FALLING CRAZY IN LOVE

Surat

Kau tak marah padaku?"

Hening

"Ron.."

Aku menoleh ke arah ron yang hanya diam menatap langit, pria itu menghela napasnya

"aku benci si pirang itu jane, kau tau itu" ucapnya kemudian yang membuatku tertunduk

"maaf.." ucapku dengan suara yang hampir tak terdengar

Hening

"bagaimana hubunganmu dengannya sekarang?" ucapnya kemudian memecah keheningan

"Hermione masih marah dengan ku dan harry em... kurasa ia menghindariku"

"maksudku bukan dengan mereka bodoh" ucap ron yang membuatmu menoleh kearahnya

"malfoy?" tanyamu yang mendapat anggukan darinya

"aku tidak menginginkan ciuman itu ron, dia yang menciumku"

Ron mengangguk

"Bukan hak ku melarangmu untuk bersama siapa, tapi malfoy bukan orang yang baik untukmu, kau juga tau itu"

Ron bangkit dari duduknya, Ia mengulurkan tangannya kearahku yang tentu langsung kuterima lalu ia membantuku untuk berdiri

"pikirkan baik-baik, jika aku jadi kau aku akan memilih orang yang sudah menyukaiku sebelum aku berubah"

"Maksudmu?"

"Harry menyukaimu sejak ditahun pertama"

•••

"Hermione, mau sampai kapan kau akan menghindariku"

"jangan berisik jane, ini perpustakaan"

Aku menatap gadis berambut mekar itu dengan tatapan kecewa

"bisa kita bicara?"

"Aku sibuk"

"sebentar saja"

Hermione menoleh kearahku, bisa kulihat matanya berkaca-kaca

"aku iri denganmu"

Gadis itu langsung menutup bukunya dan pergi begitu saja

Aku menghela napasku pelan lalu menenggelamkan wajahku ke arah meja, mau sampai kapan seperti ini?

"dasar mudbood rendahan, kenapa ia bersikap seperti itu padamu?"

Aku langsung mengangkat kepalaku dan menatap terkejut ke arah pria berambut pirang disampingku itu

"sejak kapan kau disini?"

"aku berada di belakang rak itu dan mendengar semuanya" ucapnya sambil menunjuk sebuah rak yang tak berada jauh dari kami

"kenapa kau tak ke danau hitam tadi pagi? aku..."

"bukan urusanmu"

"sudah kukatakan kan, apapun urusanmu adalah..."

BRAK!!!

"SHUT UP MALFOY, HENTIKAN SEMUA INI" bentakku kepadanya yang sukses membuat semua orang yang ada di perpustakaan ini menoleh ke arah kami karna gebrakan mejaku