[Luna Pov]
Aku berdiri si sebuah aula yang luas
"Wahai yang mulia raja..." ucap seseorang.
Aku menoleh kearah suara diarah jam 3. Disana tampak seperti seorang peramal yang membawa bolanya. Kulihat ia berdiri didepan 5 orang raja.
"Berita buruk yang mulia" ucap sang peramal tua itu
"Katakanlah, berita apa itu" ucap seorang raja dengan mahkota yang memiliki permata merah.
"Dunia ini akan hancur tuan, akan lahir sebuah bangsa yang memiliki ketidak seimbangan dalam gabungan energi mereka yang menyebabkan terlahirnya bangsa yang kekuatan mereka menentang hukum alam yang mulia!" ucap peramal itu.
"Mereka menggunakan kekuatan mereka untuk menghancurkan dan memperbudak semua bangsa. Tak lama lagi ada sesuatu yang akan datang kedunia ini untuk menghancurkan dunia ini, tapi bangsa itu bukannya melindungi kita tapi malah membantunya" ucap permal itu.
"Apa ciri ciri bangsa itu? Bagaimana mencegah bangsa itu?" tanya seorang raja dengan makhkota dengan permata biru.
"Bangsa yang terlahir karena energi gabungan yang saling bertentangan melahirkan sebuah anak yang memiliki kekuatan baru, dan dari anak berkekuatan baru itu melahir kan sebuah anak yang memiliki kekuatan yang dapat menentang takdir dan hukum alam" jedanya
"Saran saya yang mulia, bunuh semua anak yang terlahir dari energi gabungan yang berbeda sifat yang mulia" ucap sang peramal.
Aku melihat permal itu seperti melihat kearahku dengan tatapan ingin membunuh dan senyumnya yang licik. Tiba tiba aku melihat sekitarku seperti meleleh dan berganti pemandangan baru, aku melihat disana para raja sedang berdiskusi.
"Bangsa yang sudah diramalkan itu telah lahir tanpa sepengetahuan kita, apa yang harus kita lakukan" tanya raja dengan mahkota permata orange.
Tiba tiba peramal itu masuk keruang rapat ini.
"Maafkan saya lancang yang mulia" ucap peramal itu.
"Ada apa wahai peramal agung" tanya raja dengan mahkota permata kuning.
"Saran saya bunuh diam diam bangsa itu yang mulia" ucap peramal itu.
Para raja itu terkejut dengan ucapan peramal itu. Tiba tiba suasana berganti, aku berada dijalan diantara rumah rumah kayu di tengah hutan, kulihat semua orang tergeletak tak berdaya di sepanjang jalan, tiba tiba aku melihat seseorang yang berlari keluar dari rumahnya, ia berlari kearah ku, aku melihat matanya
"Apa! Ini... Ini... Ini... bangsaku?" ucap ku gemetar.
Tiba tiba orang yang berlari kearahku 5 meter dari ku orang itu ditikam dari belang oleh 3 orang sekaligus.
Orang itu terjatuh dengan darah yang yang mengalir ke kaki ku, aku melihat kakiku, aku berdiri di lautan darah. Aku hanya berdiri gemetar. Orang orang itu pergi dan membakar semua rumah disini.
Aku ingin berteriak tapi suara ku tak mau keluar. Aku ingin memejamkan mataku tapi rasanya tak bisa. Kaki, tangan dan tubuh ku bergetar hebat.
"HUAA.... AYAH IBU!!!"
Aku menengok kearah suara itu. Ada 4 orang anak kecil, 2 perempuan dan 2 laki laki yang menangis. Salah seorang gadis yang memegang bunga dandelion di tangannya.
"Apa salah kami?"
"Apa salah bangsa kami!"
"Kenapa kalian membunuh kami seolah olah kamu monster!"
"Kami juga manusia!!!"
Anak anak itu pergi berlari kehutan. Kaki ku tiba tiba melangkah dengan sendirinya mengikutinya mereka yang masuk ke sebuah goa.
KAMU SEDANG MEMBACA
OOD EYES
Fantasíaketika mereka yang terbuang mencoba untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka layak di akui sebagai manusia, bukan monster. ketika mereka yang mempunyai kekuatan yang seharusnya digunakan untuk melindungi manusia, tapi justru mereka dibunuh. apa j...