kiriku.
"Oh! Bloom! A-Apa yang terjadi?!" tanya alex panik. Aku mulai ingin tumbang tapi aku tahan.
"Theo sudah menyembuhkannya tenanglah walau sepertinya tidak sampai sepenuhnya sembuh. Lain kali aku akan ceritakan... T-Tapi aku harus pulang sekarang"
Aku dengan sekuat tenaga berlari menuju rumah, menghindari aku yang tumbang di rumah kelompoknya. Sesampainya dirumah aku membuka pintu, tapi ternyata dikunci. Aku membuka kuncinya dengan kunci rumah yang aku punya dan segera masuk.
Aku membuka pintu kamar theo. Disana ada elyx yang sedang tertidur dibawah, diam diam aku membaringkan theo dikasurnya. Sementara dikamar luna aku melihat aqua yang tertidur dipinggir kasur dengan tenang aku membaringkan luna di dekat aqua. Aku menutup pintunya dan duduk sejenak disofa yang empuk ini.
"Mungkin aku akan beristirahat sebentar sebelum masuk kekamar" gunamku sambil menghela nafas.
Aku berbaring disofa ini dan memejamkan mataku, tapi aku justru tertidur di sofa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OOD EYES
Fantasyketika mereka yang terbuang mencoba untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka layak di akui sebagai manusia, bukan monster. ketika mereka yang mempunyai kekuatan yang seharusnya digunakan untuk melindungi manusia, tapi justru mereka dibunuh. apa j...