05. BAKU HANTAM

37 6 0
                                    

Pagi yang cerah ini, dengan teriknya panas matahari yang menyengat membuat siapa saja memilih berteduh.. Takut kulitnya gosong.

Tetapi tidak dengan kelas 12 IPA 2, jam pertama ialah olahraga.

Naya dengan lesu berbaris di lapangan, panas nya matahari membuat gadis itu tak bergairah sama sekali.

Cici disebelahnya menepuk bahu Naya, "Semangat Nay! Itung-itung bakar lemak." celetuk Cici.

"Bener, lemak lo kan banyak Ci." sahut Bayu, salah satu teman sekelasnya yang hoby bertengkar dengan Cici.

"Eh! Enak aja kalau ngomong, perut buncit lo tuh yang banyak lemaknya.." ketus Cici.

"Sembarangan, perut roti sobek gini dibilang buncit. Mata lo minus ya?" lontaran Bayu membuat Cici murka.

Gadis berkulit putih tersebut mendelik, mengejar Bayu hendak menampol wajah Bayu yang songong.

Naya memutar bola matanya malas, sedari tadi ia hanya menyimak. Dua insan manusia tersebut memang tak pernah akur, setiap hari bertengkar.

"Udah ih! Dimarahin pak Dodi tau rasa kalian," lerai Naya, karena terlanjur kesal.

Cici berdecak, gadis itu memilih menarik Naya menuju barisan.

Kini Naya berbaris dengan lesu, mengikuti interupsi pemanasan olahraga kali ini.

Matanya tak sengaja menangkap seorang yang selalu mengganggu pikiran serta hatinya, siapa lagi kalau bukan Zayn.

Naya terpaku, saat Zayn merangkul Serena.
Ada remasan disudut hatinya, meringis sakit Naya mengalihkan pandangannya saat tak sengaja matanya bersibobrok dengan netra tajam Zayn.

Memilih fokus pada interupsi pak Dodi.

"Baiklah, hari ini materinya basket. Kita tanding, saya yang nentuin per regu." papar pak Dodi.

Menjelaskan, Naya menunduk ia paling benci dengan bola basket. Pengalaman, Naya pernah terkena pantulan basket hingga terjatuh pingsan.

"Nay! Lo sama guee yey!" pekik Cici menggoncang bahu Naya yang sedang melamun.

Pertandingan basket tiba, Naya dengan regu nya.

Mengatur barisan, dan pada saat peluit di bunyikan saat itu juga mereka saling berusaha merebut bola dari tangan Fika.

Regu lawan sesama perempuan, terdiri dari 5 orang per-regunya.

Kini memulai pertandingan, Naya yang fokus melihat lawan menggiring bola.

Serta sorak riuh dari teman-temannya, Naya berusaha fokus.

Dan happ bola berhasil di rebutnya, Naya mendribble nya menggiring menuju ring.

Dan loncat, bola berhasil memasuki ring menyambut tepuk tangan dari teman-temannya.

Naya tersenyum puas setelah berhasil mencetak 1 poin di babak pertama.

"Nay tangkap!" seru billa, teman regunya.

Naya berusaha menangkap namun bola tersebut malah menggiring menjauhi area lapangan, bola tersebut menggelinding menuju koridor.

Naya segera berlari mengejar bola tersebut, Naya tertegun saat ada tangan yang mengambil bola tersebut.

Mendongak, dan bergeming. Tubuhnya sedikit bergetar takut, melihat senyum smirk Zayn.

Ya, yang mengambil bola tersebut ialah Zayn.

"Za-zayn, bola nya.." Naya mengulurkan tangannya takut.

ZAYNDRA ALCATRAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang